Sambil mendengar obrolan Bagas dan Jay, aku sibuk membalas chatting dari Firda yang terkejut dan marah-marah karena aku baru memberi tahunya kalau sudah ada Jogja. Firda sendiri saat ini masih dalam perjalanan menuju Solo dengan keluarganya untuk kondangan juga. Pada saat yang bersamaan aku pun disibukan membalas chatting Mbak Avni, yang ternyata sangat terkesan dengan peristiwa tadi malam di bus. Dia bahkan janjian ngajak bertemu sore ini. Saat aku tunjukkan chattingan Mbak Avni, Bagas langsung loncat kegirangan karena aku sudah janji jika urusan Mbak Avni akan diestafet padanya. "Kalau sudah begini, gua bener-bener bangga jadi sepupu lu, Pras! Kalau lu mau Mutia, bisa gua atur hehehe." Bagas semringah saat membaca chatingku dengan Mbak Avni yang sudah menjurus sedikit c***l. Setelah