Harapan

1014 Words

"Haaah, Tata bener-bener payah." Ia masih memikirkan hal yang waktu sih. Ya kan mencari cowok yang mereka incar tapi tak terlihat. Ya tak tahu ke mana. Masih belum dapat. Mana Tata tak terlihat percuma ia menunggu hari itu. Ya memamg tka ia tunggu sih. Hahahaa. Setelah Tata yang pernah berangkat ke SMA itu sendirian, bergantian dengannya lagi. Lalu siang ini? "Adiknya Adel ya?" Adeeva terbatuk-batuk mendengarnya. Ia menoleh dan mendapati cowok ganteng muncul di depannya. Tentu saja ia sangat mengenal karena lelaki ini adalah ketua OSIS mereka. Pertama kali melihat saja sudah membuat mata ini begitu segar. Hahahaa. Saking segarnya, ia tak sadar kalau mulutnya ternganga sejak tadi. "Sorry ya? Kaget ya?" Padahal bukan kaget. Hahahaa. Ia hanya sedang merenung sendirian disaat teman-t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD