Bab 25

1520 Words

Di luar hujan turun semakin deras, seperti diguyurkan seketika dari sebuah ember raksasa di atas langit. Nurul menyibak tirai jendela sedikit terbuka. Dalam cahaya remang-remang, ia bisa melihat hujan seperti barisan anak panah yang menunjam ke bumi. Beberapa menumbuk atap rumahnya dan menimbulkan suara. Bising. Dan itu membuat hati Nurul bertambah keruh dan kacau. "Hujan lebat begini, semoga saja tidak terjadi apa-apa padanya," gumam Nurul. Sesekali ia gigit bibir bawahnya. Tergambar jelas bahwa ia panik. Hatinya tidak tenang memikirkan suaminya di luar sana. "Kraaakkk!!! Buuugghh ...!!!" Suara dahan pohon yang patah mengejutkan Nurul. Hujan deras disertai angin kencang benar-benar tidak membuat hati Nurul tenang. Ia mondar-mandir di ruang tamu dan sesekali mengintip keluar melalui

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD