. Belum berani Naviza berbalik. Pikiran sudah dipenuhi beragam dugaan dari A-Z yang semuanya adalah kemungkinan terburuk. Mulai dari kemana Danu pergi, kenapa suaranya senyap mendadak, kenapa ia ditarik sebegitu tiba-tibanya hingga tetesan darah milik siapa yang menghujani punggungnya ini? Tidak mungkin… getar mata, bibir dan tangannya saat semua data itu hampir menjadi titik simpul paling dekat. Naviza berbalik. Dengan satu gerakan yang begitu berat ia selesaikan. Sebuah pemandangan yang sukses menghancurkan hatinya kini terpampang begitu jelas tanpa bisa ia urungkan. Danu terkulai lemas dengan pipi yang menyandar pada bahu Buros. Sebuah ujung pedang menembus punggung Danu, tepat pada jantungnya. Tubuh Naviza ingin ambruk detik itu juga. Seluruh otot dan persendiannya lemas. Napas ter