Cinta Pada Pandangan Pertama

2527 Words
Disuatu pagi yang cerah dalam sebuah apartemen ditengah perkotaan.. Terdengar suara laporan cuaca dari sebuah tv di salah satu kamar apartemen.. "Laporan berita terkini pemirsa! Saat ini cuaca di perkirakan pada wilayah XXX hari senin tanggal xxxxx cerah berawan dengan suhu udara 24°C serta Kelembapan Udara-" Bizt! (Suara TV dimatikan) "Andrew cepetan mandinya! Sudah jam 6 pas sekarang! Nanti telat kamu.." "Iyaa Kak! Aku sudah pakai baju sekarang!" (dalam hati andrew) Ya ampun bisa-bisanya aku bangun kesiangan dihari pertama masuk kelas 6 ini! Ah iya! Sebelumnya salam kenal yaa semuanya.. Perkenalkan namaku adalah Andrew Ronalzhi dan biasa dipanggil Andrew... Aku hidup hanya berdua saja dengan kakakku ditengah perkotaan.. Kota ini sangat berisik dikala sore hari.. Yahh tak jarang pagi berisik banget juga sih.. (Menatap diri sendiri didepan kaca sambil memakai dasi) Dan sekarang ini usiaku mau menginjak 12 tahun dan aku duduk dibangku kelas 6 SD.. Wah tak terasa aku semakin besar saja.. Lihat kamu? Tambah tinggi saja.. Padahal makan cuma sama telor dan sosis mulu kenapa bisa setinggi ini? Dug- Dug- Oh?! ada suara langkah kaki kakak datang.. "BRAK! (Buka pintu secara kasar) DOR! Andrew sayang! Sudah ganteng belom?!" (Muncul dengan senyum ceria) Yah inilah kakakku.. Kakak satu-satunya yang paling ku sayang dan ku cintai.. Kak Aniya Zolanda.. Atau biasa ku panggil Kak Niya.. Dia selalu berisik setiap pagi dan lebih buruknya selalu memperlakukanku seperti anak kecil.. Andrew : Jangan perlakukanku seperti anak kecil Kak Niya.. Aku sudah besar sekarang.. Niya : Kya!! Lihat gantengku ini! Lucunya!! Sini kakak pakaikan dasinya yak! Andrew : Hentikan! Aku bisa pakai sendiri kakak!! Baru juga dibahas sudah memperlakukanku seperti anak kecil lagi.. Selalu saja Kak Niya seperti ini.. Yah aku tahu dan sadar kalau masih dibawah umur.. Tapi aku sudah besar tahu!! Aku bahkan sudah bisa pakai dasi sendiri! Ini memalukan!! (Memasang wajah cemberut) Niya : Oh ayolah~ jangan pasang wajah cemberut seperti itu Andrew~ Kamu itu suka pakai dasi miring-miring tahu~ dan itu tampak sangat lucu nan menggemaskan! hahaha!! Kakak tidak ingin ada yang mencubit pipimu kecuali aku sendiri~ Hehe! (sambil mencubit pipi Andrew) Andrew : Itu karna aku buru-buru pakainya kakak.. (Dalam hati Andrew).. Aduhhh pipiku~~ Niya : Yaps sudah rapih hm!! Sudah ayo duduk sini kita sarapan dulu yah! Hari ini menu makan kita beda loh~ Bukan nasi putih telor dan sosis biasa lagi!! Andrew : Benarkah? Terus apa? Niya : Jejeng!! Ini dia menu kita kali ini! Nasi putih dengan telor mata sapi dan sosis goreng super lezat keluaran terbaru~ jejeng!!! Andrew : ... (Terdiam seketika) Niya : A-apa? Oh iya kakak lupa kamu suka s**u coklatkan? Tenang saja ada dikulkas.. Sebentar yaa Kakak ambilkan~ (Berjalan menuju kulkas) Andrew : Kak Niya ini bedanya dimana? Niya : Oh ayolah~ Ayo duduk disini andrew~ Kamu akan tahu setelah mencobanya~ Ayo kemari~ Kamu bisa telat nanti loh~ Andrew : Tapi.. Tidak ada sayur atau menu makanan yang lainnya lagi? Niya : Andrew kamu itu harus mensyukuri makanan yang ada okeh?!~ Ayo sini cepat makan! (masih tersenyum ceria penuh semangat) Andrew : Kakak segitu tidak sukanya sama sayur ya? Yah inilah kakakku yang tercinta.. Dia payah dalam membuat masakan.. Lebih tepatnya.. Kakakku tidak jago dalam memasak.. Selalu yang serba instant.. Lebih tepatnya menu makan kami selalu saja tidak jauh dari sosis ataupun telor.. Bahkan kakak sangat membenci sayuran.. Padahal Umurnya sudah mau 24 tahun.. Ya ampun sepertinya aku harus mulai belajar memasak dari sekarang demi kesehatan kakak dan pertumbuhanku juga.. Haup! (Mengambil suapan yang pertama) Niya : Gimana? Enakan?? Hehehe! (Tersenyum ceria penuh semangat) Andrew : Ya Kak Niya ini enak.. tidak seperti biasanya.. (dalam hati andrew) Lebih baik iyakan sajalah.. Kakak terlalu ceria hari ini.. Niya : Oh iya Andrew.. kamu sekarang sudah kelas 6 SD kan? Jangan banyak main ya! Kamu kakak lihat belakangan ini selalu pulang diatas jam 10 malam.. Apa-apaan coba itu? Andrew : Ukh! Uhukk!! (Tersedak saat makan) I-itu aku tidak banyak main ka! Da-dan lagi kakak lihat sendirikan dibuku penilaianku.. A-aku masuk peringkat 5 besar dikelas! Ha- haha aku hebatkan? Hahaha~ (Senyum canggung) Niya : Hmmm itu juga termasuk yang mau kakak bahas.. Kamu kenapa turun sekarang? Biasanya kamu selalu peringkat 3 besar Andrew.. Kenapa sekarang 5 besar? Andrew : O-ooh itu.. A-aku sengaja mengalah sama teman Kak! Tujuannya Yaa~ Bi-biar mereka bisa merasakan duduk peringkat 3 besar Kak ha-haha haha~ (Tawa canggung) Niya : Hmmm??? (Memandang mata andrew dengan tatapan curiga) Andrew : ... (Keringat dingin sambil tersenyum menatap mata Kakaknya) Niya : Kamu sedang tidak di bully sama anak kelasan kamukan? Andrew : Heh?! Tidak sama sekali Kak! Anak kelasan andrew semuanya baik sama Andrew!! Niya : Benarkah? (Masih menatap curiga) Andrew : Beneran Kak! Bahkan suka memberikan Andrew makan siang gratis loh!! (Dijawab tegas) Niya : Makan siang gratis? Andrew : Iya Kak! Semua perempuan dikelas Andrew itu suka memberikan Andrew makanan!! Enak-enak malahan! (Tatapan wajah yang tidak berbohong) Niya : Perempuan??? (Sedikit terkejut dan bicara dalam hati) Wah Andrew sudah mulai banyak yang naksir ya? Andrew : Iya Kak! Andrew tidak bohong! Ah iya juga ya! Kalau tidak nanti Andrew sisain makanan dari mereka buat Kakak juga ya! Niya : Apa? Tidak perlu seperti itu Andrew.. Mereka itu memberikannya kepadamu yang artinya~ Kamu harus makan didepan mereka untuk menghormati mereka.. Paham? Andrew : Ta-tapi aku mau buktiin ke Kakak gimana? Niya : Tidak perlu.. Kakak percaya sama kamu.. (Membelai kepala andrew) Tapi mulai sekarang kamu jangan banyak main ya! Ingat cita-cita kamu Andrew.. Kalau kamu mau meraih cita-citamu.. Kamu harus banyak belajar agar jadi pintar dan cita-citamu tercapai.. paham? (Tersenyum lembut) Benar! Cita-citaku!! Aku memiliki cita-cita yang sangat besar yaitu menjadi seorang astronot! Walau aku tidak ingat betul kenapa ingin menjadi astronot.. Tapi entah kenapa setiap kakak bahas cita-cita ku itu.. Aku jadi sangat bersemangat untuk meraihnya!! (Senyum semangat) Andrew : Paham kak! Kakak tenang saja!! Andrew tidak akan mengecewakan Kakak! Bahkan andrew berjanji akan meraih cita-cita andrew itu dan menunjukannya pada kakak suatu saat nanti!!! (Tersenyum ceria) Niya : Heheh! Sebenernya kaka ragu kamu bisa meraih cita-citamu tersebut loh.. Apalagi kondisi kita yang sekarang seperti ini.. (Memasang wajah sedih) Tapi kakak akan selalu mendoakan dan berusaha yang terbaik untukmu andrew~ (tersenyum manis sambil mengelus kepala Andrew) Wah senangnya kakak doain andrew terus! hehehe.. Tapi maafin Andrew ya Kak Niya.. Andrew tidak bisa