Reina POV. Aku akan meminta maaf, pada Ikrar, mungkin nanti setelah pulang ke rumah atau besok saja sambil kuliah. Raka telah memaksaku untuk ikut dengannya. Dan diriku mana bisa menolak kalau dia sudah marah seperti itu. Kalian tahu seperti apa wataknya laki laki itu. Selain itu juga aku tidak mau dia menyakiti Ikrar. "Kita mau ke mana ka?" tanyaku pada Raka. Saat ini kami berada di dalam mobilnya Raka. Dia tidak menjawab, dan hanya menatap padaku dalam selama beberapa saat. Ah, gilanya tatapan Raka meski hanya beberapa detik. Bisa membuat jantungku jumpalitan tidak karuan. Raka memang memiliki pesona sehebat itu. Dia menyalakan mobil dan membawaku ke luar dari parkiran kampus. Ponselku berdering panggilan dari Ikrar. Aku hendak mengangkatnya, namun Raka merebutnya. "Gue enggak su