26

1701 Words
"informasi apa yang udah kamu dapatkan dari dia?" Ucap seorang laki-laki yang merupakan salah satu keluarga Lawson. Lagi-lagi kini ia kembali ke dunia Immortal untuk menanyakan beberapa hal kepada orang yang jauh lebih tua dibanding dirinya. "Nggak ada informasi penting, dia hanya penyihir biasa dan terlambat untuk berkembang. Tapi aku yakin kalau selama ini dia memang disegel, supaya nggak ada yang tahu jati dirinya termasuk dirinya sendiri. Dia lagi nyari tahu kekuatannya" ucap Lawson "Jadi dia belum pernah menggunakan sihirnya?" Ucap laki laki itu lagi, Lawson mengangguk dengan tangan dan pandangan menuju sebuah koran, "Kau tahu, dari memori yang ada di kepalamu aku bisa melihat kalau orang tuanya adalah penyihir" ucap Cormac, orang yang sedari tadi berbicara dengan Lawson. Mendengar itu membuat Lawson langsung menatapnya, ia mempunyai jawaban untuk diberitahukan kepada Aeris. Lawson memang sudah yakin kalau Aeris pasti memiliki keturunan penyihir, Cormac baru saja membaca pikiran Lawson tadinya untuk melihat foto wajah kedua orang tua Aeris yang sudah pernah dilihat oleh Lawson. "Jadi..... Dugaan ku benar, gak mungkin manusia biasa tiba-tiba menjadi Wizard. Tapi siapa yang menguncinya? Kenapa juga dikunci? Dia bisa aja hidup sebagai wizard, dan seharusnya juga begitu. Kalau saja dia dilatih sejak kecil pasti dia bakalan menjadi penyihir yang hebat" ucap Lawson "Dan mungkin itu yang paling ditakutkan oleh orang yang mengunci sihirnya, dia takut kalau Aeris akan menjadi penyihir yang kuat. Beberapa penyihir punya kekuatan yang justru lebih baik tidak dikembangkan. Karena beresiko kejahatan" ucap Cormac lagi, Lawson langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Cormac yang duduk jauh didepannya. "Beresiko kejahatan? Kenapa bisa? Apa ada kekuatan wizard seperti itu?" Ucap Lawson lagi heran, ia banyak mengenal penyihir dan juga banyak mengenal jenis-jenis kekuatan mereka. Memang diantara mereka banyak yang menjadi penyihir jahat namun akan ada penyihir baik yang bisa menandingi kekuatan para penyihir jahat itu. Mereka hampir memiliki kemampuan yang setara, hanya perbedaan dalam beberapa keahlian dan kemampuan Saja. Yang kuat pasti juga gigih dalam mempelajari sihir lain. Sehingga memiliki kemampuan yang banyak "Kau belum pernah menyaksikan semua kemampuan para Wizard Lawson, meskipun umurmu sudah ratusan tahun banyak tragedi ribuan tahun lalu yang tidak sempat kau saksikan" ucap Cormac mulai membahas sesuatu yang serius dengan Lawson. Sementara Lawson sudah bersiap untuk mendengar semua hal itu Zrezzzzzz Cormac menyapu udara yang ada di hadapan mereka. Seketika cahaya berwarna biru langsung tercetak di sana dan mulai membentuk sebuah gambaran yang ada di dalam pikirannya. "Dulu kaum vampire bukanlah pemimpin dunia immortal, para Wizard yang memegang kendali dunia kita" ucap Cormac memulai ceritanya, cahaya biru yang ada di depan mereka itu juga terus berubah. Menampilkan kejadian-kejadian yang ditunjukkan untuk diperlihatkan kepada Lawson "Para Wizard terkuat jauh lebih berharga daripada para vampire, merekalah yang menjaga kehidupan dunia kita tetap berjalan sesuai peraturan-peraturan yang sudah ada. Tapi seperti yang kita tahu mereka tidak memiliki umur yang panjang seperti werewolf dan Vampire, meskipun beberapa diantara mereka hidup ratusan tahun dengan menggunakan sihir, pada akhirnya mereka tidak bisa menandingi usia kita" "Di masa mereka memimpin, para vampire ingin mengambil alih, mereka berpendapat kalau para wizard sudah semakin melemah, kekuatan wizard tidak lagi bisa berkuasa. Matinya para tetua wizard menjadikan Beberapa kaum kita membabi buta" Sinar biru itu kembali bergerak dan menunjukkan seorang laki-laki muda yang tampan, Lawson tidak mengenali wajah itu meskipun mereka terlihat seumuran "Sampai Vampire muda ini, merasa seharusnya kita hidup bebas, ia tidak setuju dengar peraturan-peraturan kita di mana kita tidak boleh memangsa manusia