Part 38

1664 Words

Arman termangu menatap gedung putih di depannya. Sesaat kenangan dua tahun silam terbayang di pelupuk matanya. Saat dengan pongah ia menyerahkan surat gugatan pengajuan cerai dengan Nayla. Entah apa yang ada di kepalanya saat itu sampai tega menceraikan Nayla. Entah apa yang ada di kepalanya hingga tega menjual rumah yang mereka bangun bersama. Entah apa yang membuatnya tega meninggalkan wanita yang rela menemaninya saat hidup susah. Tinggal di kontrakan sepetak, makan lebih sering dengan garam dan nasi. Arman ngusap wajahnya, mencoba melupakan semua kenangan masa lalunya bersama Nayla. Sejenak Arman ragu untuk turun, dibolak-baliknya berkas pengajuan gugatan cerainya pada Maya. Sejenak terbayang olehnya wajah Aqny. Aqny masih sangat kecil, pengadilan pasti memberikan hak asuh pada Maya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD