Bab 49 - Karena Ibah?

1190 Words

Erlando masuk ke kamar inap Cahaya dan melihat istrinya itu tengah duduk bersandar dikepala ranjang, seraya menggenggam botol air mineral ditangannya. Cahaya tersenyum dalam hati ketika melihat Erlando berjalan menghampirinya. “Kamu sudah sadar? Aku sudah bertemu dengan dokter, dan kata dokter kamu bisa pulang,” kata Erlando, membuat Cahaya mengangguk. “Aku harap kamu bisa lebih berhati-hati. Kamu bukan anak kecil lagi yang harus jatuh dilantai.” Cahaya menghela napas panjang, ia berharap bisa mendengar pertanyaan apa dia baik-baik saja dari mulut Erlando, namun Cahaya mengharapkan hal yang tidak mungkin. Harusnya Cahaya sadar bahwa ia bukan siapa-siapa, jadi buat apa mengharapkan hal itu. “Kamu bisa kan turun dari ranjang? Kita pulang sekarang,” tanya Erlando. “Bisa kok,” jawab Cahaya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD