Rupanya, Marco tak lagi tinggal di gang sempit yang dulu sempat disinggahinya bersama Dimas. Melainkan di kawasan lebih kumuh lagi. Mika menghela napas, ia merasa cukup mengenal Marco, tapi saat ini ia merasa ia tidak tahu apapun tentang cowok itu kecuali namanya dan fakta bahwa Marco adalah pacarnya. Pasti ada alasan mengapa dia sampai memilih tinggal di tempat kumuh ini, sementara Mika melihat sendiri Papa Marco menaiki sedan Eropa mewah dengan ajudan necis yang menjadi perpanjangan tangannya. Awalnya Mika tiba di sana saat hari masih terang, sayangnya ia nyasar. Ia bingung gang mana yang dimaksud karena semua tampak sama dan banyak sekali perempatannya. Jangan suruh Mika menelepon Marco, ia sudah melakukannya sejak tadi, lupa ke berapa kali dan kesemuannya berakhir menjadi panggilan ta