Tak Sengaja Menemukanmu

1664 Words

Pintu kelas masih terbuka yang tentu sudah jelas menunjukkan kalau kegiatan sekolah masih berlangsung. "Gelok terik banget. Kenapa gue harus sekolah di tempat kayak gini?" Ada yang mengeluh. Hahaha. Adel geleng-geleng kepala. Ia mengeluarkan kipas yang dibeli serentak bersama teman-temannya beberapa minggu lalu di warung seberang sekolah. Kipas lucu-lucu itu berbunyi dan membuat suara kepak-kepaknya terdengar ke seisi kelas. Meski ya tak begitu bisa menutupi kepanasan. Setidaknya, wajah cukup terasa dingin yang terkadang hal itu lah yang membuat beberapa orang jadi mengantuk. "Kapan kelarnya ini kelas....." Itu bisikan Manda. Ia menahan senyum. Ia juga sudah tak sabar ingin pulang. Sungguh ini adalah jam-jam kritis. Tapi mereka tak bisa pergi meninggalkan kelas begitu saja. Salah se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD