Pertemuan tidak direncana

1122 Words
Weekend akan selalu menjadi favorite bagi semua orang terutama Keyra karena saat weekend Keyra tidak perlu memikirkan pekerjaannya dan tidak perlu bertatap muka dengan bosnya. Melapaskan beban pekerjaan dari senin sampai jumat dengan beristirahat di hari sabtu dan minggu. Weekend Keyra biasanya diisi dengan berdiam diri dirumah mengistirahatkan tubuhnya atau pergi keluar sesuai ajakan keluarganya. "Yang, nanti siang temenin mama ke Mall yuk. Mama mau cari kado buat Kakak. Sayang udah cari kado buat Kakak?" "Sudah, Ma. Aku beli online." "Ya sudah, Kita pergi sekalian makan siang di Mall aja, Yang." Keyra yang sedang menonton televisi sambil mengunyah nastar buatan mamanya pun mengangguk. Keyra Wirgiawan adalah anak dari pasangan Haris Wirgiawan dan Lusiana. Keyra memiliki seorang kakak laki-laki bernama Samuel Wirgiawan. Keluarga Keyra sendiri memiliki sebuah usaha konstruksi yang sudah berjalan turun temurun semenjak eyang buyutnya masih hidup. Kini usaha itu dijalankan oleh sang papa dengan bantuan kakaknya. Keyra ingin membantu usaha keluarganya namun papanya bilang ia harus mencoba dunia kerja diluar sana. Bersaing dengan banyak orang untuk mengasah kemampuannya. Kakaknya pun dulu melakukan hal yang sama sebelum membantu papanya karena papanya jatuh sakit. Tepat jam sebelas Keyra dan Lusi pergi menuju Mall. Sebentar lagi Samuel akan berulang tahun dan sudah menjadi hal yang biasa bagi keluarga Keyra untuk merayakannya bersama-sama sambil makan malam. Keluarga Keyra juga terbiasa memberikan kado sebagai hadiah saat salah satu anggota keluarga ada yang berulang tahun. Perjalanan dari rumah Keyra ke Mall menempuh waktu setengah jam karena jalanan cukup padat. Keyra dan Lusi memilih makan siang terlebih dahulu sebelum berkeliling mencari hadiah dan restoran sunda menjadi pilihan Lusi untuk menyantap makan siang bersama putri kesayangannya itu. Selesai makan keduanya pun masuk ke sebuah departement store. Lusi mulai melihat-lihat kemeja pria sementara Keyra pergi ke bagian lain. Keyra sibuk melihat-lihat celana panjang ketika ia mendengar suara Lusi memanggil dirinya. "Yang..." Keyra menoleh dan mendapati Mamanya datang bersama dengan seorang wanita yang terasa familiar. "Ya Ma?" "Yang... Kamu inget Tante Fina? Tetangga kita dulu waktu kamu masih TK." Keyra meringis. Masih TK banget, Ma? Ya aku lupa lah... "Ini Tante Fina mamanya Mas Andra loh, Yang. Yang dulu suka kamu ajakin main boneka beruang kamu." Clue yang Lusi berikan sedikit memberi cahaya terang bagi ingatannya. "Oh, inget, Ma. Apa kabar Tante?" Keyra dan Lusi akhirnya duduk mengobrol sebentar bersama dengan Fina dalam sebuah cafe. Pertemuan tidak disengaja itu pun menjadi awal kembali terjalinnya tali silaturahmi antara dua tetangga dekat yang terputus. Keyra pun akhirnya tau Mas Andra yang menjadi teman kecilnya dulu ternyata sudah kembali ke Jakarta sejak tiga tahun yang lalu sementara keluarganya yang lain baru kembali beberapa bulan yang lalu. Berkat pertemuan tidak disengaja itu pun tercetuslah rencana undangan makan malam bersama di sebuah restoran ternama. "Andra pasti seneng nih bakal ketemu Yayang. Dulu kalian kan suka main bareng. Si Mas juga sabar banget nemenin kamu main." "Jadi nggak sabar ketemu si Andra. Makin tinggi pasti ya Mbak? Dulu aja waktu masih kecil udah tinggi." Keyra lebih banyak diam mendengarkan dan sesekali ikut dalam percakapan kedua wanita yang kini asik saling bercerita tentang kabar mereka setelah berpisah. Keyra memilih menyingkir sejenak dengan berpamitan pergi ke toilet karena merasa bosan. Kalau kata orang pertemuan teman lama akan berlangsung lama itu adalah sebuah fakta yang tidak bisa diabaikan. Nyatanya dua jam sudah berlalu dan Lusi masih asik berbincang dengan Fina. Beruntung kado untuk ulang tahun kakaknya sudah mereka dapatkan kalau tidak Keyra yakin kalau kepergian mereka hari ini ke mall akan berakhir tanpa membawa pulang hasil padahal tujuan utama mereka pergi ke Mall adalah untuk mencari kado ulang tahun untuk kakaknya. Keyra dan Lusi baru sampai di rumah tepat jam lima sore. Sesampainya dirumah Lusi dengan penuh semangat menceritakan pertemuannya dengan tetangga lama mereka pada suaminya, Haris. Haris mendengarkan cerita penuh semangat istrinya sambil sesekali menanggapi. Bahkan Mamanya pun dengan penuh semangat bercerita pada anak laki-lakinya. "Kak, tadi Mama ketemu Tante Fina. Mamanya Andra. Kakak masih inget Andra? Temen main Kakak waktu kecil dulu." Samuel yang baru duduk pun mengangguk. "Inget. Kakak pernah ketemu Andra nggak sengaja. Kayaknya dia habis meeting terus karena dia buru-buru jadi gak sempet ngobrol banyak. Cuma saling sapa aja." "Kata Tante Fina, Andra udah balik ke sini sekitar tiga tahunan, Kak. Tante Fina sama Om Gilang baru kembali beberapa bulan yang lalu." "Terus mama ajak mereka ketemu lagi?" Haris bertanya sambil mengambil nastar yang berada di atas meja. Lusi mengangguk. "Mama sudah ajak makan malem bareng di Mulia, Pa. Cuma Mbak Fina bilang mau tanya dulu sama Mas Gilang jadi nanti saling berkabar lagi. Mama sama Mbak Fina sudah saling bertukar nomer kontek." Haris mengangguk menanggapi ucapan istrinya. "Mama lupa nama perusahaan mereka apa, Pa. Keliatannya Andra sama Mas Gilang sibuk sekarang soalnya Mbak Fina bilang harus tanya jadwal kosong keduanya kapan. Makanya tadi Mbak Fina sendirian karena dua-duanya sibuk kerja," lanjut Lusi menceritakan tentang pertemuannya dengan Fina yang dulu menjadi tetangganya. Keyra ingat tetangganya Andra. Anak laki-laki itu dan keluarganya tinggal dirumah sebelah. Usia Andra sama dengan Samuel, kakaknya. Andra juga anak yang baik karena disaat Samuel tidak ingin bermain dengannya, Andra dengan sabar menemaninya bermain. Keyra kecil bahkan lebih dekat denga Andra dibandingkan dengan Samuel. Namun Keyra lupa kapan persisnya Andra dan keluarganya berpamitan untuk pindah rumah. Rumah mereka pun dijual. Semenjak itu Keyra tidak pernah lagi bertemu dengan Andra. Saat itu Keyra merasa kehilangan namun karena itu Keyra dan Samuel menjadi dekat. Samuel menggantikan posisi Andra untuk bermain bersama. Sedikit banyak Keyra penasaran dengan Mas Andra teman bermainnya dulu. Keyra membayangkan bahwa teman bermainnya dulu pasti menjadi orang yang disukai banyak orang karena sifatnya yang baik dan sabar mengingat bagaimana baik dan sabarnya anak laki-laki itu dulu menemaninya bermain. Sementara itu keluarga Keyra antusias dengan rencana makan malam bersama itu karena ini menjadi ajang reuni antar tetangga lama. Dua keluarga yang saling bertetangga dekat, terpisah dan bertemu kembali setelah bertahun-tahun lamanya berpisah. "Nanti Kakak sama Sayang ikut ya. Mama sudah bilang sama Tante Fina buat ajak Andra juga. Nanti mama kabarin kalian kalau Tante Fina sudah ngabarin kapan keluarga mereka bisa makan malam bareng-bareng." "Iya, Ma... diusahakan..." " Kakak sama sayang jangan suka lembur dong... Kalian kebanyakan lembur, kapan mau cari pacar sih..." Lusi memprotes kedua anaknya yang sering pulang malam karena lembur. "Ya tergantung sikonya juga, Ma. Kalo gak harus lembur ya nggak akan lembur," Samuel menanggapi bijak. Haris mengangguki membenarkan. Keyra hanya diam karena ini bukan pertama kalinya mamanya membahas hal ini dan pembahasan selalu berakhir dengan sang mama marah merajuk pada suami dan kedua anaknya. "Nanti kalo Tante Fina udah kabarin, Mama langsung kabarin aku sama Kakak. Biar kita juga bisa atur, Ma." Keyra mencoba membuat perasaan Lusi lebih baik. Lusi mengangguk. "Mama harap kita bisa bertemu berkumpul seperti dulu... Keluarga kita dan keluarga Andra kan dulunya dekat..."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD