Zyan menggeram, kedua tangannya mengepal sempurna, begitu pula rahangnya yang mengetat sempurna. Tanpa basa basi, Zyan berjalan mendekati Freya, mencengkeram kuat tangan Freya. "Jangan membuatku hilang kesabaran, Freya!" Zyan bersiap mengangkat tubuh Freya, sampai akhirnya Freya menggigit kuat tangan Zyan hingga dirinya terbebas dari cengkeraman tangan Zyan. "Aargh..." Zyan meringis kesakitan sambil memegangi tangannya yang sudah di beri cap kekesalan oleh sang istri. "Jangan macam macam ya sama aku. Kamu enggak bisa lagi sesuka hati kamu maksa maksa aku." Freya melepaskan handuk di kepalanya yang sudah berantakan. Tatapan tajam yang di layangkan Zyan tak membuat Freya gentar sedikit pun. Siapa bilang dirinya akan diam begitu saja? Jika dulu dia dianggap kucing betina yang merepotk