secara brutal. Dia juga tidak menyetujui kalau kita lah yang harus bersembunyi dari manusia. Dia mengatakan kalau manusia lah yang seharusnya bersembunyi. Akhirnya dia mengumpulkan para pengikutnya untuk melawan, tidak hanya Vampir yang ikut bergabung, wizard dan werewolf yang memiliki pemikiran yang sama menjadi prajuritnya" "Para Wizard yang kala itu memimpin diserang secara bersamaan. Mereka tidak bisa bertahan, apalagi kaum mereka sendiri ikut menyerang mereka. Akhirnya mereka mati" Lawson terdiam, ia menatap kengerian gambaran yang diberikan oleh Cormac tentang kejadian berikut tahun lalu "Lalu kau di mana ketika saat itu terjadi?" "Aku masih muda, lebih muda dibandingkan dirimu yang sekarang" "Kalau Vampire memang, kenapa kau yang menjadi pemimpin kaum immortal, apa dia sudah mati?" Ucap Lawson lagi "Aku tidak bilang anak laki-laki itu bukan aku" DEG Wajah Lawson langsung berubah datar, ia tidak menyangka kalau Cormac mendapatkan kekuasaan dengan cara yang seperti itu dan itu berarti ayahnya yang kini sedang berada dalam masa istirahat juga berkemungkinan menjadi salah satu dari mereka. "Hahaha, santai Lawson. Aku bukan dia, kau belum mendengar kelanjutan" "Aish.... Aku hampir jadi manusia karena merasa bisa jantungan" ucap Lawson mengeluh "Mereka gagal diakhir, ternyata para Wizard itu memiliki sebuah kekuatan terakhir yang bisa mereka andalkan untuk melawan seluruh kaum immortal. Wizard yang hendak mati biasanya selalu mewariskan sisa kekuatan mereka kepada orang lain, itu memang pilihan mereka apakah mau memberikan kekuatannya kepada pihak lain atau tidak. Dan waktu itu yang kita tahu para tetua wizard tidak pernah mewariskan sihir mereka. Ternyata mereka mengumpulkannya menjadi satu. Didalam sebuah kristal. Dan penyihir terakhir yang bertahan menggunakan itu melawan..... Laki-laki vampire itu dan anggotanya. Mereka kalah telak, Tapi penyihir itu juga mati karena ikut memberikan seluruh kekuatannya" "Kristal? Berarti..... Para Wizard itu mengumpulkan kekuatannya didalam sebuah kristal? Itu sebabnya meskipun banyak vampir, werewolf dan Wizard pengkhianat yang melawan mereka mereka tetap menang meskipun mengorbankan nyawa mereka" ucap Lawson menyimpulkan, Cormac hanya diam sambil menatapnya pertanda kalau apa yang Lawson katakan benar adanya. "Wahh..... Terus, kenapa kita para vampire bisa menjadi penguasa dunia Immortal sekarang?" "Karena para wizard yang terkuat sudah mati, dan wizard kuat yang lain tidak ingin lagi mengambil posisi ini. Dan sayembara pemilihan dimenangkan oleh vampire" "Jadi wizard tidak ingin lagi berkuasa? Oh... Aku baru tahu, tunggu. Kembali kepada topik pembahasan kita yang pertama, jadi Aeris.... Kemungkinan memang memiliki kekuatan sihir yang membahayakan, jadi yang sebenarnya membahayakan disini adalah?" "Statusnya" ucap Cormac memotong "Mungkin penyihir yang mengunci kekuatannya tahu kemampuan apa yang dimiliki olehnya, dan kemampuan itu mungkin akan membuatnya di dalam bahaya jika kita mengetahuinya. Terutama jika Guner yang menjadi dalang kejadian itu tahu keberadaannya" "Guner, apa?! Jadi laki laki muda yang kau tunjukkan kepadaku itu adalah Guner??! Si Vampire pembunuh itu? Bukannya dia udah lemah?" Cormac tertawa mendengar penuturan Lawson, sudah sangat lama Guner tidak muncul lagi secara terang-terangan di kehidupan mereka, tapi banyak yang tahu kalau dia masih memburu para wizard untuk bekerja untuknya, terutama ia mencari para Wizard dengan sihir terkuat agar ia bisa menemukan kristal Vespera, batu kristal tempat tersimpannya kekuatan para penyihir kuat yang membuatnya hampir benar benar musnah. "Dia belum mati, dan dia sekarang hidup bagai parasit. Dia gak cuman butuh darah biasa untuk bertahan hidup, dia butuh darah para goblin, unicorn, bahkan elf, meminum darah yang tidak berwarna merah sangat dilarang bagi Vampir" "Jadi apa yang dia lakukan sekarang" "Kita gak tahu, Tapi yang aku tahu dia tidak akan pernah diam untuk melaksanakan segala rencana rencananya. Perang yang terjadi beribu tahun atau belum berakhir Lawson, hanya sedang jeda. Menunggu ada yang menemukan kristal Vespera itu, dan mungkin lebih baik teman mu itu tidak mengetahui sihirnya. Sebelum kita tahu alasan kenapa sejak kecil sihirnya disegel dengan segel kuat. Segel sekuat itu juga hanya bisa dibuat oleh penyihir yang kuat Lawson" Cormac kali ini benar-benar memberikan sebuah informasi yang baru bagi Lawson, sampai sekarang Guner memang masih dikenal oleh mereka namun sejarah tentang terjadinya p*********n beribu tahun yang lalu di lupakan oleh banyak orang. Mereka hanya mengenalnya sebagai vampire jahat yang lemah. Keputusan untuk membantu Aeris mencari tahu kekuatan yang menjadi memudar, Lawson berencana akan menghentikan Aeris mencari kekuatannya untuk sementara dan mencari tahu latar belakangnya terlebih dahulu, untuk mendapatkan jawaban siapa yang menyegel Aeris. "Aku pergi, terimakasih informasinya" ucap Lawson, ia langsung melesat meninggalkan tempat Cormac berada, laki laki vampir yang sudah sangat tua dan umurnya sudah melewati seribu tahun dan pemimpin mereka itu. Lawson yang sudah pergi dari sana langsung mencari pintu portal untuk menuju dunia manusia. Karena kali ini ia berada di tempat Cormac, ia dibantu oleh para vampire yang ada disana untuk menggunakan portal milik Cormac. Sebuah cermin besar yang ada di taman dan dijaga oleh para penjaga terlihat dari tempatnya berdiri. Dengan segera ia mendekat dan diberikan izin untuk memasuki cermin itu Zreppppp Tubuh lawson seakan ditarik masuk kedalam, dengan cepat ia kini keluar dari cermin yang sama namun berada di dunia manusia. Cermin itu terletak pada gedung kementerian sihir yang pernah ia kunjungi di dunia manusia. "Oh, Lawson" ucap penjaga portal yang tentunya mengenal Lawson, calon tetua vampire jika ayahnya dan yang lain mati. "Apa ada mobil?" Tanya Lawson pada mereka, portal yang baru saja ia lewati terhubung dengan tempat Cormac pemimpin mereka, itu berarti kedatangan Lawson sekarang sama dengan seorang tamu penting dari Cormac. Mereka memberikan jalan pada Lawson untuk mengikuti mereka. "Kenapa kau membutuhkan mobil?" Ucap orang yang mengawal Lawson, mereka terus berjalan melewati lift untuk menuju lantai bawah "Karena gue gak bisa bebas terbang atau jalan cepat pada siang bolong gini" "Oh.... Biar dia yang antar" Sebuah mobil sudah disiapkan untuk Lawson, ia segera msuk kedalam dengan supir yang sudah ada di bangku depan. "Thanks" ucap Lawson sebelum beranjak dari sana Sepanjang perjalanan Lawson memperhatikan sekitarnya, ia berfikir bagaimana cara ia menjelaskan pada Aeris mengenai kekuatannya yang sebaiknya tidak dikembangkan. Lawson tidak tahu bentuk bahaya yang akan terjadi, namun ia percaya pada apa yang Cormac katakan "s**t, gue lupa nanyain informasi lebih tentang orang tua Aeris, kenapa mereka bisa meninggal yah, pasti Aeris bakalan nanya itu nanti sama gue" Selang beberapa lama mereka didalam perjalanan, akhirnya lawson tiba ditempat tinggal Aeris, ia segera keluar dari mobil yang menumpanginya dan berjalan masuk ke lobi. Tapi sayangnya ia baru menyadari ia tidak memiliki kartu untuk masuk, namun ia menunggu sebentar hingga seseorang membukakan pintu menggunakan kartunya dan ia mengikuti dari belakang. Beberapa makhluk Immortal menyadari kedatangannya, mereka yang berjumpa dengan Lawson di lift tidak berani mengajaknya berbicara, mereka sudah tahu kedekatan Lawson dengan Aeris. Kabar itu cepat menyebar diantara mereka Tingnong... Lawson menekan tombol pintu Aeris, ia sudah berdiri didepan dan menunggu pintu dibuka. "Kok gak ada yang buka?" Gumam Lawson, ia menekan bel kembali dan mendengar suara langkah kaki mendekat. Pintu pun terbuka dan seseorang yang bukan diharapkan berdiri dihadapannya. Mereka berdua saling diam, Lawson heran kenapa Dexter justru yang membukakan pintu apartemen Aeris "Ngapain Lo disini?" Ucapnya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD