When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Clara menatap Radit yang sudah ada di sampingnya dan langsung mengeliarkan tangannya dari dalam tas nya. Clara tersenyum aneh ke arah Radit, seperti sedang ketahuan mengambil barang milik orang lain. Bibirnya di tarik paksa untuk bisa tersenyum padahal jantjngnya sedang tak terkontrol sekarang. "Lagi cari permen. Tiba -tiba agak mual. Efek belum sarapan," ucap Clara jujur lalu menutup tasnya dan melipat kertas aruran yang di berikan oleh perusahaan sebagai pengingat. "Oh gitu. Ini aku ada permen mint. Suka?" tanya Radit sambil memberikan satu wadah permen menta kepada Clara. Dengan senyum penuh terpaksa. Clara pun menerimanya. Lalu hanya meletakkan di pangkuannya tanpa di buka dan di makan. Radit menatap ke arah paha Clara. "Katanya mau makan permen," tanya Radit kembali. "Ekhemm nan