Beberapa pramugari tampak membawa Parveen ke sebuah ruangan kecil yang berada di kabin pesawat. Hal tersebut membuat Fairel cemas dan langsung mengikutinya dari belakang. Wajah lelaki itu benar-benar mengernyit penuh kecemasan membuat beberapa pramugari di sekitarnya tampak tersenyum tipis.
“Apa yang dirasakan sekarang, Kak?” tanya pramugari tersebut menggenggam jemari Parveen dengan begitu erat.
“Se ... sesak, takut, dan gelisah,” jawab Parveen susah payah menahan deru napasnya yang mulai tersenggal-senggal.
“Baik, sekarang tarik napas dalam-dalam selama empat detik dan embuskan perlahan selama enam detik sesuai instruksi dari saya, ya?” pinta pramugari tersebut duduk di samping Parveen membuat mereka berdua kini duduk saling berhadapan.
Sedangkan beberapa pramugari lainnya pun langsu
