Penguntit

1538 Words

Ibarat sebuah sugesti, semua yang diucapkan Angkasa saat ini mampu membuat Anita terdiam dan juga menjadi tenang. Dan hal itu tentu saja membuat Angkasa merasa bahagia. Ia memeluknya semakin erat dan mengecup pucuk kepalanya dengan tarikan napas dalam, dan melepasnya perlahan. Perasaannya untuk wanita itu, sungguh tidak pernah berkurang sedikit pun untuknya. Jantungnya berdegup liar memompa darahnya menjadikan perasaannya panas dingin. Entah kenapa keberadaan Anita yang dekat seperti ini dengannya, membuat Angkasa gemetar sekaligus bahagia. Begitu dalamnya perasaan Angkasa untuk wanita itu. Aku sangat mencintaimu, anita. Amat sangat. Namun ia tentu saja tidak bisa mengatakannya. Anita sedang membencinya, dan waktu ini memang tidak akan pernah tepat. Ia harus berjuang sekali lagi untuk m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD