Anak Yang Tak Sopan Dan Gadisnya yang Galak

2235 Words
Setelah berpelukan.. Aku dan Kak Niya melanjutkan perjalanan sambil bergandengan tangan.. Kak Niya tersenyum sangat manis sekali padaku.. Aku berharap kami tidak akan terpisahkan oleh siapapun dan sampai kapanpun.. Yah itu pikirku sampai akhirnya kami berpisah di depan halte busway.. Uh rasanya sedih.. aku masih ingin bersama kakak.. Tapi Kakak tetap harus pergi kerja dengan naik busway.. (Melihat Niya masuk halte busway) Aku penasaran.. Kakak kerja apa ya? Sampai saat ini aku tidak tahu Kakak kerja apa.. Yah biarlah saatnya aku pergi sekolah juga.. Wah gawat sudah jam segini! (Melihat jam tangan dan langsung berlari menuju sekolah) Huh! Kak Niya Itu.. (Berlarian sambil membayangkan Niya) Selain cantik sekali tapi juga baik hati sekali orangnya.. Hehehe aku jadi semangat pergi sekolahnya!! haha! Baiklah!!! aku siap menghadapi hari ini- Wah!! Sret!!! (Berhenti berlari karna lampu merah) TINNN!!! TIN! TIN!! TIN!!! TINN!!! (suara klakson dari berbagai kendaraan yang berlalu lalang) Yah ku tarik kata-kataku tadi.. Maksudku.. Ini akan menjadi perjalanan ke sekolahku yang menyenangkan apabila tidak ada kendaraan disana sini.. Ukh! Lama lampu merahnya! (Melihat lampu merah) Oh iya juga! Disana juga ada jalan menuju sekolahkan! (Melihat kearah jalan lain) Baiklah! Abaikan lampu merah disini dan lari yang cepat ke sekolah!!! Let's Go! (Andrew lari menuju sekolah dengan cepat) Yah sedikit lagi sampai sekolah! Huuu!! (Buang nafas) Dan itulah gang sempit alias jalan pintasku menuju sekolah jadi lebih dekat! Hehe! Tinggal belok dan!- Eh? Shrettt!! Ha?? (Berhenti berlari karna melihat teman sekolahnya yang sedang berciuman tepat didepan keluar gang sekolah) Ah.. Itu.. Kalau tidak salah.. Namanya siapa ya? Yu no? O na? Na yu? Siapa ya? Namir? Eh? kejauhan! Oh iya? Yunayu Amir! Teman sekelasku! Dan yang satunya lagi itu.. Ukh! Kakak kelas yang menyebalkan! (Menatap dengan kesal) Dia adalah orang pertama yang ku hajar setelah menjelekkan kakakku tepat didepan mataku! Kalau tidak salah namanya Jhone Rosmandi! Biasanya orang memanggil dia Jhoni.. Tapi tulisan dibajunya itukan Jhone!! Karna namanya itu juga dia malah menjelekkan kakakku! Dasar bocah tidak sopan! Kalau tidak salah saat itu aku masih kelas 4 dan dia kelas 5.. Dan waktu itu sedang jam istirahat setelah ujian tengah semester.. (Mengingat masa lalu waktu bertemu pertama kali dengan Jhone) Andrew : Ugh~ Aku lapar~ (Jalan sempoyongan karna kelaparan) Kenapa aku dan kakak bisa bangun kesiangan coba tadi- Bruk! Oh! (Menabrak orang) Ma-maaf Kak umm- (Membaca nama dibaju) Jho-ne~? Jhone : Ha? Kau manggil aku apa tadi? (Terbengong) Andrew : Hu? Kak Jhone? Sekumpulan teman Jhone yang berada dilokasi kejadian ikut terdiam dan mulai menertawakan Jhone.. Hal tersebut dikarnakan saat Ujian Tengah Semester berlangsung.. Ada guru baru yang masuk kelas Jhone dan memanggil dia Jhone juga yang seharusnya memanggilnya itu Jhoni. " Buahahaha! Kalian dengar itu? Jone?! Hahaha! Baru juga dibikin sakit hati sama guru cantik karna dipanggil begitu sudah dipanggil sama orang lain Jone lagi saja! hahahaha Kocak! Kurasa sudah saatnya kita manggil dia jone juga~ hahaha! " Apa yang mereka bicarakan? Bukannya namanya memang tertulis Jhone? Kenapa malah ditertawakan?? (Tidak tahu dan mengerti situasi yang terjadi) Jhone : Be-berisik kalian!! Ribut sini sama aku!! Ukh! (Melihat ke arah Andrew) Andrew : Eh? A-apa?? (Terkejut karna dilihat dengan sinis) Jhone : Kau! Bocah tengik!! Sudah bosen hidup ha?! Siapa kau sampai berani memanggilku begitu ha?!! (Menarik kerah baju Andrew) Andrew : Hei! Apa-apaan kamu! Kenapa menarik kerah bajuku?! Tidak sopan! Jhone : Tidak sopan?! Yang harusnya bilang begitu itu aku tahu! Kau yang tidak sopan sama Kakak kelas! Andrew : Ha?! (Makin tidak mengerti dan bingung sendiri) Aku tidak mengerti dengan kakak ini.. Yang sedang menjelekkannya itukan teman-temannya sendiri tapi kenapa aku yang dimarahi?! Andrew : Hei lepaskan aku! Aku mau makan Kak Jhone! Aku lapar! Jhone : HEI! Kau tidak bisa baca atau apa ha?! Andrew : Enak saja! Aku bisa baca tahu! Jhone : Kalau bisa baca kenapa memanggilku jhone Ha?! Ngajak ribut! Andrew : Hah?! Tulisan dibaju Kakak memang Jhone tahu!? Dasar aneh! Jhone : Bego! Tulisannya memang Jhone tapi dibacanya Jhoni! Dasar adek kelas bodoh! Andrew : Siapa yang kau panggil bodoh?! Aku pintar tahu! (Ikutan kesal) Jhone : Omong kosong! Mana ada orang pintar mengaku dirinya pintar?! Bruk! (Mendorong jauh andrew ke dinding kelas) Andrew : Duk! Aduh! (Menabrak dinding kelas) Jhone : Bilang pada keluargamu yang bodoh itu juga untuk mendidikmu agar lebih pintar lagi! Dasar i***t!! Aduh-duh! Punggungku! Kurang ajar! Tadi dia bilang apa?! Keluarga bodoh? Maksudnya Kak Niya bodoh juga gitu?! Orang ini! Benar-benar!! Andrew : Hei! Kau! srug! (Menarik Lengan baju Jhone) Jhone : Apa lagi sekarang? (Melirik Andrew) Andrew : Dasar tidak sopan! BUAK!! (Menonjok Jhone sampai terjatuh) Orang yang disekitar kejadian ikutan terkejut dan terdiam sementara sambil melihatin mereka berdua berdebat.. Jhone : Ukh! Ku-kurang ajar! Kau berani menonjokku?! Andrew : Tarik ucapanmu lagi! (Tatapan dingin) Jhone : Apa?! Andrew : Tarik ucapanmu yang bilang Kakakku bodoh!! DUAK! (Menyerang Jhone lagi) Jhone : Bocah gila! Sini kau kurang ajar!! BUK! (Membalas serangan andrew) Sementara teman-temannya bingung cara melerai mereka " He-hei bagaimana ini?? Ayo pisahin mereka dulu! Hei sudah berkelahinya nanti guru datang!! Aduh Kau pegang dia aku pegang jhoni! BUAK! Aduh aku kena tonjok! Jho-Jhoni tenanglah dia anak kecil jhon! Siapa yang kau panggil anak kecil?! " Yah begitulah aku mengenal Kakak itu.. Menyebalkan.. Karna kejadian itu Kakakku jadi dipanggil ke sekolah dan memarahiku seharian.. (Mengingat wajah Niya yang marah) Tapi bukannya dia harusnya sudah lulus kemarin? Tapi kenapa masih disini dengan seragam sekolahnya?? Apa tidak lulus sekolah? Ah~ Aku tidak suka melihat orang itu.. Dan lagi.. Mereka ini tidak lihat jam atau apa? Ya ampun menghalangi jalanku saja! Tapi.. Kenapa mereka ciumannya seperti itu? Samperin saja ah.. (menghampiri mereka berdua yang masih ciuman) Jhone : Ba-bagaimana? Sudah puas? (wajah memerah) Yunayu : Uh-huh Hum! Aku belum merasakan sensasinya~ Jhone : Aduh! Sensasi apa sih Yunayu?! Aku tidak mengerti! Yunayu : Ah! Kamu pacar bodoh! Harusnya kamu yang lebih tahu!! Kenapa jadi aku yang mengajarimu?! Uh Buk! Buk!! Buk!!! (Mukul manja karna malu) Jhone : Ta-tapi aku beneran tidak mengerti yunayu! Emangnya orang tuamu melakukannya seperti apa?! Perbedaan sensasinya dimana? Dan Seperti apa?? Aku tidak paham! Andrew : Sensasi? Maksudnya suasana ya? (Ikutan nyambung obrolan dan Tidak mengerti yang mereka bicarakan) Jhone : Itu juga yang aku tidak mengerti! Suasana seperti apa coba! Plak! (Menepuk jidat sendiri) Yunayu : Ah!!! Kalian sekumpulan pria payah!!! Masa tidak mengerti soal romantis ke pasangan sendiri?!! Sruk! Sruk! Sruk! (Mengacak acak rambut sendiri) Eh?! (Melihat ke arah andrew) Jhone : Loh? (Ikut melihat ke arah andrew) Andrew : Romantis? Kayanya aku pernah mendengarnya- (terpotong saat bicara) Disaat aku ingin menjawab pertanyaan tersebut.. Mereka berdua berteriak bersamaan sampai telingaku sakit.. "KYAAAAAAAAA!!! AAAAAAHHHHH!!!" Andrew : ADUH! APAAN SIH?! (Menutup telinga sendiri) Jhone : KAU! NGAPAIN KAU DISINI?! Andrew : Ha? Aku mau ke sekolah.. Dan lagi.. Inikan jalan pintas menuju ke sekolah.. Jhone : Eh? O-oh iya juga ya.. Ta-tapi-(terpotong saat bicara) Andrew : Dan juga.. Harusnya yang bertanya itu aku jhone! Sedang apa kau disini? Bukannya kamu sudah SMP ? Kenapa masih pakai seragam SD? Jhone : Jone lagi?! Kau ngajak ribut aku lagi ya?! Andrew : Ha?! Tidak! Aku disini hanya ingin lewat tahu! Bukan ngajak berkelahi! Yunayu : Jhoni sudah! Jangan berantem lagi! Ingat ini hari pertamamu di sekolah baru! Sudah sana pergilah! Ayo Andrew ikut aku! Andrew : Eh hah?? (ditarik paksa sama yunayu) Jone : Hei! Awas kau ya nanti! Apa-apaan dia? (Melihat Jhone) Dan lagi kenapa aku yang diseret? (Melihat ke arah Yunayu) Ini juga mau kemana lagi? (Melihat sekitar) Kelas bukan ke arah sini.. Ini Bukannya belakang sekolah? Eh wah! Bruk! Aduh! (Didorong ketembok) Yunayu : Kau tadi lihatkan apa yang kami lakukan?! Andrew : Ha? Tentu saja lihat.. Kalian ciuman lama terus kenapa-BRAK!! (Memukul tembok tepat disebelah wajah Andrew) Yunayu : Uuuhhh---(Diam tanpa kata dengan aura seram) Andrew : Ha?? (Wajah pucat karna terkejut sambil bicara dalam hati) Te-temboknya retak.. Se-sekali pukul??? Se-seram! Lebih seram dari Kak Niya!! A-apa dia mau memukulku hanya karna aku melihat yang tadi? Ta-tapikan dia yang salah karna ciuman ditempat umum seperti itu!! Kenapa marahnya padaku?!! (Sebenarnya temboknya retak karna sekolah tersebut juga sekolah tua yang sudah waktunya untuk direnovasikan ulang) Yunayu : Kamu!! Andrew : Yah?!! (Terkejut) Yunayu : Ja-jangan pernah bilang pada siapapun soal ini paham?! Jangan pernah!! Bahkan cerita pada teman baikmu juga jangan!!! (wajah merah padam) Andrew : Eh yunayu wajahmu merah sekali! Kamu sakit? BRAK!! Hik?! (Memukul tembok disebelah andrew yang satunya lagi sampai retak) Yunayu : Kamu dengarkan aku apa tidak soal yang tadi?! Andrew : De-dengar ta-tapi kenapa? (dalam hati andrew) Ta-takut! Yunayu seram sekali!! Yunayu : Jangan banyak tanya! Pokoknya awas kamu ya! Sampai ceritaku tersebar! Kamu akan di hajar jhoni Paham?! Andrew : Eh dihajar Jhoni? Maksudmu Jhone? Yunayu : Iya! Pahamkan kamu seperti apa jhoni saat di sekolah kita dulu? Hehe kamu pasti takut sekarangkan?! (Membanggakan pacarnya sendiri) Andrew : Tidak.. Aku tidak takut dengannya.. Untuk apa aku takut padanya? Yunayu : He? Apa? Kamu tidak takut dengannya? Andrew : Iya.. Ngapain takut.. Lagi pula aku sudah pernah berkelahi dengannya dan aku yang menang.. Yunayu : Apa?!! TENG TONG TENG TONG! TENG TONG TENG TING! (bunyi Lonceng sekolah tanda sudah waktunya masuk sekolah) Andrew : Ah! Sudah bunyi!! Oh tidak!!! Kesempatanku duduk didepan akan hilang!!! Minggir! (Mendorong Yunayu dan mulai lari dengan cepat) Yunayu : Tunggu! Kau harus berjanji dulu untuk tidak ceritakan hal ini pada siapapun! Andrew : Ya ampun jangan sekarang bahasnya aku mau bangku ku dulu! Sampai jumpa dikelas! Yunayu : Hei tunggu!! Apaan coba? Kenapa aku harus merahasiakan itu? Bukannya wajar kalau ciuman seperti itu sebelum berangkat sekolah.. Kak Niya saja sering melakukan itu kepada-.. Eh tapi.. Aku tidak ingat Kak Niya menciumku seperti yang mereka lakukan tadi.. Oh.. (Melihat ke arah yunayu yang lari dibelakangnya) Ah sudahlah tak usah kupikirkan! Aku harus fokus masuk kelas dulu dan dapatkan bangku barisan pertama!! Aduhh kalau tidak pertama barisan kedua juga tidak apa! Ahh!!! Bangku kuu!!! (Berlari dengan cepat) Tak terasa beberapa jam pun berlalu.. Dan sekarang jam istirahat.. Jamnya paling mantap untuk tidur sejenak sebelum kesibukanku nanti! Hehe syukurlah aku dapat tempat duduk yang nyaman.. Yah walaupun itu barisan ke dua.. Tapi intinya dibarisan ini aku tetap bisa fokus belajar apalagi orang sebelahku adalah gadis pemalu yang tidak banyak bicara~ Hehe ini baru-BRAK! Eh?! Apaan?!! (menggebrak meja Andrew) Yunayu : Hei Aila cantik~ bisa tukeran tempat duduknya? Aku mau duduk di sebelah Andrew~ (Senyuman sedingin es) Aila : He? Oh ba-baiklah.. Ta-tapi bukannya kamu suka duduk dibelakang? Andrew : Hei! Apa-apaan kamu tiba-tiba datang mengambil tempat duduk orang lain-BRUK! (membanting tas) Yunayu : Aku tidak bicara denganmu.. Tapi dengan Aila paham? (Aura seram) Aila : A-aa-aku tidak keberatan sama sekali.. A-aku pergi ya Andrew! Trakk! (Suara bangku bergeser sangat cepat) Andrew : .... (diam dan ngelirik sedikit ke Yunayu) Yunayu : Keberatan aku duduk disebelahmu? (Tatapan serius) Andrew : ... Yah.. Si-silahkan duduk saja.. Abaikan aku dan anggap saja aku tidak ada.. (Senyum tipis yang canggung) A-aku takut sekali!! Apakah ada yang bisa menolongku? Ah tidak sepertinya tidak mungkin.. Anak kelasan ini saja melihat kearah kami.. Tapi sepertinya mereka juga tidak mau ikut campur urusan kami.. "Wah Andrew kenapa? Dia buat masalah dengan yunaya ya? Sepertinya kita mulai sekarang jaga jarak.. Yah benar jangan berhubungan terlalu dekat lagi dengan Andrew.. Bahaya.. Andrew suka mencari masalah ya.. Waktu itu Jhoni sekarang yunayu? Sepertinya dia mulai bosan dengan sekolah ini mangkanya melakukan itu.. Ohh iya sekarang sudah kelas 6! Mungkin andrew sedang buat kenangan dengan yunayu! Ohh masuk akal juga itu.." Masuk akal dari mananya?! Aku tidak suka situasi ini loh!! Rasanya aku ingin menangis mendengar ucapan mereka semua yang sedang berbisikan dibelakangku.. Dan lagi situasi ini menyeramkan!!! Bahkan sangat seram sampai rasa ngantukku hilang seketika!! Yunayu seram sekali kalau sedang marah!!! Dia preman kelas ini ya?? Uhuhu Sekarang aku mengerti kenapa anak kelasan pada takut buat dia marah.. Tapi ku rasa sudah terlambat aku mengetahuinya.. Ah~ Rasanya ingin cepat pulang~ Yunayu : Hei.. Andrew : Yah?! (dalam hati andrew) Ka-kaget!! Mau marah-marah lagikah?? Yunayu : Itu.. Soal yang tadi pagi aku bahas denganmu.. (Buang muka) Andrew : Eh? Ah!! Soal itu tenang saja aku janji tidak akan bilang pada siapapun!! Yunayu : Benarkah? (Menatap dengan serius) Andrew : Yah aku serius! Maksudku.. Aku berjanji! O-okeh? (keringat dingin) Yunayu : .... Baguslah.. Ingat ya! Laki-laki sejati itu adalah yang memegang ucapannya sendiri! Paham? Andrew : I-iya.. Aku paham.. Kakakku juga pernah bicara begitu.. Ha-haha (tawa canggung) Walau aku tidak ingat kapan bilangnya.. Tapi aku pernah mendengar ucapan itu.. Ukh~ Ku harap hari ini berjalan dengan cepat! Aku tidak nyaman situasi ini!! Guru cepatlah masuk kelas!!! Ini benar benar menyiksakuu!!! Kak Niya tolong!!! Dan waktu pun akhirnya berlalu dengan cepat.. Mata pelajaran demi mata pelajaran ku lalui dengan fokus.. Dan syukurlah.. Selama pelajaran berlangsung Yunayu tidak mengganggu ataupun mengusikku sama sekali.. (Melirik ke arah Yunayu) "TENG TONG TENG TONG! TENG TONG TENG TING! (Suara Lonceng sekolah) Baiklah anak anak pelajaran hari ini sampai sini dulu ayo bersiap untuk pulang dan baca doa!" Oh?! Lonceng penanda pulang sekolah akhirnya berbunyi dengan sangat kencang.. Akhirnya aku bebas! (Senyum ceria dan beberapa waktu pun berlalu) Eh? Yunayu pergi duluan? (Menuju meja guru untuk salim) Apa ini artinya Yunayu membebaskanku hari ini karna pulang sekolah?! Yes!! Hehehe! Akhirnya bebas~ Hore!! Waktunya pergi dengan tenang~ Wuhu! Waahhh~ (Meregangkan badan sambil berjalan keluar sekolah) Ku harap hari ini tidak ada lagi suasana yang menyeramkan seperti tadi disana hehe! (Tersenyum senang sambil berlarian dijalanan)
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD