Ikrar POV. Dia meninggalkan aku bersama laki laki itu. Aku tidak bisa menahannya karena Reina sendiri yang menyuruhku untuk membiarkan mereka pergi. Jujur saja aku sangat tidak menyukai laki laki yang bernama Raka itu. Lelaki pemaksa yang melakukan segalanya semaunya sendiri. Dan yang lebih membuatku marah adalah, Reina sendiri tidak berdaya ketika berhadapan dengannya. Reina selalu mengiyakan apa maunya laki laki itu, meski kadang yang aku lihat agak membuat nya marah. Ponselku berdering dan nama nya berada di sana. "Halo!" aku langsung mengangkatnya karena aku cemas. "kamu belum tidur?" dia bertanya. Tentu saja aku belum bisa tidur, karena dia belum memberi tahu seperti apa kabarnya setelah laki laki itu membawanya pergi. "Kamu sudah di rumah atau di mana?" aku sungguh ingin memast