Mengingat hari pertama Areta bisa bicara, sampai hari di mana Reta manggil Arka, “Kak.” Saat ini, Reta seolah sedang berusaha melakukan pendekatan kepadanya. Arka sadari itu, entah atas suruhan siapa. Reta berucap, “Aku di sekolah dapet nilai seratus, loh. Liat deh. Tadi Reta udah pamer ke Kak Aira. Reta dikasih permen. Kak Arka mau kasih Reta apa?” Dan Arka menatapnya. Sosok mungil Areta memeluk boneka, duduk manis di ranjangnya Arka. Ditunjukkannya selembar kertas ujian. “Hebat, kan? Di sekolah yang nilainya seratus cuma Reta, loh. Kata Kak Aira, Reta kayak Mama.” Tidak salah lagi, gen Neta menurun di otak cantik putrinya. Neta memang secerdas itu hingga melahirkan putri yang sama cerdasnya. Meski Arka paham yang Reta maksud mama adalah Mama Rahee. “Iya, hebat. Reta mau dibeliin ap