bc

Hamil Sebelum Malam Pertama

book_age18+
1.1K
FOLLOW
9.0K
READ
family
HE
badboy
tragedy
bxg
brilliant
childhood crush
friends with benefits
like
intro-logo
Blurb

Anita Lestari hamil karena di perkosa oleh mantannya, Angkasa Adytia Dirgantara. Lelaki itu merasa tidak rela Anita menikah dengan Damar February. Sehingga dengan brengseknya Angkasa melecehkan sang mantan. Sehingga pernikahan Anita dan Damar pun hancur, setelah dua hari menikah karena Anita ketahuan hamil, padahal Damar sama sekali belum pernah di sentuh oleh laki laki itu.Anita diusir dari rumahnya Damar karena laki laki itu merasa kecewa, sedangkan Angkasa pun tidak mau mengakui bahwa itu adalah anaknya. Lalu bagaimana nasib Anita?

chap-preview
Free preview
Hamil Di Malam Pertama.
"Mas, aku hamil!" "Apa!" Ku lihat Mas Damar melebarkan kedua matanya dengan nyalang. Aku tahu ini akan terjadi seperti ini. Kami baru saja menikah dua hari, dan Mas Damar memang sama sekali belum menyentuh ku. Aku tahu ini adalah sebuah petaka yang mungkin akan membuat pernikahan ku dan Mas Damar akan berakhir. Tapi ... tapi aku tidak mungkin menyimpan rahasia ini. Aku sudah berkali kali hendak mengatakan itu pada Mas Damar, tapi dia sangat sibuk sehingga aku tidak memiliki waktu untuk bicara dengannya. Satu Bulan Sebelum Pernikahan. Aku menemui mantanku, Angkasa. Kami putus dengannya karena Angkasa masih saja belum siap menikah, padahal kami berpacaran sudah dua tahun, dan dia pun adalah seorang lelaki yang mapan. Dia sudah menjadi perwaris dari perusahaan Adytia Grup dari kakeknya, Reynan Adytia. Namun aku tidak tahu apa alasan Angkasa masih tidak bisa menikahiku. Dan karena hal itu, kami pun memutuskan untuk putus saja. Kemudian aku bertemu Damar dan aku menikah dengannya setelah aku berkenalan selama lima bulan, karena kedua orang tua kami mempertemukan kami. Aku mau menikah dengan Mas Damar, karena aku tahu laki laki itu baik dan juga mapan, serta bertanggung jawab. Namun ... setelah aku bertemu dengan Angkasa karena aku akan mengabari bahwa kami akan menikah, dia malah memberikan aku minuman di mana di dalam minuman itu mungkin ada sebuah obat, yang bisa membuatku tidak sadarkan diri. Lantas aku tidak ingat lagi apa yang terjadi setelah itu. Karena ketika aku sadar, tubuhku sudah tidak lagi memakai apa apa. Dan aku melihat Angkasa berada di sampingku. Laki laki itu bangun dan tersenyum padaku. "Apa yang terjadi?" Aku panik dan segera mencari bajuku. Angkasa mengusap wajahku dengan senyuman biadab nya. "Hal yang seharusnya terjadi sebelum kamu meninggalkan ku." dia mengusap wajahku, dan aku menampar wajahnya. "Kamu melecehkan ku?" "Kita melakukannya suka sama suka sayang!" "Kamu tahu kan aku akan menikah dengan Damar?" "Memangnya kenapa? aku tidak peduli. Sekarang aku sudah mendapatkan kamu. Terserah kamu mau menikah dengan laki laki itu atau tidak. Itu bukan urusan ku!" "b******k!" Aku segera meninggalkan kamar hotel itu, dengan baju kemeja laki laki itu, karena bajuku entah ke mana aku pun tidak tahu. Dan setelah kejadian itu aku tidak lagi bertemu dengan Angkasa. Aku sungguh membenci laki laki itu. Karena dengan teganya dia telah menodaiku. Namun aku tidak tahu kalau ternyata karena kejadian itu, menjadi berbuah janin saat ini. Aku pikir, setelah aku meminum banyak obat, semua itu akan hancur. Namun ... "Katakan! siapa yang menghamilimu? siapa!" Lamunan ku menghilang ketika aku merasakan cekikan Mas Damar di leherku. Aku tahu Mas Damar pantas melakukan ini, karena aku tidak jujur padanya. Karena aku pikir, mungkin aku tidak akan hamil. Karena aku makan obat obatan itu. Tapi kenapa enggak ada efeknya. kenapa janin itu tetap saja jadi. "Sakit mas ... tolong lepaskan ..." Mas Damar menarik tangannya dari leherku dan mengusap wajahnya kasar. "Aku sangat mencintai kamu An. Tapi kamu dengan teganya melakukan ini padaku. Dengan siapa kamu melakukan itu. katakan ANITA LESTARI!" Mas Damar tidak pernah membentaku sebelumnya. Dia adalah lelaki yang sangat lembut