When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Clara bingung dan panik. Suara keras sambil mengetuk pintu itu jelas sekali dan sudah tak asing lagi. Clara mengambil pakaian dalaam Rey di kasur dan kemeja serta celana bahan yang ada di kursi. Clara kembali lagi ke kamar mandi untuk memberikannya kepada Rey. "Pak di pakai cepat," titah Clara kepada Rey dengan panik dan gugup. Rey menerima semua pakaian itu lalu memakainya dengan cepat sekali. Seperti orang yang sedang terburu -buru karena di kejar oleh polisi saja. Berulang kali Clara menarik napas dan menghembuskan perlahan. Jantung Clara semakin berdetak keras membuat napasnya ikut memburu. "Kamu kenapa? Memang di depan suara siapa? Terlihat panik begitu?" tanya Rey pelan saat mengancing kemejanya dengan rapi. Tak sengaja ia menatap Clara yang terlihat gugup sekali. "Itu suara