Pagi ini Mentari enggan menampakkan sinarnya. Di bawah rintik hujan, di ujung jalan sana, Arman menoleh ke kiri. Melihat mobil Maya terparkir di halaman rumah mungil itu, ia segera melaju mobilnya meninggalkan komplek perumahan itu menuju rumah Widi. Ia penasaran apa yang ingin dibicarakan Nayla. Ia yakin pasti ada sesuatu yang terjadi hingga Nayla ingin bicara dengannya. Arman sengaja parkir di pinggir jalan, ia enggan memarkirkan mobilnya di dalam halaman rumah Widi. “Assalammualaykum,” sapanya pada Widi dan Nayla yang duduk bersantai di teras menikmati rintik hujan ditemani secangkir kopi panas. “Waalaikum salam,” sahut Nayla dan Widi hampir bersamaan. Arman buang muka, ia enggan melihat kemesraan Widi dan Nayla. “Papa …” sapa Bian ke luar dari dalam rumah. “Bian …” sahut Arm