"Ada apa denganmu, Tuan?" tanya Gatlin heran. Sejak tadi, ia merasa ditatap dan aura dingin menyelimuti tubuhnya. Ia baru sadar kalau di depan ada pria yang sepertinya tidak suka dirinya dekat dengan Prisma. Sementara Prisma sendiri, wanita itu terlihat sama sekali tidak peduli. Entah ada Birru di sana atau tidak, hal itu tidak ada pengaruh apa pun baginya. Hati sudah mengeras sejak kejadian enam tahun lalu di bar. Kini, pria itu bukan apa-apa lagi baginya. "Tidak, aku hanya merasa lapar saja." Birru tersenyum kaku dan melirik Prisma yang acuh tak acuh. "Ya sudah, makan saja kalau begitu. Tidak masalah jika kau memakan milikku," kata Gatlin sambil menyodorkan steak miliknya. "Ya, dan kau bisa makan steak milikku," ujar Prisma menimpali. Prisma selalu tersenyum pada Gatlin. Senyumnya