juga sangat menghargaiku. Aku tidak akan marah pada mas Damar, jika ia mungkin ingin mengakhiri semua ini, karena ini murni adalah salahku. Kenapa aku malah mau bertemu dengan Angkasa sebulan yang lalu. Kenapa aku malah me minum jus yang diberikan oleh Angkasa di kafe itu. KENAPA! "Aku ... diperkosa mas ... aku ..." Malam itu aku kehilangan kesadaran ku. Namun seluruh tubuhku merasakan sentuhan itu. Dan aku tidak punya tersangka lain, selain Angkasa tentu saja. Laki laki mantanku itu. Dia sengaja melakukan ini, karena dia mau agar aku hidup menderita. Karena dia mau, agar aku tidak memiliki pernikahan yang bahagia bersama Damar. Dia dendam atas keputusan yang aku ambil karena aku memutuskannya. Tapi ini aku lakukan karena aku ingin segera menikah, usia ku sudah 23 tahun. AKu pikir, sudah saatnya aku menikah. Dan ketika ada laki laki yang datang dan serius padaku. Maka aku tidak menyia nyiakannnya. Damar adalah lelaki yang sangat menghargai seorang perempuan. "Siapa ... SIAPA!" "Angkasa mas ...." "Angakasa? mantan kamu itu?" Aku mengangguk. "Kapan kamu bertemu dengannya?" Mas Damar memegang kedua bahuku dengan kedua tangannya yang gemetar. Aku tahu dia sedang menahan amarah. Namun dia tidak bisa memukul ku, karena aku tahu Damar adalah seorang laki laki yang sangat baik. "Se ... sebulan yang lalu mas. " "kenapa kamu enggak bilang padaku? kenapa an? kamu bertemu dengan mantan kamu secara diam diam. Sementara sebulan lagi kamu akan menikah? kenapa an?" "Aku minta maaf mas ... aku sungguh minta maaf ..." Mas Damar menggeleng pelan. "An ... kamu bertemu dengannya diam diam? apakah kamu pikir aku percaya bahwa kamu diperkosa olehnya?" "Maksud mas?" "Kamu dan angkasa itu mantan kekasih. Apapun pasti terjadi ketika kalian masih saling memiliki perasaan kan?" "Aku bersumpah! aku sudah tidak mencintai Angkasa lagi, mas. Aku bersumpah mas!" AKu bertekuk lutut di bawah kakinya dan juga memegang tangannya. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi agar Mas Damar percaya padaku. Namun Mas Damar menarik tangannya dengan membelakangi aku. "Anita Lestari! maaf aku tidak mau menerima ini. Mulai hari ini, kamu bukan lagi istriku. Aku talak kamu satu hari ini." Ini seperti sebuah badai yang menyerangku. Aku terdiam dengan menunduk pasrah. "Saya akan pergi! kamu silakan pergi dari rumah ini, kapan pun. Tapi malam ini aku akan pergi. Maaf, an." Aku sekali lagi hanya terdiam menunduk dengan menatap lantai yang sepi. Mas Damar meninggalkan rumah kami. Rumah yang baru saja diberikannya padaku di malam pernikahan kami. Rumah megah yang selalu aku impi impikan. Tidak! Mas Damar tidak salah. AKu lah yang salah. Iya ... aku lah yang salah. Aku tidak tahu harus bicara pada siapa dan meminta pertolongan pada siapa lagi. Si tersangka yang telah melakukan itu adalah Angkasa. Maka yang bertanggung jawab pun tidak ada orang lain lagi, selain laki laki b******k itu. "Pak Angkasa ada?" Saat ini aku berada di kantornya Adytia Group. Kantornya Angkasa. "Oh, ada. Beliau di dalam. Silakan masuk." ujar asistennya. Aku pun masuk dengan harap harap cemas. Aku tidak tahu apakah Angkasa akan mengakuinya atau tidak. Tapi aku sungguh berharap dia bertanggung jawab atas kehamilan ku ini. "Kamu?" Angkasa terkejut dengan kedatangan ku, setelah sebulan lamanya tidak bertemu. "Aku hamil!" ujarku. Dia terlihat terkejut, namun kemudian wajahnya berubah dingin dan sebuah senyuman tipis terlihat. Tidak! itu adalah sebuah senyuman yang mengejekku. "Gugurkan!" perintahnya dan sungguh menghancurkan hatiku. "Kenapa? kenapa b******k?" aku menarik kedua kerah bajunya. "Karena akan menikah dengan Dona!" Angkasa menatapku lekat. "Aku akan menikah dengan perempuan yang sangat baik. Tidak seperti kamu yang mau mau saja di tiduri oleh mantannya." bisiknya. "KAMU MEMPERKOSAKU! KAMU MENODAIKU! KAMU b******k!" Aku berteriak sesukaku, namun ruangannya Angkasa ini memang kedap suara, sehingga hanya kami berdua saja yang mendengarnya. Angkasa dengan mudahnya