Korban senior lucknut!

1051 Words
Siang ini semua anggota divisi business analyst berkumpul mengelilingi meja Emily. Hari ini Emily berulang tahun sehingga mereka semua merayakannya bersama. Keyra duduk di kursinya sambil mengunyah pizza yang ia pegang. Keyra memilih pizza tuna melt favoritenya. Emily memesan beberapa loyang pizza dengan berbagai rasa sebagai bentuk traktiran hari ulang tahunnya. "Kemaren malem aman, Key? Jadi ikut dinner sama orang tua lo?" Emily bertanya sambil mengambil sepotong pizza. Keyra mengunyah pizzanya sambil mengangguk. "Telat sih, Mas. Tapi untungnya masih bisa join. Kalo enggak nyokap gue pasti ngambek karena gue kebanyakan lembur." "Iya lah, gimana mau dapet jodoh lo? Lu lembur mulu." Emily menimpali. "Gaya lo, Em. Tapi tumben makan malem bareng keluarga lo, Key. Ada acara apa? Jangan-jangan dijodohin lo?" Bayu menimbrung. Keyra hendak menjawab namun Ryandra sudah bersuara terlebih dahulu. "Siapa yang dijodohin?" Ryandra baru saja keluar dari ruang pertapaannya dan bergabung dengan anak buahnya. Ryandra bertanya sambil mengambil Pizza dan menatap Bayu menunggu jawaban. "Keyra, Ndra. Dijodohin dia sama bonyoknya." Keyra hendak menyanggah namun lagi-lagi Ryandra bersuara membuat kalimatnya kembali batal ia ucapkan. Keyra mendengus kesal dan memilih kembali mengunyah pizza yang ia pegang. "Kamu mau dijodohin, Ra? Hari gini masih ada jodoh-jodohan?" Ryandra bertanya sambil menatap Keyra. Hilman pun langsung menyerobot menjawab pertanyaan Ryandra untuk Keyra. "Keyra mah anak berbakti, Pak. Setuju-setuju aja dia dijodohin." Ryandra mengangguk. "Bagus. Emang jadi anak harus berbakti sama orang tua." "Saking berbaktinya dia pasrah aja mau dijodohin, Ndra. Kemaren sukses tuh ketemuannya. Cakep ya Key calon laki lo?" Keyra memutar bola matanya mendengar penuturan gila Bayu. "Kalo gak cakep mana si Key mau, Mas Bay. Mantan dia aja kelas semua," Langit menanggapi kali ini. "Bener. Yang terakhir aja bawaannya tesla. Edaannn. Gak berani gue sih deketin si Key," Hilman ikut menimbrung. Ryandra semakin tertarik dan menatap Keyra. "Mantan kamu bawa tesla, Ra?" Keyra hanya memandang datar Ryandra tanpa berniat menjawabnya membuat para seniornya kembali menggila dengan cerita bualan mereka. Kadang Keyra bingung dengan kejeniusan yang Ryandra miliki. Otak jenius Ryandra bisa macet saat berhadapan dengan para seniornya. Ryandra akan selalu masuk percaya akan pembicaraan omong kosong yang para seniornya bahas. Ryandra menerima ucapan itu seakan semua itu nyata adanya. "Cakep, Pak. Impor mantannya Keyra." Timpal Bayu sambil terkikik. "Produk lokal juga bagus-bagus, Ra. Standar kamu jangan tinggi-tinggilah badan kamu aja gak tinggi." Keyra membulatkan matanya. Body shaming! Oke perang dimulai. "Jangan body shaming gitu, Pak! Jaman sekarang gak lucu bawa-bawa body shaming. Bisa kena pasal perbuatan tidak menyenangkan. Lagi pula yang impor gak nyinyir kayak yang lokal, Pak." Keyra menatap tajam Ryandra. "Loh saya kan bicara kenyataan. Mana saya body shaming sama kamu. Yang impor ada juga yang nyinyir. Kamu aja yang gak liat. Cinta buta. Banyak kasus sama orang-orang impor yang pasangan sama warga Indo." Ryandra menjawabi dengan nada menyebalkannya. "Tapi banyak juga yang berhasil hidup bahagia, lagi pula namanya juga lagi kasmaran, Pak. Dari pada bapak jomblo, Eh enggak deh. Pacaran sama kerjaan." Skakmat. Teman-teman Keyra merasa perdebatan Keyra dan bos mereka mulai memanas dan berpotensi merusak suasana. Emily dengan cepat memberi kode pada Bayu untuk menengahi kedua tom and jerry itu. "Kalem-kalem, Guys. Si Emily lagi bahagia jangan berdebat gini ah." Bayu menatap Keyra