Insting keluarga

1079 Words
Sumirah yang menyaksikan itu merasa tidak nyaman,“kenapa sih harus kenes yang kamu perhatikan? ada bayi Andara yang sangat cantik di depanmu, tapi kenapa perhatianmu hanya fokus kepada kenes saja?" Sumirah menggerutu dalam hati, dirinya Tengah was-was, kenapa seisi rumah ini semua lebih condong kepada kenes saja. Setelah mendapat perintah dari nyonya Zachary Sumirah langsung menuju ke dapur untuk mengambil makanan, Dia merasa lapar setelah menyusui kedua bayi tersebut, meskipun lebih banyak Andara yang disusuinya, saat menyusui kenes, belum juga kenyang sudah di berhentikan dan di lanjutnya dengan menyusui Andara, itu makanya tadi kenes menangis, karena dia belum begitu kenyang. Sementara itu Nyonya Zachary masih bergetar dengan kecurigaannya, dia berniat untuk melakukan tes DNA antara keduanya, itulah kenapa akhirnya diambil lah rambut dari kedua anak tersebut, disimpannya untuk kemudian besok dia akan melakukan tes lab rumah sakit, tentu dilakukannya dengan senyap dan tanpa sepengetahuan siapapun. malam harinya tanpa sepengetahuan Tuan Zachary, dia pun mengambil sehelai rambut suaminya tersebut. di simpannya dengan rapi, besok dia akan beralasan untuk kontrol jahitannya pasca melahirkan. *** "Apa perlu Papa antar mah? kebetulan hari ini Papa tidak begitu sibuk dan nanti satu jadwal meeting akan Papa batalkan!" tawar tuan Zachary kepada istrinya. "Tidak perlu pah, cuma kontrol saja ini, mama bisa sendiri kok!" jawab nyonya Zachary atas tawaran suaminya. "Beneran tidak apa-apa?" tanya Tuan Zachary memastikan. "Beneran pah, udah deh nggak usah berlebihan begitu, mamah kan cuma kontrol saja, lagian kan ada sopir juga untuk nganterin mama!" sanggah sang istri lagi. "Ok ok ok, kalau begitu, papa berangkat dulu ya?" pamit tuan Zachary pada akhirnya. Sesaat setelah Tuan Zachary pergi untuk berangkat kerja, nyonya Zachary pun ikut bertolak ke rumah sakit dengan membawa sample rambut milik kedua bayi itu, tentu juga dengan rambut milik suaminya. Dia berharap semoga kecurigaannya tak terbukti, karena dia sendiri tak tahu harus melakukan apa jika kecurigaannya benar-benar terbukti. Setelah nyonya Zachary menyerahkan sampel rambut itu, petugas lab mengatakan hasil lab bisa diambil setelah 2 minggu, dan waktu 2 minggu itu sangat membuat Nyonya Zachary was-was dan tidak tenang. tak terasa dua minggu telah berlalu dan hasilnya pun sudah keluar, nyonya Zachary mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit untuk mengabarkan bahwa hasil sudah bisa diambil. siang harinya dia pun berniat untuk mengambil hasil lab di rumah sakit. Saat hasil lab sudah ada di tangan kembali keraguan menguasai hatinya, beliau takut hasil tak sesuai dengan yang diharapkannya, alhasil dia pun menyimpan saja hasil lab tersebut di laci meja riasnya, di mana tempat itu sangatlah aman karena hanya dia sendiri yang menguasai meja rias tersebut. *** hari-hari telah berlalu bulan berganti tahun tak terasa usia mereka sudah menginjak tujuh tahun, hari ini nyonya Zachary berencana akan merayakan ulang tahun keduanya tanpa dibedakan satupun, dua buah ulang tahun yang sama juga perayaan yang sama dengan pengenalan bahwa mereka berdua adalah putrinya. Tapi rencana tersebut ditentang oleh Sumirah, Ia tak mau bila kenes pun merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang dirasakan oleh Andara. "Maaf nyonya, Apakah tidak sebaiknya non Andara sendiri yang merayakan ulang tahunnya, supaya kenes lebih tahu diri bahwa dirinya hanya anak seorang pembantu, dan bukan anaknya seorang nyonya!" Sumirah mencoba menggoyangkan niat sang nyonya supaya membatalkan niatnya itu. tapi sang Nyonya pun sama-sama kekeuhnya dalam mempertahankan keinginannya itu. "Itu sudah merupakan janji kami sum, Jangan membuat kami ingkar dengan janji yang pernah kami ucapkan! baik Andara maupun kenes akan mendapat perlakuan yang sama baik materi ataupun status sosial, Andara dan kenes akan dikenal oleh dunia sebagai Putri Zachary, jadi apapun yang didapatkan Andara maka Kenes pun akan mendapatkannya, sekecil apapun itu!"tegas sang nyonya yang tak bisa dibantah lagi oleh Sumirah. "Tapi nyonya?" saat Sumirah hendak protes Nyonya Zachary pun mengangkat tangannya lalu berlalu pergi, ia Tak ingin dibantah lagi. Baru beberapa langkah nyonya Zachary pun menoleh lagi ke arah Sumirah. "Ingat ya sum kamu tidak boleh menghalangi langkah Kami, niat kami tidak buruk untuk anakmu!"nyonya Zachary berkata penuh dengan penekanan. "Tapi aku pun tidak mudah menyerah bila aku sudah punya keinginan nyonya!" tentu saja semua itu hanya bisa terucap di dalam hatinya saja. Tak mungkin Sumirah berani berkata dan membantah perkataan sang nyonya, karena itu berarti dia harus siap berjalan dari Putri kandungnya sendiri. Di sini meskipun dia berstatus sebagai pembantu sekaligus Ibu s**u, paling tidak dia masih bisa melihat perkembangan dan pertumbuhan anak yang dikandungnya selama ini, meskipun bukan kata ibu yang akan diucap untuknya. Hari ulang tahun pun tiba, seperti yang pernah dijanjikan oleh keluarga Zachary, maka hari ini pun perayaan ulang tahun Andara juga menjadi perayaan ulang tahun untuk Kenes. Aura bahagia terpancar dari keluarga Zachary, seperti yang sudah-sudah pesona Kenes mampu menghipnotis keluarga tersebut, meskipun Andara tak kalah cantik tapi hati mereka tertuju kepada Kenes. Mungkin karena mereka masih sama-sama kecil, jadi perbedaan itu tidak terlalu terlihat dan dirasakan oleh Andara, seperti saat sekarang bahkan hadiah ulang tahun pun antara Andara dan Kenes disamaratakan, sontak hal itu membuat Sumirah sangat geram. Semua menikmati pesta yang telah di spesialkan untuk ulang tahun kedua gadis tersebut, kecuali Sumirah yang geram karena menahan kesal, Dia benci karena Kenes pun mendapatkan apa yang didapatkan oleh Andara. Saat pesta telah usai pun, Sumirah belum bisa mengambil kenes, karena semua keluarga Tengah asik bermain dengan kedua gadis tersebut terutama kepada Kenes. "Cucu kalian itu Andara bukan kenes!" Batin Sumirah menggerutu dalam hati. Sumirah semakin geram saat oma berkata kepadanya dan minta izin. "Sum malam ini kenes tidur sama aku ya, aku kok pengen tidur ditemani Andara dan Kenes!" sang oma meminta izin kepada sumirah. belum Sumirah menjawab pertanyaan Oma, Oma sudah berkata lagi. "Lagian kan udah besar udah 7 tahun mereka tidak membutuhkan s**u kan? paling cuma s**u pendamping betul tidak?" tanya sang Oma lagi. Sumirah pun hanya bisa menunduk dan mengangguk tanpa berani membantah sedikitpun. hati tak mau tapi status kasta yang membuatnya harus tunduk dengan apa yang diucap oleh majikannya. "Kenapa kamu bisa semenyebalkan itu sih Kenes? kenapa tak kau terima nasib saja bahwa kamu sekarang adalah anakku, bukan anak mereka!" saat Sumirah Tengah larut dalam pikirannya sendiri tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara suaminya. "Kamu bisa lihat kan sum Bagaimana kuasa Allah berjalan? meskipun kamu memisahkan mereka tapi insting sebuah keluarga sangat mengikat mereka, bahkan saat statusnya sebagai anak pembantu sekalipun tak memisahkan jarak antara mereka! padahal kamu tahu kan selama ini mereka seperti apa?hanya kepada kita saja mereka bersikap baik dan lembut, tidak kepada yang lain!" Indra menjeda kalimatnya. "Tapi kebaikan mereka justru kamu salah artikan, aku tak tahu bom waktu seperti apa yang akan menunggu untuk meledakkan kita!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD