When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Lho ... bukannya kamu lagi mens?" Itu Bintang, masuk kamar di kediaman Semesta, dia temukan Khala yang sudah berdiri di atas sajadah berbalut mukena. Semula Bintang memang mau numpang salat di rumah ini, pulangnya agak sorean saja, jarang-jarang dia berkunjung lama di rumah orang tua, khususnya saat sudah menikah dengan Khala. "Tadi pagi aku udah bersih-bersih, kok." Bintang tutup pintu kamarnya. "Biasanya seminggu, kan?" Mas Bintang paham durasi menstruasi Khala soalnya alih-alih Khala, justru beliau itu yang amat memperhatikan jadwal datang bulannya. Gara-gara Khala pernah ngibul--demi kebaikan diri sendiri yang waktu itu capek banget, tetapi diajak nananina, jadilah bilang--aku lagi haid, Mas. Ditambah perihal program hamil yang membuat kalender di rumah ada coretan tangan Mas Bin