Ellena mendapatkan kabar jika sang kakek tengah kritis, kakek harus melewati serangkaian operasi jantung agar nyawanya bisa diselamatkan tetapi, ia diminta membayar tunggakan yang membengkak selama kakek dirawat di sana.
"Jika tidak segera dilaksanakan, kakek anda tidak akan selamat tetapi, ada prosedur yang berlaku, jumlah tagihan Anda sudah jatuh tempo dan harus segera dibayarkan karena rumah sakit ini telah mengeluarkan biaya untuk perawatan kakek anda," ucap dokter yang menangani sang kakek.
Ellena tak dapat berbuat apapun, jumlah gaji yang ia dapat mungkin tidak akan sebanding dengan sejumlah uang yang harus dibayarkan sehingga membuat Ellena terpaksa mengambil tabungan sang kakek yang sebelumnya pernah diberitahukan padanya.
Di sebuah bank, Ellena kemudian bergegas menuju teller dan menunjukkan beberapa tabungan berbentuk aset yang bisa dicairkan.
"Semua asetnya mencapai seratus ribu dollar," ucap teller yang memeriksa semua dokumentasi.
Ellena terkejut karena jumlah itu sangatlah banyak, dia bahkan sampai bertanya sekali lagi untuk memastikan apa yang dikatakan teller itu.
"Apa? Seratus ribu dollar? Apa kau serius?" tanya Ellena dengan ekspresi wajah terkejut.
"Benar, semua aset ini berbentuk cryptocurrency yang nilainya terus bertambah setiap tahun," ucap teller bank itu.
"Apa? Jadi selama ini kakek menyimpan aset seperti itu? Aku benar-benar tidak percaya," gumam Ellena.
"Tetapi, untuk mencairkannya kau tidak perlu datang kemari, cukup melalui aplikasi di handphone yang kau miliki, kau bisa langsung menariknya, dan jika ingin menarik di teller seperti ini, kau harus menunjukkan sebuah identitas untuk bukti pencairan," ucap teller wanita itu.
"Baiklah aku mengerti, aku akan melakukannya sendiri, aku pikir dia menyimpan uang tunai," ucap Ellena pergi dari sana.
Di perjalanan pulang, ia masih tak percaya jika sang kakek memiliki aset semacam itu. Ellena tahu harus bagaimana sekarang, dia hanya perlu meminta kakeknya untuk membuka aplikasi tersebut. Sesampainya di rumah sakit, kakek sudah tak mampu melakukan apapun, sehingga Ellena bergegas menemui dokter dan memohon agar segera dilaksanakan operasi, bahkan Ellena menangis di hadapan dokter karena ia ingin mereka melakukan operasi pada kakeknya.
Setelah perdebatan yang cukup panjang akhirnya siang itu dilakukan operasi untuk kakek. Ellena nampak khawatir dengan kondisi itu, sementara untuk membayar semuanya, Ellena akhirnya mencairkan aset yang sebelumnya berbentuk aset digital itu. Ia kembali mendatangi tempat pencarian dan sesampainya di sana Ellena dibuat terkejut karena di sana harus disertakan tanda tangan dari sang pemilik, itu artinya kakek harus ada di sana, dan hal itu mustahil karet kakeknya saat ini sedang mengalami operasi.
"Apa tidak ada cara lain? Bagaimana caranya kakekku hadir di sini? Ia sedang kritis dan mengalami operasi jantung," ucap Ellena emosi.
"Tidak bisa, kami harus menjaga kerahasian dan keamanan akun tersebut, kami tidak bisa mencairkan dana itu jika bukan oleh pemilik aslinya," ucap teller itu yang membuat Ellena menggebrak meja.
"Apa yang kau katakan? Aku adalah cucu dari pemilik aset itu," ucap Ellena yang tidak sabar karena ia sangat membutuhkan uangnya untuk biaya operasi yang sedang dilakukan saat ini.
"Maaf tapi itu adalah sebuah prosedur nona," ucap teller itu yang membuat Ellena tak dapat menahan lagi kata-katanya dan ia pun harus diusir secara paksa dari tempat itu.
Sementara itu di tempat lain, nampaknya malam ini Bryan akan melamar Natasha, ia bahkan menyewa sebuah restoran mahal untuk memberikan sebuah kejutan pada Natasha.
Siang ini ia persiapkan semua agar keadaan lancar, ia juga menyewa beberapa orang untuk memainkan musik romantis.
"Aku ingin ini menjadi spesial, aku tidak ingin gagal, semua harus terkonsep," ucap Bryan.
"Baik tuan, kami akan melakukan yang terbaik untuk mu," ucap para pelayan yang bekerja di restoran itu.
Hari ini ia akan menuju ke tempat Natasha dan ia sengaja tak memberi tahu pacarnya itu untuk memberikan sebuah kejutan. Bryan menuju ke apartemen tempat Natasha berada, ia juga meminta Luis untuk menyiapkan kekurangannya.
"Sial dia tak mengangkat telepon ku, itu artinya saat ini dia sedang meniduri seorang wanita, entah siapa kali ini yang ia tiduri, setidaknya aku mengirimkan pesan padanya," ucap Bryan mengirimkan sebuah pesan pada Luis dan menancap mobilnya melaju kencang menuju kediaman Natasha.
Sementara di sebuah apartemen Luis nampak sedang mencumbui seorang gadis cantik yang ternyata adalah Carissa, direktur utama perusahaan yang saat itu datang ke kantornya untuk melakukan kerjasama.
"Berikan aku yang terbaik, sayang," ucap Luis mengarahkan kepala Carissa ke area vitalnya.
"Ya, bagus, seperti itu," ucap Luis yang saat ini menikmati sebuah servis dari mulut Carissa.
Dengan mudah Luis mendapatkan layanan dari Carissa yang sebenarnya terlalu sulit untuk mendekatinya.
Luis begitu kasar membuat Carissa beberapa kali berteriak karena kenikmatan, itu adalah sesuatu yang Carissa impikan dan idamkan dari seorang pria.
"Kau betul-betul luar biasa, bagaimana kau bisa menyentuh ku tuan Luis, kau benar-benar perkasa, terus lakukan itu," ucap Carissa yang saat ini tubuhnya ditindih oleh Luis.
"Berisik, aku akan memberikan apapun yang kau inginkan," ucap Luis terus memompanya dengan kasar.
Luis akan selalu melakukan hal itu, ia tidak akan benar-benar mencintai mereka dan hanya akan merenggut kesuciannya saja untuk menuntaskan nafsunya.
Sementara itu Bryan yang sedang melaju kencang, tiba-tiba ia harus mengerem dadakan ketika seorang wanita tua yang hendak menyeberang jalan mengagetkan dirinya.
"Sial! Siapa itu? Apa yang wanita tua itu lakukan?" ucap Bryan keluar dari mobilnya kemudian ia memaki wanita tua itu sehingga sikapnya menjadi tontonan.
Bryan benar-benar cukup parah, bahkan orang tua sekalipun ia lakukan seperti itu.
"Aku hanyalah wanita tua yang sulit untuk melihat, aku tidak terlalu bisa membedakan warna lampu lalulintas, aku harap sebagai anak muda yang masih bisa membedakan warna, kau memaklumi aku yang tua ini," ucap nenek itu yang nampak berjalan cukup pelan sebelumnya.
"Kau pikir aku peduli dengan yang kau ucapkan? Aku tidak peduli, kau itu hampir memberikan aku mencelakai mu, jika seandainya aku menabrak mu, namaku akan terpampang di halaman depan sebuah surat kabar, dan orang-orang akan menganggap aku pria yang kejam, seharusnya jika sudah tua bangka seperti dirimu, kau harus banyak menghabiskan waktu di rumah," ucap Bryan membentaknya.
Beberapa orang melihatnya tetapi, mereka seakan tak peduli dengan apa yang mereka lihat di sana, hanya seorang gadis cantik yang menyaksikan kejadian itu lalu mendekatinya.
"Hei, kenapa kau melakukan itu pada seorang wanita tua?" ucap gadis itu yang ternyata adalah Ellena.
Setelah tidak berhasil mendapatkan uang di tempat penyimpanan aset milik kakeknya, Ellena cukup kesal sekarang, kekesalannya itu mungkin akan ia lampiaskan pada Bryan yang saat ini tengah memarahi seorang wanita tua.
"Tunggu dulu, wanita bodoh yang tak punya etika sopan santun ada di sini? Apa dia nenek mu?" tanya Bryan menyeringai.
"Ada apa dengan seringai bodoh mu itu? Kau benar-benar terlihat bodoh, dan nenek ini bukan nenek ku, nenek ku sudah meninggal, aku kemari hanya untuk melindungi nenek tua ini dari mulut seorang pria seperti dirimu," ucap Ellena memasang badan untuk nenek yang saat ini tengah di marahi Bryan.
"Hahaha menarik. Sepertinya pertemuan kita ini selalu menyenangkan, seperti dirimu yang selalu datang untuk dimaki, kau benar-benar seperti sampah, nona," ucap Bryan menyentuh dagu Ellena yang kemudian langsung di tepis olehnya.
"Apa yang kau lakukan? Kau pikir bisa menyentuh ku sembarangan?" ucap Ellena dengan nada ancaman.
"Hei, dengar ini, akan aku pastikan besok kau tidak akan lagi bekerja di tempat mu, aku akan membuat mu menyesal karena telah membuat aku kesal, aku akan memasukkan dirimu ke daftar hitam agar semua orang tahu dan tidak ada tempat untuk mu bekerja di negara ini," ucap Bryan membuat Ellena kesal dan hanya mampu menahan emosinya.
"Sebenarnya apa masalah mu dengan ku? Apa yang aku lakukan sampai kau melakukan ini padaku? Memangnya kau siapa yang seenaknya bisa mengatur ku dan kehidupan ku?" tanya Ellena yang sudah tak mampu lagi menghadapi Bryan.
"Apa kau lupa? Kau perempuan yang telah menamparku saat interview dulu di kantor ku, kau adalah wanita yang ringan tangan dan selalu membuat aku kesal saat melihat mu, sejak saat itu aku tidak akan membiarkan kau hidup tenang karena aku adalah elit global di negara ini," ucap Bryan membuat Ellena terkejut.
Bryan Adam adalah salah seorang yang paling berpengaruh di Amerika, dia adalah pria yang mampu mengendalikan orang-orang dan memegang data identitas orang-orang seluruh dunia yang memakai aplikasi buatannya. Dengan kata lain, Bryan Adam bisa mengatur apapun bahkan sistem pemerintahan di parlemen, bisa saja ia mengaturnya.
Ellena terkejut karena saat ini ia berurusan dengan pria seperti Bryan dan ia benar-benar bingung harus berbuat apa tetapi, perbuatan Bryan selanjutnya membuat Ellena marah dan murka sehingga ia menantang Bryan apapun yang ia katakan.
"Lihatlah, tidak ada yang bisa menghentikan aku, karena aku adalah orang terkaya di negeri ini dan aku bisa melakukan apapun dengan uangku," ucap Bryan tertawa.
"Aku akan menuntut nenek tua ini dan memasukkannya ke dalam penjara agar dia tahu bagaimana hukum bertindak dibawah kendali ku," ucap Bryan yang mendapat perlawanan dari Ellena.
"Apa yang kau bicarakan? Kau pikir aku akan membiarkan itu terjadi? Kau harus melewati aku dulu sebelum kau bertindak," ucap Ellena menunjukkan sorot mata yang tajam.
Sementara itu di tempat Natasha. Dia yang tak mengetahui Bryan akan datang ke sana rupanya telah memasukkan dua orang pria ke kamar apartemennya dan melakukan pesta minuman di mana ia nampak mabuk di sana.
"Bryan sangat bodoh, bisa-bisanya dia memberikan semua fasilitas itu, aku akan terus menghabiskan hartanya agar aku bahagia dan dia benar-benar terlihat seperti pria yang bodoh haha," ucap Natasha yang terpengaruh minuman keras itu.
"Ayo kita bercinta haha," ucap Natasha melucuti pakaiannya sendiri kemudian mereka melakukan aksi bertiga.