When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"NGGAK ... NGGAK MUNGKIN! PASTI ADA YANG SALAH. IBUUU!" Siapa lagi kalau bukan Asya yang histeris begitu? Dan orang pertama yang Asya sebut adalah ibu. Asya menatap horor pada apa yang membuatnya demikian hingga tiba di mana-- Brak! Pintu terbuka, tergopoh-gopoh ibu hampiri putri sulungnya. Iya, Asya di sana, dalam kamar dengan raut yang semrawut saat ini. "Apa? Kenapa? Ada apa?" Ibu memberondong tanya, dia dekati Asya. Dan sekarang perempuan 28 tahunan itu malah menangis. Ya ampun, Nyonya Inggrid mendadak sangsi kalau Asya betul berusia segitu. "Kenapa, sih?" Eh, Asya malah berjongkok, menangis tersedu-sedu. Pasti kalian bingung mengapa tahu-tahu Asya begitu. Sama, ibu juga. "Kenapa?" tanya ibu, melembut suaranya. Ibu bahkan sampai memegang bahu Asya yang agak bergetar akibat tang