31

1865 Words
"loh, Dexter dimana?" Tanya Aeris ketika ia membuka kan pintu untuk Lawson. Ia mencari keberadaan Dexter tapi tidak menemukannya. "lagi di jalan dia bakalan nyusul ke sini" ucap Lawson negara masuk ke dalam apartemen Aeris Dan benar saja setelah beberapa saat Aeris menuggu, dirinya bisa melihat seseorang yang sedang berlari mendekati tempatnya berdiri "Hosh.... Hosh.... Hosh... Dasar Vampire k*****t" ucap Dexter yang ngos-ngosan karena berlari "Kalian berdua kenapa sih?" "Nggak kenapa-napa, tapi dia ninggalin gua di belakang gara gara bisa lari dengan cepat kayak gitu, So.... Kita berangkat sekarang?" Ucap Dexter bertanya, ia memang sudah siap untuk berangkat "Lo mau lewat jalur mana" ucap Lawson dari dalam, Dexter segera ikut masuk kedalam tempat tinggal Aeris dan menemukan Lawson yang duduk santai di sofa "Hari hujan, apa kita ke tempat toko buku aja?" "Lo bilang mau lewat hutan, disana gak bertujuan ke hutan hanya ada tempat tinggal gue dan.... Beberapa tempat lain" "Ada, tapi sekarang gimana caranya kita kesana tanpa basah basahan" "Naik mobil" ucap Aeris, kedua laki-laki itu tentunya sudah tahu sejak awal kalau mereka bisa menggunakan mobil. Tapi mereka merencanakan untuk tidak menggunakan kendaraan kesana. Lawson bisa saja melesat begitu juga dengan Dexter. Meski nantinya mereka akan tetap sedikit basah. Tapi mereka memikirkan bagaimana dengan Aeris yang ikut dengan mereka. "Yaudah naik mobil" ucap Lawson "Kita pergi aja, gue bakalan gendong dia" ucap Dexter "Hah? Kenapa gue harus di gendong?" Heran Aeris "Kita bakalan melesat, zet zet zet.... Hahaha. Lo bakalan pandai nanti setelah belajar, tentunya setelah sihir Lo keluar. Jadi kalau ingin melesat lo di gendongan gue supaya kita bisa pergi tanpa menggunakan mobil. Kita bahkan lebih cepat sampai daripada pakai mobil" "Oh ya? Ayo ayo" "Nggak!" Ucap Lawson tegas, menolak ide Dexter untuk menggendong Aeris sampai ke tempat Marth. Ia merasa tidak senang mendengar ide itu "Kita naik mobil" ucap Lawson dan segera berjalan keluar, Aeris dan Dexter saling melihat satu sama lain merasa bingung dengan Lawson. Aeris hanya mengangkat kedua alisnya dan tangannya mengatakan kalau ia juga tidak tahu Lawson kenapa Mereka segera menyusul Lawson yang menunggu mereka di lift. Mereka masuk ke lift yang hanya berisi mereka bertiga kan segera turun ke basement bawah. Lawson berdiri di depan sementara mereka berdua ada di belakangnya. "Dexter" panggil Aeris "Hmm?" "Gue deg degan" "Hahaha, gue udah nebak itu sih, ini pertama kalinya lo kesana" "Gue penasaran gimana sebenarnya dunia kalian" "Jangan berharap kalau Lo bakalan melihat pemandangan yang indah, disana lebih kelam" ucap Lawson yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka Senyum Aeris yang tadinya sudah ber ekspektasi kalau di sana sangatlah indah langsung pudar, matanya juga langsung menuju kepada Dexter, mencari pembenaran apakah yang dikatakan oleh Lawson ada benarnya. Dam Dexter heni memberikan senyum mengiyakan, karena apa yang dikatakan lawson memang ada benarnya. Dunia immortal memang indah, memiliki hutan ajaib yang berisi banyak makhluk ajaib lainnya. Tetapi itu semua tidak bisa melupakan kalau mereka juga memiliki hutan kegelapan yang jauh lebih banyak dan luas daripada hutan ajaib itu. Dan juga makhluk-makhluk kegelapan lainnya yang tinggal disana Makanya mereka sampai di basement bawah mereka langsung menuju mobil milik Aeris. Karena lawson tentunya meninggalkan mobilnya ditempat tinggalnya. Dexter dan Lawson berada di bangku depan dengan lawson sebagai pengemudi, sementara Aeris berada di belakang mereka dan duduk di tengah-tengah agar ia bisa melihat ke depan Mereka pun segera melaju keluar dari basement, dan hujan langsung membasahi mereka setibanya di jalanan yang sepi. Mobil mereka melaju dengan sangat cepat ketika dikendarai oleh Lawson, Dexter yang berada di bangku depan hanya santai memperhatikan jalanan. Namun Aeris kini sudah memasangkan sabuk pengaman ke tubuhnya dan tangannya menggenggam erat kedua kursi yang ada di depan. "Woi, Lo ngapain ngebut? Gak ada yang mau melahirkan disini!" Teriak Aeris yang tidak tahan dengan pembawaan Lawson. Padahal waktu kemaren laki laki itu tidak sebalap sekarang, seakan ia bisa melihat dimana saja kendaraan yang melintas ada jauh didepannya "Tenang Ris, dia Vampire, penglihatannya Sangat tajam dan sensitif" ucap Dexter yang badannya juga sudah terguncang Citttttt Tiba tiba mobil mereka akhirnya di rem dan berhenti dengan cepat. Keputusan Aeris untuk memakai sabuk pengaman sangatlah tepat. Ia tidak terjungkal ke depan saat Lawson mengerem mobil. Dexter yang tidak menduga itu akan terjadi langsung tersungkur ke depan. "Sampai" ucap Lawson, Aeris yang masih berusaha menetralkan rasa mabuknya melirik ke sebelah kirinya dan menemukan toko Marth sudah ada disana. Padahal jika dengan kecepatan biasa mereka akan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk tiba "Huek" Aeris hampir muntah dan segera melepas sabuk pengamannya, ia langsung keluar dengan keadaan yang masih hujan, ia memuntahkan makannya yang sudah berada diperutnya sejak tadi sore. Membuatnya akan segera merasa lapar sebentar lagi Melihat Aeris yang kehujanan sambil berjongkok membuat Lawson panik dan segera mengambil jaketnya untuk memayungi Aeris "Lo gak papa?" Ucap Lawson, Aeris yang sudah selesai mengeluarkan isi perutnya menatap kesal pada Lawson "t*i Lo! Bisa gak sih bawannya pelan pelan aja hah? Orang yang kebelet b***k aja gak ngebut kayak gitu!" Teriak Aeris Sementara Dexter kini juga sudah ikut keluar dari dalam mobil, ia tidak mabuk karena ia juga sangat cepat jika terbang namun badannya lumayan kesakitan ketika ia terjerembab ke depan "Kalian ngapain?" Heran Dexter melihat mereka bertengkar dibwah hujan "Gara gara dia gue mabuk darat!" Dexter menatap Lawson dan menyadari kalau Aeris pasti belum terbiasa dengan kecepatan seperti itu "Sihirnya belum ada" ucap Dexter memperingati Lawson, mereka langsung mengerti kenapa Aeris masih seperti manusia biasa dan segera menyusulnya untuk masuk kedalam Kringggg Bel kembali berbunyi ketika mereka berdua masuk, Aeris sudah berada disana dengan rambut yang kering karena bantuan Marth "Gue harus mempelajari sihir ini nanti" ucap Aeris, keadaan hatinya sudah membaik karena tubuhnya tidak basah lagi "Baguslah, dia gak kesal lagi" bisik Lawson pada Dexter "Kalian mau ke dunia Immortal?" Ucap Marth bertanya pada mereka berdua "Iya, tapi ke hutan... Ajaib" ucap Dexter Marth berfikir sebentar karena biasanya yang kesana hanyalah kaum goblin, elf dan lainnya. Hutan itu adalah rumah mereka, bukan tempat tinggal para vampire dan werewolf. Ia ragu apakah akan mengizinkan mereka untuk pergi ke sana melalui portal miliknya "Aku punya teman di sana jadi mereka akan menyambut kami dengan baik lagipula kami membutuhkan bantuan mereka" jelas Dexter "Untuk?" Ucap Marth, Dexter memberikan lirikan kepada Aeris. Marth langsung paham dengan maksudnya dan mengangguk setuju "Ya sudah kalau begitu ayo ikut aku" ucap Marth Kali ini mereka di bawah masuk ke dalam ruangan milik Marth, ketika mereka sudah berada di sana mereka bisa melihat beberapa benda lain yang terlihat unik dan tentunya milik Marth secara pribadi. Marth membawa mereka untuk mendekati sebuah pintu yang tidak tahu kemana tujuannya, Marth langsung menggerakkan tangannya untuk melambai meminta mereka untuk segera mendekat. Tangannya yang sudah ada di gagang pintu langsung menarik pintu itu hingga terbuka. Seketika mereka bisa melihat hutan yang sangat hijau di balik pintu itu, Aeris menatapnya dengan mata yang berbinar-binar. Dirinya tidak pernah melihat hutan hijau seindah itu "Silahkan, Tapi kalau kalian ingin kembali ke sini melalui pintu ini lagi, hanya mereka yang bisa mengantarkan kalian melalui portal milik mereka" ucap Marth memperingatkan, Dexter mengangguk setuju dan ia lebih dahulu masuk kesana. Kemudian disusul oleh Aeris dan lawson. Ketika mereka bertiga sudah masuk Marth langsung menutup pintu itu kembali. Dan Aeris bisa melihat pintu Merkea masuk kedalam hutan hijau itu menghilang di udara. "Wow.... Keren" ucap Aeris senang, ia memperhatikan sekitarnya yang sangat asri, tumbuhan disana Tumbuh dengan sehat, disetiap batang pohon terdapat lumut hijau yang sepertinya tidak pernah diganggu oleh tangan orang lain. Suara alam bisa terdengar kedalam telinga mereka, hewan hewan disana mendominasi suara dan menambah ketenangan "Ini hutan ajaib" ucap Dexter "Kalian bilang dunia immortal sangat buruk, ini jauh lebih dari kata baik, bahkan ekspektasi gue nggak sampai seindah ini" ucap Aeris yang masih senantiasa memperlihatkan senyumnya "Yah, Lo ngelihat hal baik duluan, makanya lo mengira kalau yang selanjutnya lu lihat bakalan hal-hal baik seperti yang lo duga" ucap Lawson "Ini tempat peri, mereka memang menjaga tempat seperti ini. Kita juga membutuhkan bantuan Goblin. Makanya gue harus membawa Lo kesini" ucap Dexter, ia melangkahkan kakinya dan segera diikuti oleh Aeris dan lawson. Mereka juga tidak tahu kemana Dexter akan membawa mereka Sambil berjalan Aeris tidak berhenti memperhatikan sekitarnya. Terdapat beberapa bunga yang belum pernah ia lihat, bunga itu bermekaran dan aromanya bisa tercium oleh hidung Aeris. Ketika ia memperhatikan kembali, terdapat beberapa benda kecil seperti bunga atau tumbuhan yang bergerak diatas pohon. Terlihat seperti manusia kecil yang mengintip mereka dan melompat dari pohon yang satu ke pohon yang lain "Hah? Apa itu?" Ucap Aeris bertanya pada Lawson, ia menarik tangan Lawson untuk dekat dengannya Lawson langsung melihat kearah peri yang ditunjuk oleh Aeris, peri kecil itu menatap mata Lawson dan langsung berlari ketakutan. Aeris yang melihat mereka kabur langsung heran dan menatap wajah Lawson, ia mengira ada sesuatu yang aneh di wajah lawson. "Peri, mereka bentuknya memang seperti itu, seperti tumbuhan jadi hati hati, jangan sampai lo menginjak mereka" ucap Lawson memperingatkan, Aeris langsung memperhitungkan setiap langkahnya ketika menginjakkan tanah, takut kalau ada peri kecil yang sedang melintas. "Hahaha, gak gitu juga, mereka terbang dari pohon ke pohon... Dia nggak bakalan berada di tanah yang lo pijak" tawa lawson melihat Aeris yang sangat memperhatikan langkahnya "Lo ngerjain gue?" Ucap Aeris "Bukan, Lo aja yang mudah percaya" Aeris memukul lengan Lawson dan segera berjalan mendahuluinya, ia mengejar Dexter yang ada didepan mereka. "Kita mau kemana sih?" Ucap Aeris pada Dexter yang sepertinya sedang mencari arah yang tepat "Ketempat goblin" "Lo gak tahu mereka ada dimana?" Ucap Aeris "Goblin yang bebas biasanya tidak menetap ditempat yang mudah terlihat, mereka yang menemukan kita bukan kita yang menemukan mereka" "Hah? Jadi kita berjalan tanpa arah?" Ucap Aeris tak percaya, namun Dexter mengangguk mengiyakan, Aeris langsung menghentikan langkahnya, Dexter terus berjalan berharap ia melintasi tempat Goblin menetap "Kita lagi mancing ternyata" ucap Aeris pada Lawson "Gue udah tahu" "Lo tahu? Kenapa gak hilang ke gue?" "Lo gak nanya" "CK, terus kalau kita gak jumpa sama goblin gimana dong?" "Hutan luas, mereka bukan satu satunya penghuni hutan ini jadi wajar aja gak langsung ketemu" ucap Lawson. Aeris berfikir sebentar, ia tidak bisa menunggu waktu lama lama hanya untuk menunggu goblin menemukan mereka "Wohohooooo!!!" Tiba tiba Aeris berteriak Sangat keras, ia bahkan berlari melewati Dexter yang terkejut dengan suara teriakannya "Aeris!" Panggil Dexter melihat perempuan itu berlari dengan kencang sambil berteriak seperti orang hutan "Whoaaaa!!! Wohohoho!!!?" Teriak Aeris, tangannya ia rentangkan dan membuat beberapa hewan yang ia lewati terbang menjauhi dirinya. "Lawson, ayo kita kejar!, Bahaya kalau dia memancing yang lain!" Ucap Dexter panik, Mereka segera mengejar Aeris, Dexter yang baru saja terbang bisa merasa angin kuat ketika Lawson melesat mendahuluinya "Woho....aaaaakhhh!" Aeris terkejut ketika merasakan dirinya ditarik keras dengan tiba tiba, kini ia bersandar dipohon dengan lawson yang menutup mulutnya dan tangan yang ada di pinggangnya. Aeris yang lega orang itu adalah lawson langsung menyingkirkan tangan lawson dari mulutnya "Lo ngapa-" "Hust.... Lo harus tahu kalau yang ada disini bukan mahluk baik semua" ucap lawson, Aeris langsung terdiam dan memperhatikan sekitarnya "Sorry" bisiknya yang bertindak gegabah Sretttt Dexter yang terbang dengan cepat kini sudah berada didekat mereka. "Mereka disana" Ucap Dexter menunjuk pada rerumputan lebat yang berada beberapa meter dari mereka Ketika Aeris dan lawson melihatnya kearah yang ditunjuk mereka bisa melihat sebuah rumputan tinggi dan bergerak gerak aneh
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD