Salahkah bila diriku
Terlalu mencintaimu
Jangan tanyakan mengapa??
Aku pun tak tau
Aku tak ingin bila.
Kau pergi tinggalkan aku
Masihkah ada hasratmu
Tuk mencintaiku lagi....
(Salahkah aku mencintaimu...Ratu)
Begitu selesai mengantar Sashi,secepat yang aku bisa,aku ke kos an Rara.Saat ini yang ada di pikiranku adalah Rara,Rara dan Rara.Aku sudah memutuskan dan sadar akan konsekwensi pilihanku
"Saga!!!"desis Rara pelan melihatku muncul di depan pintu kos nya
Tanpa kata,aku langsung menubrukan tubuhku memeluknya
"Hei...kenapa?"tanyanya dengan tawa
"Kangen elo...."desisku pelan sambil mendorong tubuhnya masuk dan menuntup pintu dengan bantuan kakiku
"Gue juga!"desisnya dalam pelukanku
Cukup kan???aku tak butuh apa apa lagi selain kata rindu itu
"Gue....tiba tiba mikirin elo sebelum elo datang tadi,ga tau ya...gue ngerasa elo lagi kenapa gitu!"ungkapnya sembil menatapku lekat
Aku tersenyum
"Gue baik baik aja Ra,cuma kangen.Sumpah deh!"kataku jujur
Dia tertawa tanpa suara
"Receh!,kita dari kemarin sama sama trus!"protesnya menahan dadaku yang sedang berusaha menciumi lehernya
"ML yuk Ra!,biar kangennya ilang!"ajakku
Dia tertawa lagi
"Bukan terapi kalo elo ketagihan gini nidurin gue"ledeknya
Aku diam
"Gue sayang banger Ra ma elo,cinta banget juga!"kataku pelan dan menatapnya lekat
Dia tersenyum
"Gue tau...."desisnya pelan lalu memelukku
Cukup lama kami berpelukan sampai kemudian perlahan tangan lembut Rara menyusup ke balik kaos yang aku pakai dan membelai perutku.Aku mengerang sebelum mendorong tubuhnya ke kasur.
Dia tertawa waktu aku menarik keluar celana pendek yang dia pakai dan juga kaosnya.Aku menelanjanginya.Dia merona sewaktu aku menelanjangi diriku sendiri,dan menindihnya
"Semoga setelah ini,elo semakin berusaha memperjuangin rasa yang elo buat gue...."bisikku sebelum melumat bibirnya penuh nafsu dan kami bercinta lagi
Aku terus memeluk tubuh polos Rara sampai pagi menjelang dan dering handphone membuatku harus pergi meningalkannya.Aku bergegas mandi dan memakai bajuku yang aku bawa dari kos kos an ku.
"Mau kemana?"tanya Rara tepat aku memakai celana jeansku
Aku mendekat lalu duduk di kasur.Dia langsung beringsut memeluk pinggangku
"Gue balik ke rumah mama bentar ya?"pamitku
Dia langsung bangun terduduk lalu menarik selimut menutupi dadanya
"Apa tante sakit?"tanyanya cemas
Aku menggeleng,
"Ga tau...tapi suaranya serak.Papa lagi ga ada jadi gue mesti nengok dia bentar ya!"pamitku lagi
"Apa gue perlu ikut?"tanyanya
Aku menghela nafas pelan
"Nanti aja deh,kalo gue udah tau mama kenapa.Takutnya soal papa"kataku
Dia terdiam
"Okey...berkabar ya!,please!"pintanya sambil memegang bahuku yang topless
"Pasti Ra...udah balik tidur,gue pesennin makanan,elo makan abis itu istirahat.Kan semalam bis tempur ma gue!"godaku
Dia merona lalu menyusup memelukku
"Hati hati ya!"bisiknya dalam pelukanku
"Iya..."kataku sambil mencium pucuk kepalanya
Begitu aku sampai rumah,aku dapati Sashi dan kedua orang tuanya sudah duduk di ruang tamu rumahku.Papa Sashi duduk sendiri berhadapan dengan Sashi di sofa single.Sedangkan mamaku duduk bersisihan dengan mama Sashi dan mereka berdua tampak terisak
"Mah...."desisku
Mereka semua seperti tersentak melihat kehadiranku.Dengan cepat papa Sashi bangkit mendekat ke arahku dan menampar pipiku dengan kekuatan penuh
"PAH!!"jerit protes Sashi bangkit menahan tubuh papanya yang tampak tersengal karena emosi
Mamaku dan mama Sashi juga menjerit lalu isak tangis lebih terdengar keras lagi.Aku terdiam sambil mengusap pipiku
"Om ga tau apa yang ada di pikiranmu sampai kamu memutuskan pertunanganmu dengan Sashi?,ini gila Sagara!!"bentaknya
Aku terdiam
"Bukan salah Saga pah!"kata Sashi ikut keras
"Bisa kamu bilang bukan salah dia?,Sas....pikiranmu di mana?"bentak papanya
"Semua memang ga bisa di lanjutkan pah!,semua selesai!,Sagara ga pernah benar benar nyintain aku!,percuma di lanjut juga!"jelas Sashi
Papanya melotot ke arahnya lalu ke arahku lalu ke arah putrinya lagi
"Lalu kamu?"tanya papanya
Sashi terdiam lalu menunduk.Terdengar helaan nafas Sashi
"Ga penting perasaanku pah.Kalo aku bilang aku cinta Saga juga percuma kalo dia ga pernah nyintai aku.Aku ikhlas pah!,dari pada di lanjut dan kami harus terjebak dengan pernikahan"kata Sashi pelan
"Kamu dengar!,putri saya bahkan masih membelamu!,apa kamu sedikit pun tidak merasa kasihan!"bentak papanya padaku
Aku menghela nafas
"Maafin aku om"desisku sambil menatap wajah mantan calon mertuaku
Dia tertawa mengejek
"Maaf aja ga cukup Ga,kamu ga mikir,dampak keputusanmu memutuskan pertunangan kalian.Kamu lelaki,anak saya perempuan.Semua orang sudah tau,dan kalian selalu bersama di mana pun.Apa kamu berpikir apa yang akan di hadapi putri saya?"tanyanya mulai melemah
Aku dan Sashi sama sama terdiam
"Ga bisakah kalian berpikir dulu sebelum memutuskan ini?"desis papanya lagi
Baru aku mau menjawab Sashi mendahuluiku menjawab
"Ga pah...ini keputusan paling baik buat aku sama Sagara.Aku bakal baik baik aja pah.Aku bakal lewatin ini semua!"kata Sashi lirih
Aku menghela nafas pelan menanggapi jawaban Sashi.
"Sampai di titik ini kamu tetap ga bisa menjawab pertanyaan om,masih perlu Sashi yang menjawab dan dia membela keputusanmu.Kamu benar benar pengecut!"desis papa Sashi
"Aku....."
"Please Ga!,ga usah ngomong lagi!"pinta Sashi
Aku memilih diam
"Ayo mah!,kita pulang!"ajak papa Sashi pada istrinya
Mama Sashi berpelukan sebentar dengan mamaku lalu mendekat ke arahku setelah papa Sashi mendahuluinya keluar dari rumahku
"Kamu ga cuma bikin Sashi kecewa tapi bikin tante juga kecewa!,tolong jangan berbuat seperti ini lagi ya Ga.Jadi lelaki yang lebih bertanggung jawab.Cukup anak tante yang kamu bikin kaya gini!"katanya sambil menepuk pipiku lalu berlalu menyusul suaminya
Aku diam menatapnya sampai hilang di balik pintu rumahku.Sashi bergerak mendekat ke arah mamaku,mencium tangannya dan memeluk tubuh mamaku.Semua dia lakukan tanpa kata.Aku juga hanya diam mengawasi sampai dia berdiri di hadapanku
"Mungkin emang salah kalo aku mencintaimu lebih dari yang kamu bayangin Ga!,rasanya sakit Ga!,sakit banget!.Semoga kamu ga mesti rasain rasa sakit yang aku rasain saat ini!"ungkapnya dengan wajah bersimbah airmata
Aku diam menghindari tatapannya
"Aku kembaliin cincin pertunangan kita Ga.Mulai hari ini...kamu bebas dari status pertunangan kita"katanya sambil melepaskan cincin pertunangan di jari manisnya dan memberikannya dalam gengaman tanganku
"Maafin aku!"pintaku menangkap tangannya
Dia tersenyum
"Udah aku maafin,tolong cari orang yang pantas untuk pakai cincin itu...dan jangan bikin dia ky aku!"katanya sambil melepaskan cekalan tanganku
Aku mematung lagi melihat Sashi perlahan beranjak dari ruang tamu rumahku.Aku menghela nafas pelan saat aku mendengar suara mobil berlalu pergi dari rumahku.Aku lalu menoleh ke arah mamaku yang sekarang duduk menangis dengan menutup wajahnya dengan kedua tangan
"Mama...."tegurku mendekat lalu berjongkok di hadapannya
Dia mengusap tangis di wajahnya
"Mama ga tau mesti ngomong apa!,dari awal mama udah ingatin kamu.Kalo kamu mencintai Rara harusnya dia yang kamu ajak tunangan Ga!,bukan Sashi.Kasihan gadis itu!"protes mamaku masih menangis
Aku merebahkan kepalaku di pangkuannya
"Maafin aku mah!!"pintaku lirih
Mama mengusap kepalaku lembut dan masih terisak
"Mama ibumu Ga,mama tau kamu,gimana pun kamu menyembunyikan rasa yang kamu punya.Kali ini mama ga bisa ga nyalahin kamu.Sashi ga salah Ga,kamu yang salah!"katanya
Aku memeluk pinggang mamaku
"Aku tau...tapi kalo ga sekrang!,selamanya aku akan trus jadi b******n!"kataku
Usapan mama di punggungku memberikan kekuatan untuk aku bertahan
"Setelah ini berhenti ya jadi banjingan,belajar gimana caranya jadi lelaki sama kakak tirimu.Dia berani menghadapi calon papa mertuanya walaupun kepalanya di todong pistol.Semua dia lakukan untuk dapat cinta Sinta.Kamu juga harus siap menghadapi amukan papa Sashi kalo kamu mau perjuangin cintamu pada Rara"kata mamaku
Aku mengangguk lalu tersenyum
"Pasti mah!"kataku pelan
Keesokan harinya aku sudah berkeliaran di kampus Rara dengan suasana hati yang bahagia.Aku bebas sekarang,bebas dari statusku dan Sashi.
"Ceria amat?"tanyanya sambil mengulum senyum
Aku tertawa
"Iya dong...kan harus selalu happy!,apalagi dekat elo,tar elo mewek lagi,males aja mesti rayu rayi elo,mending telanjangin elo!"kataku
Dia terbelak lalu merona
"Elo mah,bikin h***y!"keluhnya
Aku tertawa lalu menggenggam tangannya
"Liburan yuk Ra!"ajakku sambil menuntunnya ke parkiran
Dia mengerutkan dahinya menatapku
"Liburan?,ga salah?"tanyanya
"Kenapa ga!,ke Bali,atau kemana pun elo mau.Abis ujian semester gini,suntuk gue!"keluhku
Rara tertawa
"Boke gue!"tolaknya
"Gue traktir tapi elo ga boleh pake baju kalo di kamar hotel!"pintaku berbisik
Dia malah cekikikan
"Deal!"jertnya sambil membuka pintu mobilku
Aku tertawa....aku sudah membayangkan liburan aku dan Rara akan seperti apa.
Sampai kos kosan kami berkemas lalu ke bandara.Segampang itu jika kamu punya Rara.Itu yang membuatku menyukainya.Dia tak perlu basa basi dan drama.Bilang aja apa.aku suka.Kalau dia setuju dia akan menurut tanpa perlu berdebat.Kalo dia tidak setuju ya tak perlu berdebat juga.Percuma aku ajak debat juga ga akan pernah menurut,itu yang kadang aku benci.
Alasan itu jugalah yang membuatku langsung buka kaosku begitu kami tiba di kamar hotel di bali
"Sabar apa!"keluhnya meledek melihat aku selesai membuka kaosku
"h***y!,dari di pesawat elo udah godain gue trus!"jawabku menangkap pinggang rampingnya
Dia tertawa lalu ikut melicuti pakaiannya.Dan kami bercinta tanpa jeda sampai jauh malam.Apa dia menolakku?,tentu saja tidak.Dia dengan pasrah menerima.Dia bergerak liar di atas tubuhku seperti aku yang juga bergerak menggila di atas tubuhnya.Seakan besok hari kiamat dan kami tidak bisa bercinta lagi
"Cape Ga!"keluhnya lalu terpejam
Aku tertawa dan menciumi kepalanya lalu menyusulnya tidur
"Siang..."sapanya begitu aku membuka mataku
Aku tertawa pelan lalu memeluknya lagi
"Jam berapa?"tanyaku serak
"11 siang...dan gue laper.Minggir!"usirnya berguling lalu memungut kaosku yang tercecer di lantai kamar hotel
"Hei gue udah traktir liburan,mestinya elo tetap telanjang,kan perjanjiannya gitu!"protesku
Dia merengut setelah rapi memakai kaosku
"Minimal kasih gue makan sebelum elo nindihin gue lagi"balasanya protes
Aku bangkit terduduk lalu menangkap pinggangnya yang sekarang sedang tolak pinggang dihadapanku
"Makan sosis gue dulu deh Ra...sama sama enak buat sarapan"godaku menciumi lehernya
"Ga minat,setelah semalam elo maksa banget mesti gue emut,sampe gue keselek!"tolaknya
Aku tertawa
"Gede ya Ra?"godaku lagi sambil mengarahkan tanganya ke bagian bawah tubuhku yang mengencang
Dia menepis tanganku
"Awas ah!,laper Ga...elo mah ga berprikemanusian banget.Minggir gue mau sikat gigi!,bau iler"tolaknya melepaskan diri menjauh
Aku tertawa lagi
"Ga morning kiss dulu Ra?"godaku
Dia berbalik lagi menghadapku sambil tolak pinggang.
"Morning kiss,gigi lo gendut!!,gosok gigi!,bau mulut lo!,udah tau elo ngerokok.Jangan sok romantis kaya di film deh yang bisa cipokan dengan mulut bau jigong!"semprotnya lalu masuk kamar mandi
Aku terbahak lalu menyusulnya ke kamar mandi
Dia sedang gosok gigi dan aku ikut menggosok gigiku di sebelahnya.Dia menoleh sekilas lalu menyelesaikan kesibukannya menggosok gigi
"Eh Malih!,bukan pake celana!,gundal gandul gitu bikin illfeell"protesnya lalu masuk bilik shower
Aku terbahak lagi dan menyusulnya mandi
"Jangan remes remes,gue laper,ga kuat kalo mesti elo pake sambil berdiri!"keluhnya menyikut perutku
Aku meringis
"Baru tau gue elo galak banget!"keluhku
Dia menggeleng pelan lalu menyelesaikan mandinya
"Gue tunggu 5 menit,atau gue tinggal sarapan!"ancamnya lalu keluar kamar mandi dengan handuk melilit di pinggang
"Baju gue mana?"tanyaku begitu selesai mandi dan Rara sudah rapi pakai baju
Dia melempar kaos dan celana pendek juga kolorku.Aku memakainya dan memgawasinya yang sekrang meminum obat yang dia ambil dari tas tangannya
"Elo sakit?"tanyaku mendekat lalu duduk di ranjang di sebelahnya
"Pil KB bodoh,elo pikir gue mau bunting sementara kita belum lulus kuliah dan elo tinnagan orang!"jeritnya lalu buru buri minum air putih yang terletak di meja kecil samping tempat tidur.
Aku diam sekrang.Apa aku mesti bilang aku sudah memutuskan pertunanganku dengan Sashi?,ach nanti dia malah baper.Jadi aku memilih diam
"Elo ga mau hamil anak gue ya?"tanyaku pelan
Dia menghela nafas pelan lalu bangkit
"Ra!"tahanku menangkap tangannya
"Mau Ga!,mau banget!,tapi percuma kalo cuma nambah masalah buat elo atau gue.Biar kaya gini aja.Gue mau happy sama elo berdua tanpa mesti pusing soal anak di perut gue"katanya
"Kalo gue yang mau elo hamil?"tanyaku lagi menatapnya
Dia malah meraup wajahku
"Gue udah ga punya kehormatan buat ngandung anak elo Ga!,Sashi yang punya!,gue ga mau rebut itu dari Sashi setelah gue rebut cinta elo dari dia"katanya lalu mencium keningku
Aku terdiam
"Ayo ah!,laper!.Ga usah baper!,kita kesini mau liburan!"katanya menarik tanganku bangkit
Aku menghela nafas pelan.Mungkin sekarang bukan saat yang tepat buat aku cerita.
"Ayo,kita makan!,butuh bensin buat goyang tar malam kan?,apa tar abis makan?"godaku merangkul bahunya
Dia tergelak
"Dua duanya juga boleh,kan perjanjiannya gitu!"jawabnya santai
Aku menggeleng pelan lalu kami keluar kamar.
Setelah sarapan kami sudah nongkrong di kuta.Rara seksi sekali memakai bikini hitam two piece.Dan tidak berhenti tertawa riang.Aku juga happy kok.Malamnya kami berakhir lagi di tempat tidur
Hari kedua kami berkeliling bali,dan menjelang senja kami sudah menunggu matahari tenggelam di pinggir pantai kuta.Malamnya kami lagi lagi bercinta malah sampai menjelang pagi.Hal itu membuat kami berdua tertidur sampai jauh memjelang siang
Hari ketiga setelah puas tidur,malam harinya kami dugem dan Rara memaksaku mengizinkannya minum.
"Ayo apa Ga!,gue mau minum,elo tapi jangan minum,repot kalo elo minum juga!,siapa yang jagain gue!"rengeknya
Aku menghela nafas
"Awas elo banyak minum!,elo ga biasa minum!"perintahku
Dia bersorak
"Emang kesayangan!"lalu dengan santai memesan margarita yang dia minum sekali tenggak
Memang ga kuat minum,baru gelas ketiga dia sudah mabuk berat.Aku menuntunnya keluar klub dengan susah payah karena dia tidak berhenti ngomong.
"Kalo gue tuhan!,udah gue bikin Sashi mati biar elo bisa trus ma gue!!"racaunya begitu kami sampai di kamar lagi
Aku tak menanggapi racauannya dan sibuk menuntunnya ke kasur
"Ayo ganti baju Ra...udah gue bilang jangan minum!"keluhku menarik keluar celana jeansnya
Dia malah cekikikan lalu telentang di kasur
"Ga!,seksian siapa,gue apa Sashi?"tanyanya sambil menggeliat di kasur
Aku tolak pinggang di hadapannya yang telentang dan hanya memggunakan celana dalam juga kaos ketat
"Elo!,tapi kalo elo ga mabok!"kataku kesal
Dia tertawa lagi lalu bangkit dan meloloskan kaosnya di hadapanku yang berdiri mengawasinya
"Kenapa sih elo buntingin Sashi kalo seksian gue?,kenapa tunangan ma Sashi kalo elo sayang gue!,b******n!"keluhnya sambil mencengkram depan kaosku karena dia limbung
Tak lama setengah berlari dia menuju kamar mandi dan muntah di westafel dengan berpegang pada kran
"Cewe nyebelin!!"keluhku tertawa dan memijat tengkuknya
Dia bangkit dan berdiri dengan oleng lagi
"Mandi yuk Ga!,gerah!"rengeknya sambil mengusap mulutnya dengan punggung tangan
"Iya...badan elo bau muntah...bis itu tidur ya!"pintaku membimbingnya ke bawah shower.
Hasratku hilang melihat dia mabuk parah gini.Aku memang b******k,tapi aku tak berminat memyetubuhinya dalam kondisi mabuk gini.Tapi bukan Rara namanya kalo tidak bisa memancing hasratku.Selesai mandi malah dia mendorong tubuh polosku di ranjang
"Biar otak elo cuma ingat gue kalo elo mesti sama Sashi!"katanya lalu menindihku dan kami bercinta
Aku benaran kewalahan kali ini.Rara liar sekali dan tak memberiku jeda.Bertubi tubi dia menyiksaku dan aku sangat menikmatinya.Bukan aku yang mengekplorasi tubuhnya kali ini.Tapi dia yang menyusuri tubuhku.
"Astaga Ra!!,berenti dulu!"pintaku memohon
"Ga...!"tolaknya cekikikan lalu menduduki kakiku agar aku tetap telentang
"Oh...God!!...jangan pake gigi Ra"protesku menjambak rambutnya
Dia mengusap mulutnya lalu melahap lagi setelah tertawa genit.Luar biasa.Setelah puas demgan santai dia meninggal aku tidur.Hadeh lututku beneran masih gemeteran dan dia santai terlelap.Dengan sisa nafas yang tersengal aku bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lalu bergabung dengannya untuk tidur
Menjelang subuh aku di kejutkan dengan jeritannya
"Hei Ra...kenapa?"tanyaku panik lalu bangun terduduk
Dia memgerjap lalu memelukku
"Gue takut elo pergi!"desisnya
Aku mengeratkan pelukanku
"Kenapa?"kerjarku
Dia menatapku dalam keremangan kamar hotel
"Gue mimpi elo pergi Ga!,gue takut sendirian ga ada elo!"keluhnya terisak pelan
"Ga akan Ra...sampai kapan pun!"kataku sambil menciumi kepalanya
"Di mimpi gue ga gitu...elo gue kejar tapi elo ga nengok padahal gue trus manggil elo!"keluhnya terisak dalam pelukanku
"Cuma mimpi!"kataku
Dia menggeleng pelan
"Besok pulang ya....perasaan gue ga enak!"pintanya mengadah menatapku
"Ya...apa pun mau elo Ra!!,bobo dulu ya!"pintaku membimbingnya berbaring lagi
"Sayang elo Ga!!!"bisiknya menyusup memelukku
"Gue juga Ra...."balasku mengeratkan pelukanku
Prahara lain datang begitu kami tiba di kos kosan Rara lagi
"Tolong angkat,mama gue,gue kebelet"perintahku dan bergegas masuk kamar mandi
Begitu aku selesai pipis Rara sudah berdiri di hadapanku dengan tampang garang
"Ada apa?"tanyaku bingung
PLAK!!,dia malah menamparku
"RA!"protesku
Dia terengah dengan emosi yang tergambar jelas di wajahnya
"Elo kenapa mutusin pertunangan elo sama Sashi!,kenapa Ga???"bentaknya sambil melempar handphoneku ke kasur
Aku menghela nafas
"Karena gue cinta sama elo,gue mau elo yang jadi tunangan gue!"kataku pelan
Dia memggeleng
"Elo gila!"bentaknya lalu menjauh
"Ra!,gue udah berusaha jujur sama perasaan gue,kenapa elo ga dukung?,gue cape Ra!,gue mau elo!"jeritku menahan tangannya
Dia tertawa sinis
"Udah gue bilang gue ga akan mau sama elo walau elo mutusin Sashi!"katanya
Aku menggeram kesal
"Trus elo maunya apa?,jadi p*****r gue doang!"bentakku
PLAK!,dia menamparku lagi.Aku gantian mencengkram bahunya
"Gue ga mau lebih b******k dari sekranf Ra!,gue mau sama elo,nikahin elo bukan nidurin elo doang!"jeritku frustasi
"Ga bisa Ga!,kesempatan gue buat milikin elo udah habis setelah gue selalu mengabaikan rasa cinta yang elo punya buat gue,sampai elo jadiin Sashi pelampisaan.Ga adil buat Sashi nanggung kesalahan gue"balasnya
"Trus apa semua adil buat gue?"kataku mengguncang bahunya
"Cukup adil!,karena gue tetap biarin elo nidurin gue kaya p*****r"jeritnya
PLAK!,gantian aku menamparnya
"Sakit lo!"bentakku kesal
Dia terisak pelan
"Sekarang coba elo jadi gue!!,gue cinta mati ma elo,tapi gue tau gue ga mungkin milikin elo,elo laki,dengan gampang mutusin Sashi setelah elo nyakitin dia dengan trus miara perasan elo buat gue!,jahat Ga!,jangan siksa gue dengan bersikap kaya gitu.Sekrang liat akibatnya,Sashi nyoba bunuh diri.Dia ga sekuat gue Ga,gue terbiasa sama rasa sakit.Dia ga terbiasa"katanya
Aku terdiam kali ini.Sashi coba bunuh diri.Astaga,aku menjambak rambutku kesal
"Sekarang elo mau apa?,gue pastiin gue ga mau sama elo walaupun elo mutusin Sashi"tanyanya
Aku menatap wajah Rara yang bersimbah airmata dan wajah menenggang
"Gue bakal tinggal elo berdua.Gue juga bakal bunuh diri!"kataku pelan
Rara terbelak
"Pengecut!"desisnya mengejek
"Pengecut?,trus elo?"balasku
Dia tertawa sinis
"Minimal gue ga lakuin tindakan bodoh setelah gue bikin banyak kesalahan.Silahkan kalo mau bunuh diri,jangan harap gue bakal datang di pemakaman elo!"katanya santai
Aku melorot di kakinya
"Kasih tau gue...kenapa elo ga mau berjuang buat perasaan yang kita punya Ra.Gue bisa milih Sashi tapi bakal ada dua perasan yang sakit.Perasan elo sama gue.Kalo gue milih elo,cuma Sashi yang akan sakit!"ratapku memeluk kakinya
Dia mengusap kepalaku lembut
"Tuhan ga setuju kita bareng bareng Ga.Kalo dia setuju dia ga akan bikin Sashi hamil dan elo ga mesti tanggung jawab saat dia keguguran!"
"Sakit Ra.....gue ga sanggup jalaninnya.."keluhku
Rara ikutan melorot di hadapanku
"Tau...malah elo ga tau gimana sakitnya gue,ini udah jalan tuhan Ga.Hukuman buat gue juga karena ga pernah menghargai perasaan elo dan perasaan gue sendiri!"bisiknya lalu memeluk kepalaku
"Kita bunuh diri aja yuk berdua!!,kaya romeo yang ga bisa hidup bareng sama juliet"pintaku mengadah menatapnya
Dia tertawa pelan
"Bukan jalan keluar Ga,sekrang mending elo lihat Sashi dan beresin apa yang udah elo bikin berantakan"pintanya
Aku diam
"Kenapa sih....elo bisa sekuat ini hadapin semua,tolong bagi kekuatan itu buat gue"pintaku
"Karena gue percaya tuhan punya rencana besar buat hidup gue!!"jawabnya
Lama kami terdiam dalam kebisuan panjang sampai akhirnya aku bangkit berdiri.Dia ikutan bangkit
"Gue lihat Sashi dulu!"kataku akhirnya
Dia memgangguk lalu saat aku berbalik ke arah pintu dia menarik tanganku lalu memelukku.Aku menghela nafas pelan
"Tolong Ra!,walaupun gue memutuskan tetap bertunangan sama Sashi,elo jangan minta gue menjauh atau elo menjauh dari gue!"pintaku sambil mengeratkan pelukanku
Dia mengangguk pelan lalu terisak
"Kenapa kita harus ngalamin semua ini Ga?,cinta segitiga gini!!!....sakit Ga!!!"katanya hampir berbisik
Aku tak mampu menjawab
"Pasrah aja ya...elo yang bilang kan,untuk jalain semuanya dalam diam..."desisku lelah
Dia memgangguk lalu kami terjebak lagi dalam keheningan,hanya isak tangis Rara yang terdengar dan menular padaku.Aku pun terisak.Sakitnya luar biasa.Bahkan saat kami akhinya berciuman tangis itu tidak juga reda.Sampai Rara menyerah dan melepaskan pelukan kami
"Udah sana pergi!,gue tunggu kabar baik dari elo!"dorongnya pada tubuhku agar menjauh.Aku tertawa getir.Lalu berlahan membuka pintu kamar kost an nya dan tetap menatapnya yang masih menangis melepasku pergi.Sampai aku menutup pintu dan terisak lagi sambil meremas dadaku yang terasa nyeri
"Aku pasti pulang Ra!,ragaku mungkin pulang ke rumah lain,tapi hatiku sudah tau kemana aku harus pulang.Tunggu aku dengan cinta dan ketegaran yang kamu bisa beri!!!"bisikku lirih pada diriku sendiri sebelum beranjak pergi
Aduh...kenapa.gini amat yak?????hiks...hiks...hiks....
Lalu bagaimana setelah Sagara menemui Sashi???kita ketemu di part depan...apa cukup sampai sini aja???
Ga kuat aku..terjebak di kesedihan seperti ini trus...
Kiss and love
❤❤❤