35. Tawa dan Tangis

1582 Words

"Kamu belum pernah ke pantai?" tanya Gara, ketika Pevita mengajaknya dengan paksa ke Ancol. Sungguh, bagaimana bisa orang seperti dia sama sekali belum pernah pergi ke sana? "Belum," Pevita menjawab sedih. Gara mengangkat sebelah alisnya curiga. "Bukannya salah satu film kamu tahun lalu ada yang scene-nya di Ancol, ya?" Pevita lekas menoleh dengan mata membulat ketika mendapat pertanyaan itu. "Kamu tahu? Artinya, kamu nonton film-film aku?" tanyanya. "Cuma kebetulan." "Bohong," goda Pevita. Menyenangkan sekali mendengar bahwa ternyata Gara tahu sesuatu hal tentangnya. Jangan-jangan, Gara malah memperhatikannya sejak dulu? Apakah begitu? Membayangkannya saja membuat Pevita senang bukan kepalang. Sementara, Gara menyesal menanyakan sesuatu yang justru membuat wanita itu kembali hyper.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD