Part 20 - Pahit Sekali

1624 Words

Raisel melihat Ardam yang masuk ke dalam rumah, pria itu menatap datar pada Raisel yang memberikan senyuman manisnya pada pria itu. Ardam berdecak pelan, dia tidak suka melihat senyuman manis Raisel. Ardam duduk di sofa, lalu dirinya menatap pada pelayan yang meletakkan satu gelas kopi di depannya. “Yang istriku di sini bukankah dirimu? Kau sudah sombong ternyata, dengan kau yang menyuruh pelayan untuk membuatkan kopi bukan dirimu!” Ardam menatap Raisel sinis, membuat wanita itu tersentak. Raisel melihat Ardam penuh rasa bersalahnya, maafkan dirinya, karena dia sudah menjadi istri yang tidak becus untuk pria itu. “Maafkan aku. Aku tidak tahu, aku akan membuat ulang kopinya.” Raisel yang akan berdiri namun mengurungkan niatnya mendengar apa yang dikatakan oleh Ardam pada dirinya. “Tet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD