"Aku sepertinya enggak bisa, mas. Aku mungkin akan menelponnya saja. Aku sedang hamil, dan aku enggak mau membuat mereka stres. Biar saja aku yang mengalami ini semua. " Aku rasa ini adalah keputusan ku yang benar. Aku akan melahirkan anaku terlebih dahulu. Kemudian barulah aku akan bertemu dengan mereka. "Aku juga mohon sama mas, untuk tidak mengatakan ini kepada kedua orang tuaku, tentang kejadian yang sudah aku alami. Aku enggak mau mereka meminta laki laki itu untuk bertanggung jawab, sehingga aku mungkin akan menikah dengan laki laki itu. Aku enggak mau menikah dengan laki laki yang tidak bertanggung jawab. Aku sudah cukup begini saja. Lagi pula, saat ini aku juga sedang kerja. Aku bisa memenuhi kebutuhan ku dan anaku." Ku dengar helaan napas Mas Damar. "Baiklah, kalau begitu. Aku