Prologue
Berusaha menjadi istri yang baik memang tidak-lah mudah, semua yang di inginkan dan di harapkan belum tentu bisa di genggam begitu saja, hal yang lebih mudah dari menjadi istri adalah bagaimana hidup berdua dalam satu atap, tanpa cinta dan tanpa kasih sayang.
Sammy Heaton, adalah nama suamiku, pria tampan berusia 30 tahun, dan aku Indari, seorang istri dari mantan kekasih sepupuku itu, aku berusia 26 tahun.
Sammy adalah kekasih dari sepupuku Vivian, mereka sudah menjalin hubungan selama 4 tahun dengan cara LDRan, Sammy berasal dari London, jika Sammy akan berkunjung ke Indonesia, ia pasti akan menyempatkan waktu ke Indonesia, demi bertemu Vivian.
Mereka menjalin hubungan dengan harapan bahagia. Vivian akan bercerita padaku jika Sammy akan berkunjung, akan menemuinya, kebahagiaan jelas sekali terlihat di wajahnya, namun siapa yang tahu takdir mereka malah ada diriku di antara keduanya?
Semua hal yang terjadi sampai saat ini membuatku percaya bahwa takdir memang membawaku bertemu Sammy dan menjadi Ibu juga istri pengganti dari putrinya yang dilahirkan Vivian dari hasil hubungan terlarang mereka.
Jika Sammy ke Indonesia, Vivian akan meninggalkan rumahnya dan menemani Sammy di hotel tempat biasa mereka bertemu dan menghabiskan berhari-hari di hotel, sampai Vivian hamil anak mereka. Terus saja terjadi seperti itu, dan aku yang terus memberikan izin pada Bibi jika aku akan mengajak Vivian ketempat lain, jika aku meminta izin Bibi, sudah pasti Bibi berikan, tanpa Bibi tahu aku menjadi perantara di hubungan mereka.
Pernikahan kami digelar secara meriah dipenuhi sandiwara didalamnya. Pura-pura bahagia, agar semua yang melihat bisa mengira bahwa pernikahan kami adalah pernikahan impian semua orang. Aku telah berusaha menjadi istri yang baik, melayani suamiku, dari lahir sampai batinnya, namun bagaimana bisa ketika tubuhnya bersamaku, malah aku merasa hati dan pikirannya tidak bersamaku. Kami tinggal di Jakarta saat ini,.
Aku berasal dari keluarga kaya raya, ketika ayahku meninggal, beliau memberikan segala hartanya padaku dan aku memberi tanggung jawab pada Sammy untuk mengurus perusahaan pemberian ayahku. Sammy bekerja sebagai CEO yang harusnya posisi itu adalah tempatku.
Adisty Heaton seorang gadis kecil yang kini berusia 4 tahun, tidak pernah mengetahui bahwa diriku ini bukan Ibu kandungnya, dan tak pernah mengetahui kehidupan yang sedang kami jalani penuh dengan kepalsuan.
Kala itu, Sammy datang ke Indonesia membawa rombongan keluarganya hendak melamar Vivian, namun yang terjadi Vivian meminta tolong kepadaku untuk menjadi istri dan Ibu dari Disty—putri yang ia lahirkan 4 tahun yang lalu. Meski aku sudah berusaha menolaknya, namun Vivian malah berlutut agar aku bisa menerimanya.
Keluarga Sammy pun lebih menyukaiku dan memaksa Sammy melamarku. Mungkin salah satu alasan mereka menyukaiku adalah karena aku berasal dari keluarga kaya raya.
Pernikahanku dengan Sammy pun terjadi, karena tak ingin mengecewakan keluarganya yang ia bawa dari London, akhirnya ku terima lamarannya, meski Sammy pun tahu bahwa yang akan ia nikahi adalah aku bukan Vivian.
Vivian adalah perempuan yang ia cintai, perempuan yang pernah membawa kebahagiaan untuknya itu malah meninggalkannya dan menjadikanku sebagai satu-satunya tempatnya meminta tolong.
Pernikahan yang terjalin 3 tahun lalu adalah pernikahan penuh air mata sampai saat ini.
Aku juga memiliki kekasih yang berjanji akan melamarku—Radika Halim—namanya, malah kecewa karena aku menikah dengan orang lain, dengan kekasih sepupuku sendiri. Aku tak bisa berbuat apa-apa, keadaan memaksaku melakukan ini. Semua hal yang terjadi bukan keinginanku, bukan keinginan yang ada dihatiku, namun takdir membawaku berada di sini, berada ditempat yang tak seharusnya aku tempati. Harusnya Vivian yang ada di sini, bukan diriku, namun nasih telah menjadi bubur.
Aku harus menerima kebencian Sammy—suamiku sendiri. Suami yang menikahiku 3 tahun yang lalu dan 3 tahun itu adalah waktu dimana aku menitikkan air mataku sampai saat ini.
Setelah pernikahan kami digelar, ku beri kehidupan pada lelaki itu, ku berikan dia pekerjaan hingga ia sukses di Jakarta dan tidak lagi kembali ke London—negerinya.
Sammy bekerja sebagai CEO di perusahaan Papa, ku berikan segalanya, sampai Papa meninggal dunia dan meninggalkanku bersama Sammy juga Disty, hidupku terbelenggu atas pendirianku sendiri, aku menikah dan tak di cintai.
Radika Halim—adalah kekasihku, selama ini kami menjalani hubungan yang spesial, kami pernah kuliah sama-sama di LA, namun aku memilih kembali ke Jakarta ketika mendengar ibuku sakit.
Dua tahun lamanya kami berpisah karena jarak, setelah Radika kembali, dia menemuiku di cafe dan mengutarakan niatnya yang tak pernah terbersit untuk berpisah, Radika sudah dijodohkan, dan kami menjalani kehidupan masing-masing.
Aku seorang wanita yang berasal dari keluarga kaya raya, hidupku bergelimang harta, harta Papa jatuh ke tanganku dan semuanya ku berikan pada suamiku, ku berikan dia hidup di Jakarta, ku berikan dia pekerjaan dan ku besarkan putrinya. Semua ku relakan demi mendapatkan kebahagiaan.
Aku tidak menuntut untuk di cintai, aku hanya menuntut agar hubungan kami di perjelas, jika memang tak ada cinta, mengapa aku masih bertahan?
Nasibku kian hancur, berkorban demi lelaki yang tidak pernah aku pikirkan sama sekali, aku pikir hidupku akan berubah, namun nyatanya tidak, Papa meninggalkanku dan memberiku segala hartanya dan semuanya ku terima, dan ku berikan tanggung jawab pada Sammy.
Namun apa yang terjadi? Sammy malah mengkhianatiku, tak pernah menyentuhku dan tidak pernah membuatku bahagia.
Kekayaan yang Papa berikan malah membuatnya lupa diri, ia menjadi orang yang berbeda, yang dulunya selalu mencintai, namun berubah menjadi lelaki yang tidak punya hati.
Ku relakan segalanya, namun apalah daya, hidupku sudah hancur.
Ketika pertama kali menikah, kami bahagia kala itu, dia yang mengatakan akan berusaha mencintaiku dan memberiku hatinya, malah hanya rayuan belaka.