Bab 15

1530 Words

ISTRIKU DI MANA KAMU? (15) “Aku sedang mengurus berkas perceraian kita, Mas! Nanti jelaskan saja semuanya di pengadilan!” Dia berdiri dan langsung berjalan meninggalkanku. Wajahku terasa memanas. Ingin aku berteriak mendengar kalimat terakhirnya. Kutatap punggungnya yang menuju arah toilet. Aku berdiri kemudian berlari. Kupeluk tubuh yang kurindukan itu dari belakang. Dia terhuyung karena serangan mendadakku. “Dek, maafkan mas!” Aku mengeratkan pelukan. Tanpa terasa ada bulir bening menetes dan membasahi rambutnya. Dia tertegun. Berharap tangisan ini akan membuat hatinya luluh. Safiraku dulu hatinya begitu lembut dan mudah memaafkan. Semoga masih ada setitik harapan untukku mengubah pikirannya. “Mas, lepaskan aku! Malu dlilhat orang,” ucapnya. Dia tak bergeming. Tangannya mencoba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD