When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Deg ... Deg ... Deg ... Dada Clara langsung bergemuruh dan degub jantungnya begitu keras berdetak. Kedua matanya ikut memandang benda pipih sudah tentu itu cincin pernikahannya dengan Rey. Rey sudah menunduk dan memungut cincin itu dan tiba -tiba saja ide cemerlang muncul dari otaknya yang sedikit mulai peka bisa di gunakan dalam keadaan darurat seperti ini. Berbohong demi kebaikan dan keselamatan Clara itu lebih penting dari pada keduanya harus berdebat dan berakhir memuaskan si joni. Ohh ... Rey bisa berada di atas angin dan menang banyak kalau Clara mengakui semuanya. Mengakui kalai ia memang melepas cincin itu demi alasan tertentu. "Arghhh ... Cincin Clara. Kok bisa lepas? Berarti jari -jari Clara makin menyusut," ucap Claravlantang berteriak bergema memenuhi mobil yang mereka t