When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Melihat Rey sudah keluar dari kost menuju pintu pagar kost dan jelas memasuki salah satu mobil yang di parkir di depan rumah kost mereka, Nita bergegas masuk kembali ke dalam kamar kost Clara sambil berdehem keras menggoda pemilik kamar itu. "Ekhemmm ... Ada yang berani nih. Duku bilangnya gue polos fak pernah tuh ngerasain gituan. Bakal gue jaga merah gue buat suami gue. Lhaaa ... tadi kok desahnya udah merdu dan seperti biasa aja lolosnya. Gue kan jadi bertanya -tanya," suara deheman keras yang sama sekali tidak membuat Clara terkejut. Nita terus melanjutkan ocehan tak berakhlak itu. Clara sudah mengira, Nita pasti akan kembali dan mulai meneror dengan berbagai pertanyaan yang kadang kurang masuk akal. Dengan santainya Clara membuat satu gelas s**u putih berprotein. Tubuhnya seperti