Langkah tegap Ardam masuk ke dalam rumah. Mata Ardam melihat pada kekasihnya juga ibunya yang duduk dengan melihat berbagai undangan di atas meja. Satu kecupan diberikan oleh Ardam di kening kekasihnya. Lesya melihat pada tunangannya. “Kau kemana saja? Aku sudah memilih beberapa undangan yang menurutku sangat bagus sekali. Yang mana menurut kamu bagus?” tanya Lesya memperlihatkan tiga undangan pada Ardam. Ardam melihat pada undangan yang di tangan Lesya, dia tersenyum lalu mengusap pipi Lesya lembut. “Aku akan memilih apa yang kau pilih sayang. Aku pasti akan suka dengan pilihanmu. Karena yang kau pilih itu tidak pernah salah dan selalu benar,” ucap Ardam menjawil hidung Lesya. Lesya yang mendengar apa yang dikatakan oleh kekasihnya, memukul lengan Ardam. Lesya begitu beruntung menda