“Bian jaga mama di sini, ya.” Ujar Widi usai membantu Nayla merapikan barang barang di apartemen itu.
Bian mengangguk, menatap mama dan papinya bergantian.
“Bian tidur siang, dulu, gih, Mama mau bicara sama papi sebentar,” ujar Nayla menggiring Bian ke kamar.
Apartemen itu tidak terlalu luas, hanya ada dua kamar tidur. dan satu ruang tamu dan dapur minimalis.
“Bian bobok, ya. Nanti bangun tidur belajar nagji sama mama.” Ujar Nayla menyalakan pendingin ruangan.
Bian menganmgguk lalu naik ke tempat tidur.
Nayla menutup kembali pintu kamar Bian, lalu duduk di sofa tepat di depan Widi.
“Terima kasih, Mas. Sudah membantuku mengangkat barang dan merapikan ruangan ini.”
“Sama-sama, Nay. Apa aku boleh sering-sering main ke sini?” tanya Widi menatap sayu.
“Boleh. Kita masih suami istri ya