mendorongku ke lantai, dengan mencengkeram rahangku. "dengarkan aku! aku tidak akan pernah mengakui anak itu. Karena mungkin saja kamu sudah berhubungan dengan laki laki lain selain aku. mana aku tahu ..." "Demi Tuhan angkasa! demi tuhan ..." entah berapa air mata yang sudah aku keluarkan gara gara laki laki ini. Aku sungguh ingin dia mengakuinya. Aku tidak akan bisa menanggungnya sendirian. "Maafkan aku ... gugurkan saja! karena anak itu enggak ada artinya untuku! aku sudah enggak cinta lagi sama kamu!" Ku kepalkan erat kedua tangan ini. Ku tatap Angkasa dengan kedua mata merah penuh dendam ini. "Tuan Angkasa ..." biarlah air mata terakhir ini terus mengalir di depannya, karena mulai hari ini aku tidak akan pernah lagi menangis untuknya. "Aku tidak akan menggugurkan anak ini! aku akan membesarkannya sendirian. Namun ... jika suatu saat, kamu menginginkan anak ini. Maka sampai mati pun aku tidak akan pernah memberikan dan mengijinkannya. Selamat tinggal b******k!" Iya. Aku sudah bersumpah untuk tidak lagi berhubungan dengan laki laki itu, atau pun aku datang padanya dan memberi tahu anak ini. Aku akan membesarkannya sendirian. Iya ... hanya sendirian saja. *** Aku tidak pulang ke rumah kedua orang tuaku. Aku akan merahasiakan semua ini sampai aku benar benar siap mengatakannya. Aku sekarang tinggal di sebuah kontrakan satu kamar kecil dengan janin ku yang baru berusia sebulan ini. Aku tidak tahu bagaimana kedepannya namun aku yakin, aku bisa melalui ini. Dengan uang tabungan ku dan mahar dari Mas Damar, aku tinggal di sini. AKu juga sudah mencari pekerjaan di sebuah kantor dan saat beruntungnya aku sudah di terima. AKu juga bilang pada mereka bahwa aku hamil satu bulan. Dan karena kantor itu bagian HRDnya juga seorang perempuan yang sedang hamil muda. Maka ia pun menerima ku. Dia bilang boleh, asal kehamilan ku ini tidak repot sampai meninggalkan pekerjaan. Janin ku ini sangat kuat. Mungkin karena dia tahu aku hamil sendirian tanpa ada yang mendampingiku. Aku tidak mengalami mual yang ribet seperti kebanyakan orang. Aku pernah merasa pusing satu kali, ketika malam itu saja. Ketika aku mengakui pada mas Damar, karena aku test peck waktu itu. Aku bekerja di sebuah kantor perusahaan di kota ku. Yang kebetulan kantor ini memang masih baru, karena cabang dari perusahaan lain. Nama pemilik perusahaan ini adalah Pak Lukas. Dia ini sangat tampan, namun umurnya sudah enam puluh tahun dan katanya sebentar lagi akan pensiun. AKu tidak tahu siapa yang akan menggantikannya. "Mbak An, ayo kita makan." Ajak mbak wela. Dia HRD yang baik hati itu. Aku tidak menyangka Mbak Wela akan langsung akrab dengan ku. Karena aku pikir, aku ini masih baru, sehingga aku tidak mungkin bisa memiliki teman di sini. "Iya, mbak Wela. Ayo." AKu pun pergi ke kantin bersama beliau. Aku menyukai keadaan kantor di sini, meski tidak semegah kantor kantor yang lain, tapi fasilitas di sini sangat lengkap. Saat istirahat, kami bisa makan gratis di kantin, karena memang telah disediakan oleh pihak kantor, seperti sebuah prasmanan. Kami hanya perlu memilih makanan apa yang kami mau. "Makanannya enak enak. Mbak An, enggak mual kan?" tanya mbak Wela. "Enggak sama sekali. AKu juga heran, karena kata orang lain, hamil itu selalu mual." "Wah, kalau begitu bagus sekali. Mbak An, makan yang banyak dan ambil sayuran juga ikan yang sehat. ayo!" Senangnya memiliki teman yang se frekuensi. Aku memenuhi piringku dengan nasi, ikan salmon dan sayur bayam. Aku ingin anaku sehat dan tumbuh dengan baik. Mamah janji akan membesarkan mu dengan sangat layak. Dan laki laki itu sungguh akan aku kutuk! dia tidak akan pernah menemukan kebahagiaan di mana pun dan bersama perempuan mana pun! tidak akan pernah!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
19.3K
bc

My Secret Little Wife

read
115.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
107.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
202.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook