Satu minggu di rumah sakit, keadaan Andri beranjak membaik. Andri pun sudah dirujuk ke ruang rawat biasa dan tak lagi menempati ruang ICU. Satu hal yang baru diketahui oleh semuanya, Andri tak hanya harus menjalani operasi kulit lagi. Karena kedua kaki Andri lumpuh yang otomatis membuat pria itu tak bisa beraktivitas dengan leluasa seperti sedia kala. Andri bersedih dan terdiam lemas karenanya. Lain dengan Irma yang sampai terisak pilu bahkan meski masih ada dokter di sana.
Intan yang ada di sana tanpa kehadiran Arden, memilih menepi. Ponselnya yang ada di dalam tas di sofa sebelah, berdering dan itu dering tanda telepon masuk. Dering telepon tersebut merupakan telepon masuk dari Arden. Intan segera menjawabnya tanpa mengubah keberadaan masker putih yang menutupi mulut dan juga hidungnya.
