199

1036 Words

Radit melirik ke arah Lia yang masih emnatap dirinya dan mengulum senyum. "Kenapa sih kamu selalu cantik," ucap Radit sambil meirik Lia yang masih tak tenang. Blushh ... Rasa panas tak hanya di rasakan di kedua pipinya tapi juga di seluruh tubuhnya saat ini. Lia perlahan menegakkan duduknya dan menatap ke arah depan. Pagi ini jantungnya benar -benar di buat tidak sehat, bisa -bisa Lia kena stroke ringan kalau begini terus caranya. "Ekhemmm ... Jadi mulai kapan jatuh cinta sama Kakak?" tanya Radit tiba -tiba sambil memebelokkan mobilnya ke halaman Sekolah SMA Pesona Bakti. "Ehhh ... Udah sampai ya. Makasih ya, Kak. Lia langsung ke kelas ya," ucap Lia terbata karena gugup. Pertanyaan tidak ada akhlak memang buat Lia semakin spot jantung. Lia melepas sabuk pengaman dan membuka kunci di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD