When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sudah menjadi ciri khas tersendiri di keluarga Rey setiap pagi pasti ada sedikit drama. Clara yang sdah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan dan minuman hangat penambah semangat pagi pun terpaksa harus bolak balik ke kamar Lio untuk membangunkan putra sulungnya. "Lio!! Ayo bangun dong. Ini udah hampir jam enam. Kamu nanti telat ke sekolah," oceh Clara yang terus emnggedor pintu kamar Lio. Berbeda dengan Lia yang sudah rapi dengan pakaian putih abu, dan dandanannya tipis dengan liptint serta terlihat memakai eyeliner di kelopak matanya. Clara meletakkan kopi hitam untuk suaminya, lalu tiga s**u hangat untuk ketiga anaknya. Clara melirik ke arah Lia yang asyik dengan ponselnya sambil senyum -senyum sendiri. "Lagi seneng nih. Tambah cantik lagi," goda Clara pada Lia yang menurunkan pon