Part 55 Nayla membuka jendela kaca mobil, udara pedesaan sejuk mengusap wajahnya. Ia tersenyum menatap Bian yang tertidur lelap di sampingnya. Rasa di hatinya bercampur aduk; kasihan, sedih, dan bangga melihat kebesaran hati Bian dengan keadaan mereka saat ini. “Bian … kita sudah sampai, Sayang!” Nayla membangunkan Bian saat mobilnya tiba di depan rumah oarangtuanya. Perlahan, Bian membuka matanya. Ditolehnya sekeliling, wajahnya semringah melihat uti berjalan mendekatinya. “Uti… Assalammualaikum,” teriaknya ke luar dari mobil. “Alhamdulillah, cucu uti sudah sampai … Ayo masuk, kakung sudah nungguin dari tadi di belakang,” “Iya, uti.” Ujar Bian sembari berlari ke dalam rumah. “Assalammualaikum,” ujar Nayla mendekati uti sembari menurunkan Sebagian barang-barangnya. “Waalaikum salam