Tubuh Raisel diikat di sebuah kursi pakaian wanita itu sudah dibuka sehingga dia sekarang telanjang dengan air mata yang masih saja menetes di matanya. Raisel menatap pada Ardam yang mengambil sesuatu Raisel tidak tahu apa yang diambil oleh pria itu. Tangannya berusaha untuk melepaskan ikatan di tangannya. Padahal itu percuma saja. Karena hal itu tidak akan berhasil untuk melepaskan ikatan yang ada di tubuhnya. “Kau mau lepas jalang?” tanya Ardam. Raisel menatap Ardam yang membawa sebuah cambuk yang membuat dirinya menggeleng pelan. Raisel tidak mau dicambuk! Ya Tuhan! Dirinya mau kabur dari sini sekarang juga, namun melihat Ardam yang sudah berdiri di depannya dengan seringaian yang terpatri di wajah pria itu. Raisel tahu kalau dirinya tidak akan lolos dari Ardam. “Kau takut jalang?