Kecurigaan seorang Ibu

1008 Words
"Bukan takdir seperti itu yang kau mau untuk anak kita Mas, Aku ingin Andara mendapatkan kasih sayang dan semua seutuhnya sendiri bukan berbagi dengan kenes!" batin sumirah bersungut-sungut dalam hatinya. Kasih sayang seorang ibu yang salah kaprah membuatnya gelap mata hingga tanpa belas kasih mengambil yang bukan haknya untuk disuapkan ke mulut anaknya, dia lupa kuasa Allah sang pemilik semua takdir, jika tiba masanya sepintar apapun sebuah bangkai disimpan maka baunya pun akan menguar, begitupun sebuah kebohongan sepintar apapun dia menyembunyikannya suatu saat pasti akan terbongkar. Sumirah merasa di atas awan, karena dia merasa rencananya tidak mendapatkan kesulitan apapun, bahkan suami yang mengetahuinya pun tidak berani membuka suara, alasan yang sebenarnya tidak diketahui oleh Sumirah adalah bahwa sebenarnya dia menutup mulut lebih condong karena masih menyayangi Sumirah bukan takut kepadanya. Indra berpikir seribu kali untuk melaporkan kesalahan istrinya kepada majikannya, dia takut jika majikannya tahu maka sumirah akan dijebloskan di penjara, dan itu berarti anaknya nanti tidak akan mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Bukan hal yang sulit untuk keluarga Zachary untuk membuat seseorang membusuk di dalam penjara, Indra yang telah mengetahui sisi jahat keluarga Zachary mengurungkan niatnya untuk terus terang kepada majikannya tersebut. rasa cinta yang begitu besar kepada seorang istri dan juga rasa takutnya akan sang anak yang kekurangan kasih sayang seorang ibu, membuatnya terpaksa bungkam dan tak bisa berbuat apa-apa. Sumirah selama ini hanya mengetahui sisi baik dari sang majikan tersebut, tanpa dia ketahui bahwa keluarga Zachary pun bisa bertindak tegas dengan sebuah kejahatan, tanpa iba dan belas kasih. "Ingat sum, Jangan pernah kamu mencoba mengingkari janji yang kamu buat sendiri, kamu sudah membawa Allah dalam sumpahmu itu jangan sampai tulah menghampirimu jika kamu mencoba untuk mengingkarinya!"tanpa basa-basi Indra mengingatkan sang istri untuk kedua kalinya. Dalam hati Sumirah berdecak kesal, kenapa juga dia masih membela kenes yang nyata-nyata bukan anak kandungnya, “Apa susahnya coba mengikuti jalan yang telah kutempuh, kenapa juga repot-repot memikirkan anak yang bukan darah dagingnya“kesal Sumirah dalam hati. *** 5 bulan telah berlalu, kini usia kedua bayi itu memasuki 6 bulan, seperti yang telah disepakati sebelumnya, bahwa andara berbagi asi dengan kenes, di suatu pagi saat Nyonya Zachary menghampiri kamar bayi yang berada dekat dengan kamarnya, tak sengaja dia melihat pemandangan yang tak masuk akal menurutnya. Di sana terlihat Sumirah Tengah menyusui Andara dan membiarkan kenes yang tengah menangis di dalam box bayinya tanpa merasa terusik sedikitpun, sengaja nyonya Zachary memperhatikannya di depan pintu, dia ingin mengetahui sejauh mana Sumirah memperlakukan kedua bayi tersebut, “Apakah ada seorang ibu yang tega membiarkan anaknya demi anak yang lain meskipun itu adalah anak majikannya sendiri“Batin Nyonya Zachary berperang dengan nalurinya sebagai seorang ibu. Rasa penasaran Nyonya Zachary, menggiringnya untuk memikirkan sesuatu yang hampir mendekati kebenaran yang disimpan oleh Sumirah. “Apa iya Sumirah sesayang itu sama anakku? kalau posisinya tidak ada anaknya sendiri di sampingnya logika itu bisa kuterima, tapi jika seperti ini kok ya mustahil, kayak mereka ini dua bayi yang bertukar posisi!"Nyonya Zachary membatin. Nyonya Zachary melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar tersebut, diraihnya bayi kenes yang tengah menangis, nyonya Zachary mencoba menenangkan bayi tersebut, ajaib saat berada di tangan Nyonya Zachary bayi kenes langsung diam dan juga tertawa. "Eh kenes ketawa, cantik loh!" Nyonya Zachary menimang anaknya sendiri yang tak disadarinya. Sumirah yang kaget mendengar suara sang nyonya lantas menoleh ke sumber suara. "Maaf nyonya, Saya tidak tahu Nyonya ke sini, Apakah tangisan kenes mengganggu nyonya?" tanya Sumirah menatap bayi yang tengah digendong oleh Nyonya Zachary. "Kamu itu loh sum, Andara itu ada baby sisternya, aku memang menyuruhmu memberi ASI putriku tapi bukan berarti kamu menelantarkan anakmu sendiri, kenes menangis sampai suaranya serak begitu kamu biarkan saja!"Nyonya Zahari berkata seolah menekankan tidak menyukai sikap sumirah tersebut. "Kalau kenes menangis kamu serahkan saja Andara kepada pengasuhnya, Andara bisa meminum s**u formula yang sudah tersedia, tak perlu kamu mengorbankan kenes Sampai sebegitunya, aku nggak mau antara kedua anak tersebut memiliki dendam karena iri diperlakukan lain olehmu!"Sumirah yang mendengar itu merasa dongkol, Bagaimana tidak dia kini Tengah mengistimewakan anaknya sendiri yang diakui dunia sebagai Putri Nyonya Zachary, tapi ditegur oleh sang nyonya. "Bukan begitu nyonya, tapi tadi barusan kenes sudah meminum ASI dan kini giliran nyanyi non Andara untuk meminumnya!" Sumirah memberikan alasannya kenapa tadi kenes dibiarkannya. "Baiklah kalau begitu, jika Andara menghambat kasih sayangmu kepada anakmu sendiri, maka mulai sekarang Andara tidak perlu kamu berikan ASI, cukup dia meminum s**u formula saja, aku yakin itu tidak akan apa-apa untuk anakku!" Nyonya Zachary menekankan kata anakku di akhir kalimatnya. Sebenarnya Sumirah merasa tidak suka dengan perkataannya nyonya Zachary, tapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, karena pada kenyataannya Andara kini sudah menjadi anaknya. Sebenarnya bukan kata anakku saja yang tak disukai oleh Sumirah, Tapi perkataan Nyonya Zachary yang menyatakan bahwa dirinya tidak perlu menyusui andara lagi, saat Sumirah masih berputar dengan pikirannya tiba-tiba saja, nyonya Zachary kembali berkata. "Kamu makan dulu sana sum jangan lupa makan yang banyak, biar produksi asinya melimpah!" perintah Nyonya Zachary kepada Sumirah. Sumirah mengangguk lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut. "Tapi perkataan nyonya tadi tidak serius kan? saya masih boleh memberikan ASI kepada non Andara kan?" tanya Sumirah memastikan. "Emangnya kenapa sum? bukannya itu lebih baik? kamu bisa fokus ke bayimu saja! jangan khawatir, janji suami saya akan tetap ditepatinya, Andara dan kenes akan hidup berdampingan sebagai saudara, dan mereka akan dikenal sebagai anak dari keluarga Zachary!" jawab nyonya Zachary pelan dan tegas. "Bukan begitu nyonya, tapi saya terlanjur menyayangi Non Andara, lagian ASI saya juga melimpah tidak apa kenes berbagi dengan non Andara, itu akan membuat mereka semakin dekat sebagai saudara sesusu!" Sumirah beralasan. "Ya sudah kenes tinggal di sini saja, kamu makan dulu sana, pasti kamu lapar kan habis menyusui dua bayi cantik ini!" perintah Nyonya Zachary yang matanya tak pernah lepas dari kenes. Sumirah yang menyaksikan itu merasa tidak nyaman,“kenapa sih harus kenes yang kamu perhatikan? ada bayi Andara yang sangat cantik di depanmu, tapi kenapa perhatianmu hanya fokus kepada kenes saja?" Sumirah menggerutu dalam hati, dirinya Tengah was-was, kenapa seisi rumah ini semua lebih condong kepada kenes saja.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD