Cahaya duduk diam di atas ranjang seraya membaca buku majalah, ia begitu kesepian dan bete sekali di atas ranjang terus, sudah beberapa kali ia melatih kakinya untuk kembali berjalan, namun Cahaya tak pernah berhasil, rasa nyeri masih sangat terasa disekujur tubuhnya. Cahaya harus mencari tahu mengapa ia bisa terjatuh begitu mudah, sedangkan ia sudah terbiasa mengenakan sepatu yang ber-hak tinggi. Sesaat kemudian, Halimah datang membawa nampan berisi obat herbal dan segelas air putih. “Mbak, akhirnya kamu datang, aku sangat kesepian,” kata Cahaya, menaruh majalah diatas nakas. “Ada apa, Non? Apa yang bisa saya bantu?” tanya Halimah. “Temani aku bercerita di sini, Mbak, aku kesepian sekali,” “Baiklah. Aku akan menemani Non Cahaya, sekarang Non minum obat dulu.” “Baiklah. Sinikan obat