jujur kenapa Andrew pulang telat terus.. Kalau Kak niya tahu pasti menyuruhku berhenti melakukannya.. Tapi.. aku tidak mau berhenti.. Aku ingin membahagiakan Kakak juga dengan caraku sendiri! (Terdiam sambil melamun) Niya : Andrew kenapa melamun? Mikirin cita-citamu ya? (Pipi andrew di elus lembut sama niya) Andrew : Eh? Ti-tidak Kak! Andrew lagi mikir itu.. Aahh.. Apa namanya.. Ituuu.. Ah! Iya!! Cara belajar masak! Hehe! (Senyum canggung) Niya : Apa?! Kamu jangan aneh aneh Andrew! Nanti apartemen ini bisa kebakaran! (Nada suara tegas) Andrew : Eh??? (Wajar kebingungan) Niya : Sudah! Pokoknya jangan aneh-aneh selama kakak tidak dirumah yah! Kita cuma tinggal berdua.. Mending cuma apartemen yang kebakar.. Kalau kamu ikutan kebakar gimana?? Kakak tidak mau ya kehilangan kamu! (Wajah marah) Andrew : Eh? Andrew tidak akan meninggalkan Kak-(terpotong saat bicara) Niya : Bagus kalau kamu tidak akan meninggalkan Kakak.. Tapi pokoknya! Kamu jangan masak selama kakak tidak dirumah titik! Ayo habiskan makananmu.. Sudah jam segini.. (Nada suara tegas) Andrew : Baik kak.. Wajah kakak sangat marah.. Yah aku mengerti kenapa.. Di apartemen ini hanya tinggal kami berdua saja.. Tidak ada orang dewasa lainnya selain kakak dan tetangga.. Ini sedikit menyedihkan untuk kami berdua.. Terutama untuk Kak Niya.. (Memandang Niya dengan tatapan sedih) Ke dua orang tua Kak Niya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan maut saat sedang mengandung Kak Niya.. Beruntungnya Kak Niya lahir dengan selamat setelah kecelakaan maut tersebut.. Lalu Kak Niya dibesarkan oleh Kakek dan Neneknya.. Yah hidup Kak Niya saat itu tidak terlalu buruk.. Bisa dibilang cukup bahagia kata Kak Niya sendiri.. Tapi tak lama saat Kak Niya berumur 15 Tahun.. Kakeknya Kak Niya meninggal dunia karna penyakit Kankernya yang tak bisa disembuhkan.. Lalu saat Kak Niya berumur 17 tahun Neneknya Kak Niya ikut meninggal dunia juga.. Dan kepergian nenek saat itu juga disebabkan oleh gigitan seekor Ular yang sangat beracun milik tetangga baru sebelah rumah kami yang dulu kami tinggali.. Kepergian nenek saat itu mendadak sekali.. Aku bahkan masih tak percaya Nenek sudah tidak ada.. Padahal nenek orang yang baik sekali.. Tetangga yang memelihara ularnya tersebut juga tidak meminta maaf sama sekali bahkan menyalahkan Nenek yang tidak berhati-hati dalam berjalan sekitar rumah dia.. Dan tak lama kemudian banyak tetangga yang mendatangi kami dan mengaku-ngaku kalau nenek berhutang pada mereka.. Padahal seingat kami nenek tidak pernah berhutang pada siapapun.. Tetapi meski kami yakin Nenek tidak pernah berhutang.. Kak Niya tetap membayar utang tersebut dan terpaksa menjual rumah serta perhiasan peninggalan Nenek untuk membayar semua hutangnya.. Sungguh menyebalkan sekali kalau mengingat waktu itu.. Kami tidak dikasih waktu untuk bersedih sama sekali oleh mereka semua.. Kejam sekali mereka pada kami terutama sama Kak Niya.. Dan setelah Kakak membayar semua hutang.. Tak terasa ternyata uang cepat habisnya.. Semua uang dari menjual rumah dan perhiasan mau habis.. Padahal aku baru masuk kelas 1 SD dan Kak Niya sedang ditahap menuju kelulusannya.. Yah sebenarnya aku tidak apa-apa tidak sekolah.. Tapi.. Kakak terlihat ingin sekali aku sekolah.. Padahal kakak sendiri kesulitan dalam membayar biaya bulanan serta uang ujian kelulusannya sendiri.. Dan hal yang membuatku kehabisan kata-kata.. Kak Niya malah menikah dengan gurunya sendiri demi menghidupi kami.. Dan luar biasanya Kakak malah mengaku padaku kalau kakak mencintai gurunya tersebut.. Padahal aku ingat sekali kakak menyukai laki-laki lain dan bukan guru itu.. (Menatap niya) Efek dari menikah dengan gurunya tersebut juga sangat buruk!! Banyak yang menyebarkan berita aneh-aneh diseluruh tetangga dan dipertemanan kakak.. Jahat sekali yang menjelekkan kakak.. Dan semua itu karna aku juga kakak jadi mendapatkan hinaan dari orang-orang.. Guru itu juga malah memperburuk keadaan! Dia bukannya bersyukur mendapatkan Kakakku malah berselingkuh dengan wanita lain sampai memiliki anak! Dasar pria tidak tahu diri.. Uh menyebalkan!! Rasanya ingin sekali aku menghajar guru itu! Trang!! (Menendang kaleng dijalanan) Niya : ?!!! (Terkaget) Andrew kalau lihat sampah itu jangan ditendang! Tapi diambil lalu dibuang ketempat sampah.. Ya ampun kamu ini bikin kaget kakak saja! Mana keras lagi suaranya! Andrew : Eh? Ma-maaf Kak! Andrew ke ingat main bola soalnya hehe! (Senyum canggung) Niya : Dasar kamu ini.. Nih tiru Kakak yaa nanti kalau lihat sampah harus diapain.. (Memungut sampah yang ditendang andrew) Kakakku.. (Melihat kakaknya buang sampah) Padahal orang yang baik.. Kenapa guru itu melakukan hal tersebut ya? Dan lebih parahnya lagi Kakak setelah bercerai dengannya malah menikah lagi dengan pria yang lebih jahat dari guru itu! Ukh! Wah benar-benar pria kurang ajar! Sudah tidak bekerja.. Merendahkan kakakku.. Main tangan lagi.. Aahh!! kalau mengingat kejadian tersebut juga aku jadi sangat marah sama orang itu!! Sungguh menjengkelkan.. Ukhh! Oh ups! (Hampir menendang sampah lagi lalu melirik Niya yang berjalan disebelahnya) Yah setidaknya aku sudah menghajar orang itu sekali.. Walau pada akhirnya aku juga yang masuk rumah sakit dan mendapat beberapa jahitan dikepala.. (Membuang muka sambil buang sampah) T api kalau bicara soal menyedihkan.. aku juga tidak beda jauh menyedihkannya dengan Kak Niya.. Aku tidak tahu.. Ah bukan.. Lebih tepatnya aku tidak ingat betul seperti apa wajah Ibu dan Ayahku.. Bukan hanya wajah.. Namanya saja aku tidak ingat sama sekali.. Tapi sepertinya aku tidak mengingat mereka juga karna benturan cukup keras dikepala berkat kelakuan mantan suaminya ka Niya yang pengangguran itu.. (memegang kepala tepat dibekas jahitannya) Tapi ada satu hal persis yang masih aku ingat sampai saat ini.. Dan itu adalah saat Ibuku menjualku ke Neneknya Kak Niya saat usiaku masih 4 tahun.. Yah aku ingat persis.. Pada saat itu aku sedang berulang tahun.. Dan hadiah yang Ibuku berikan padaku adalah sebuah keluarga baru.. Aku masih ingat persis kejadian itu.. Terutama saat Nenek memberikan uang didepanku kepada Ibuku.. Dan Ibuku sendiri setelah mendapatkan uang tersebut tersenyum senang lalu hanya melihatku sebentar dan pergi entah kemana meninggalkanku tanpa berkata sedikitpun.. Sungguh Ibu yang baik sekali.. Sangat teramat baik.. Saking baiknya aku jadi sangat membencinya! (Tersenyum kesal) Yah walau aku sangat benci ibuku saat melakukan hal tersebut.. Tapi aku tetap bersyukur kepadanya.. Setidaknya dia menjualku ke keluarga Kak Niya yang baik dan penyayang.. (Menatap Niya) Sungguh aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu Kak Niya.. Walau sepertinya.. Kehadiranku sudah cukup merepotkanmu.. Bahkan berkali-kali.. (memasang wajah yang sedih) Niya : Andrew kamu kenapa? Wajahmu kenapa seperti itu?? (Menatap wajah Andrew dan ikutan khawatir) Andrew : Eh?! Ah tidak Kak!! Andrew cuma.. Itu.. Andrew merasa sudah merepotkan Kakak saja selama ini.. Haha~ Maaf ya Kak.. Niya : Apa maksudmu?? Kenapa tiba-tiba bicara seperti itu??? Andrew : Yah.. Setelah Andrew pikirkan dengan baik.. Kehadiran Andrew memang sangat menyusahkan hidup Kakak selama ini.. Bahkan Kakak sampai menjual diri Kakak ke guru Kakak demi bisa menyekolahkan Andrew.. (Tersenyum Sedih) Niya : Apa?! (Terkejut) Dari mana kamu dengar ucapan sampah seperti itu Andrew?! Andrew : Eh? sampah??? Niya : Eh?! (Menutup mulut karna mengucapkan kalimat tak pantas didepan anak kecil) Ma-maksud Kakak.. Ehem! Dari mana kamu dengar perkataan yang tidak sopan seperti itu? Sungguh keterlaluan sekali orang itu! Ish ish ish!! (geleng-geleng kepala) Andrew : Eh.. Itukan kalimat dari mantan suami Kakak yang pengangguran waktu itu.. Niya : Ha??? (Terkejut dan bingung) Andrew : Ah.. Ma-maksud Andrew.. Itu.. Sebenarnya saat kakak berantem dengannya andrew belum tidur Kak.. Dan.. Andrew mendengar semuanya.. (Murung) Niya : .... Ohh ... (Diam tanpa berkata apapun) Setelah aku berkata seperti itu.. Kak Niya jadi terdiam.. Dan kami terus berjalan menuju halte tanpa bicara sama sekali.. Yah aku paham.. Kakak pasti berpikir yang dibilang mantan suaminya itu benar.. Aku benar-benar menyusahkan- Sruk! Eh? (Niya berhenti sambil membungkuk tepat didepan andrew dan memegang bahu Andrew sambil berkata) " Andrew.. Kakak sangat menyayangimu melebihi apapun.. Jangan pernah dengarkan perkataan orang tentang kakak ya.. Bahkan jangan pernah sekalipun kamu berpikir bahwa kamu menyusahkan kakak.. Itu sama sekali tidak benar Andrew! Lihat mata Kakak.. Apakah Kakak saat ini berbohong? Tidakkan? Semua yang kamu dengarkan itu tidak benar! Sama sekali tidak benar!! Andrew kehadiranmu dalam hidup Kakak adalah sebuah anugerah terindah yang kakak miliki saat ini dan Kakak sangat mensyukurinya! Bahkan kakak sangat menyayangimu andrew~ melebihi apapun di dunia ini " (Memeluk andrew dengan erat) Kakak memelukku sangat erat.. Dan.. Mata itu.. Cara melihatku itu.. Dan senyumannya itu.. Aku tahu.. Kakak sedang berkata jujur dari dalam hatinya.. Dan itu.. Membuatku merasa sangat bahagia.. Aku senang sekali.. Sangat teramat senang!! Dan untuk pertama kalinya aku tak merasa malu didepan umum setelah kakak mengatakan bahkan! Memelukku seperti ini.. Ini sangat nyaman dan menyenangkan.. Untuk pertama kalinya juga aku merasa ada yang berbeda didalam diriku.. Sesuatu telah muncul dikehidupanku.. Sesuatu yang membuatku merasa sangat nyaman.. Tidak.. Perasaan ini sudah ada sebelum kakak menikah dengan guru itu.. Bahkan perasaan ini semakin kuat sejak melihat kakak menangis karna guru itu juga.. Rasa ini.. Rasa yang membuatku merasa.. Aku harus menjaga Kakakku dari siapapun.. Bahkan jangan sampai ada yang merebut kakakku lagi dariku.. Akhirnya aku paham apa yang anak kelasanku bilang tentang cinta pandangan pertama.. Ya.. Itu benar.. Aku mengerti sekarang.. Saat ini.. Aku sedang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kakakku sendiri.. Ya.. Denganmu.. Kak Niya ku tersayang.. (Tersenyum senang) "Kak Niya.. Aku juga menyayangimu Kak.. Bahkan sangat menyayangimu juga melebihi apapun" (membalas pelukan niya dengan pelukan juga)
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD