Radika masuk ke apartemennya, seraya memijat tengkuknya, hari ini sangat membahagiakan ketika Indari dan dirinya menghabiskan waktu beberapa jam untuk mengobrol. Raisa berdeham, membuat Radika menoleh, menatap Raisa tengah duduk menunggunya. "Raisa?" "Ya. Aku Raisa, kamu darimana saja? Apa kamu lupa hari ini adalah hari ulangtahunku?" tanya Raisa, mencoba menahan sakit hatinya. "Aku kemari ingin merayakan ulangtahunku bersamamu." "Selamat ulang tahun," ucap Radika. Raisa menyeringai, dan sudut bibirnya terangkat memaksakan senyumnya. "Hanya itu? Hadiahku mana?" tanya Raisa, menengadahkan telapak tangannya. "Aku benar-benar lupa, dan aku nggak membeli hadiah." "Baiklah. Nggak apa-apa, aku minta kamu duduk di sini dan menemaniku meniup lilin ini," pintah Raisa. "Aku lelah, Sa! Aku b