Pagi ini aku dan adikku bersiap sekolah, Adikku sekolahnya dekat. Sedangkan aku naik angkot kalau sekolah, karena agak jauh.
Kami sarapan bersama sebelum berangkat sekolah, tidak ada yang di bedakan dalam hal makanan atau apapun, semua sama. Awalnya aku takut kalau Bapak tiriku membedakan antara aku dan adikku.
Tak lama kami pun berangkat. Kami berpamitan kepada Bapak dan Ibu. Lalu aku menunggu angkot lewat depan rumah, sedangkan adikku sudah berangkat ke sekolahnya.
Tak lama angkot lewat, angkot pun melaju ke arah sekolahku, "turun di sini saja pak" ucapku. Angkotpun berhenti sebelum terminal karena sekolahku dekat terminal.
Hari pertama masuk serasa deg-degan. Belum ada MOS, mungkin esok pagi. Aku pun masuk lalu mencari tempat duduk, tak lama guru pun datang. Namanya Bu Yati.
Hari ini belum ada pelajaran karena masih masa pengenalan, Ibu Guru memberi tau kalau besok pagi mulai di adakan MOS selama tiga hari. Dan ada pengumuman di "mading".
Kami pun berbondong-bondong melihat isi mading apa saja. Ternyata ada pengumuman.
1. bawa nasi bungkus pakai daun pisang
2. sayur bening di taruh plastik
3. membawa majalah atau koran
4. menyiapkan papan nama pakai kertas karton yang di gantung di leher pakai tali rafia
5. air minum pakai botol aqua + sedotan.
6. pakai topi dari kertas karton yang di bentuk kerucut.
7. rambut di kuncir 2 bagi perempuan.
Di hukum jika tidak membawa peralatan di atas.
Isinya seperti itu.
Kami pun mencatat apa yang perlu di bawa besok pagi agar tidak lupa. Tak lama bel berbunyi tanda istirahat, kami pun ke kantin. Tapi aku tidak ke kantin, aku sangat kesepian karena hari pertama sekolah belum ada temen untuk di ajak ngobrol.
Aku pergi ke taman sekolah, ternyata taman juga ramai. Banyak yang sudah pacaran ternyata istilahnya "cinta monyet"
Akhirnya aku pergi ke kantin lagi beli minum, ternyata antre panjang banget. Mungkin awal sekolah juga jadi masih ramai gitu.
Tak berapa lama bel pun berbunyi semua siswa masuk kelas. Bu Guru pun masuk kelas dan berkata,
"Bagaimana anak-anak kesan pertama masuk sekolah?" tanya Bu Guru. "seruuu Buuu." beberapa siswa menjawab. Ada yang hanya diam saja termasuk aku.
Tak berapa lama kami pun pulang, suasana depan gerbang sangat ramai. Ada yang di jemput ada yang jalan kaki ada yang naik angkot termasuk aku.
Sampai rumah. "Assalamualaikum" ucapku. "waalaikumsalam jawab adik dan bapak. Lalu aku mencium tangan bapak dengan takzim, "Ibu mana Pak?" tanyaku. "Ibu kerja" adikku yang jawab. "Ooh" jawabku akhirnya. Lalu bapak pun kembali ke ladang.
"Ibu sudah masak loh mbak, makan yuk!" adikku mengajakku makan. Untuk menuruti keinginan adikku aku pun mengangguk walau mungkin sebenarnya aku merasa tak enak.
Akhirnya aku makan berdua bersama adikku, ternyata seru punya adik. Biasanya aku kesepian ketika pulang sekolah, tapi kini kami bermain bersama, makan bersama, mandi bersama, tidur pun bersama.
Aku sangat menyayangi adikku, apa yang dia mau aku turuti. Ketika dia di ganggu temannya yang nakal aku yang lawan. Aku senang bisa melindunginya.
Sudah sore Ibu pun pulang dari kerja. Ibu bawa makanan banyak, mungkin di kasih bosnya. Kini aku harus berbagi dengan adikku, tapi tak apa, aku senang.