tajam lalu beralih menatap Ryandra. "Ndra, tahun ini kita outing kemana?" Bayu berhasil mengalihkan perhatian Ryandra. Ryandra dengan bersemangat membahas masalah rencana outing mereka bahkan meminta pendapat para karyawannya itu. Perhatian Ryandra teralihkan sesaat hingga sebuah telepon masuk ke ponsel Keyra membuat Ryandra kembali membahas mengenai omong kosong yang sudah para seniornya dengungkan pada Ryandra. "Berhasil kayaknya perjodohannya, Bay. Udah dikontek tuh." Keyra menepuk jidatnya melihat Ryandra nampak benar-benar termakan ucapan omong kosong para seniornya. Fix otak jenius Ryandra macet. Bahkan para anak baru itu pun ikut turut dalam pembicaraan itu. Keyra memang memilih diam karena ia pikir menjelaskan sekarang juga akan percuma. Keyra memilih menyingkir dan mengangkat panggilan yang masuk ke ponselnya. Para senior lucknutnya itu sudah berhasil menyebarkan cerita sampah pada bos dan para anak baru itu. Sehingga ia lebih memilih diam dan menikmati pizza yang menjadi menunya siang ini. *** "Menurut kamu mending jadi anak berbakti tapi gak bahagia atau jadi anak durhaka tapi bahagia?" Pertanyaan random Ryandra masuk dalam pendengaran Keyra. Pertanyaan Ryandra aneh dan nggak banget menurut Keyra. Pertanyaan yang Ryandra berikan jelas membuat Keyra mengerutkan alisnya. "Pilih yang mana, Ra?" Ryandra mendesak Keyra segera menjawab. Keyra mendengus. Ternyata Ryandra yang jenius benar-benar termakan pembahasan omong kosong para seniornya. Keyra menyumpah serapah para seniornya sebelum menjawab pertanyaan Ryandra. "Saya milih jadi anak berbakti yang bahagia, Pak. Ada apa tuh kok nanya begituan?" "Kamu bahagia gitu dijodohin sama orang tua kamu?" Ryandra bertanya lagi dengan wajah serius. 'Okey. Pertanyaan si bos ini emang lagi random. FIx emang salah satu kabel di otaknya putus. Doi konslet lagi,' Keyra dan Ryandra sedang berada di dalam ruang meeting. Mereka memiliki jadwal meeting dengan investor yang ingin bergabung dengan Algantara Food and Baverages. Keyra dan Ryandra sedang menunggu di dalam ruang meeting dan Keyra pun menatap bosnya dengan tatapan datar. "Setidaknya saya coba dulu, Pak. Kalo jodoh ya dilanjutin." Ryandra mengangguk dan Keyra mengumpat karena peserta meeting yang lain belum juga datang. "Cakep orangnya, Ra? Bawa tesla juga?" Keyra menatap Ryandra dengan wajah melongo kaget. "Seriously, Pak? Bapak lagi kenapa? Kok kepo banget?" Ryandra pun merubah mimik wajahnya menjadi datar. "Saya penasaran kayak apa cowok yang dijodohin sama kamu, Ra. Sedesperate itu sampe kamu dijodohin? Dikantor gak ada yang menarik dimata kamu gitu?" Nada mengejek muncul dalam kalimat yang Ryandra ucapkan membuat Keyra ingin melemparkan laptop yang ada dihadapannya pada bosnya itu. 'Si Bambank! Apa sih maksudnya?! Bikin gue emosi aja!' Keyra yang bersumbu pendek dengan apapun yang berkaitan dengan Ryandra pun mengumpat dalam hati. Keyra hendak menjawabi ucapan Ryandra namun pintu ruang meeting dimana mereka berada saat ini terbuka membuat otomatis mulutnya kembali tertutup. Keyra mengambil ponselnya dan langsung mengetik pesan pada para senior lucknutnya. Keyra : SENIOR LUCKNUT! Emily : Kenapa marah-marah lo? Keyra : Gara-gara kegesrekan otak kalian, gue jadi harus ngadepin pertanyaan aneh bin nyebelin dari si bocah tua! Bayu : LOL! Btw, si bos nanya apa? Keyra : Cakep gak orangnya? Bawa tesla juga? KALIAN SENIOR LUCKNUT! Ponsel Keyra tidak berhenti bergetar hingga Keyra mengaktifkan mode silent saat meeting berlangsung. Demi avangers yang menyelamatkan bumi dari Thanos. Keyra akan membalas perbuatan konyol para seniornya itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD