Tangan Raisel bergetar memegang benda yang ada di tangannya, menatap pada Ardam yang menatapnya dengan tatapan sinis dan penuh merendahkan dari lelaki itu. Raisel menggeleng pelan. Masih berharap kalau Ardam tidak akan menyuruh dirinya melakukan hal memalukan seperti ini. Apakah Ardam memang tak memiliki perasaan belas kasihan pada dirinya. “Mas…” Raisel berucap lirih dan penuh pilu. “Kenapa? Ayo! Lakukan! Aku mau melihat bagaimana jalangnya dirimu sayang,” ucap Ardam menyeringai, menatap pada Raisel yang memegang benda itu dengan tubuh bergetar dan menggeleng pada dirinya. Ardam tidak akan berbelas kasihan pada wanita itu, dirinya memang mau melihat bagaimana aislel memuaskan dirinya sendiri dengan benda itu. Apakah wanita itu akan memejamkan matanya penuh kenikmatan atau tidak. “