TKOW 08

1700 Words
Jasmine mengeratkan jaketnya, hari ini dia berangkat lebih awal. Masih pukul 03:12 pagi. Tetapi Jasmine sudah melakukan pekerjaannya, menenteng s**u pesanan pelanggannya dan koran dalam keranjang besar. Selain kesusahan membawa s**u itu, Jasmine juga harus berjalan kaki karena sepedanya sudah rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Untuk membeli sepeda yang baru, Jasmine belum sanggup. Keuangannya hanya cukup untuk kebutuhan selama satu bulan dan Jasmine tidak mungkin menggunakannya, dia tidak mau ibunya susah memikirkan kebutuhan mereka untuk beberapa hari kedepan. Sepeda lamanya pun bisa Jasmine miliki karena kebaikan pemilik peternakan. Jasmine melewati perumahan itu satu per satu, keringatnya sudah mengalir di pelipisnya. tapi senyumnya selalu nampak di wajah cantik itu. Jasmine tidak pernah menyerah dalam hidup, meskipun kehidupannya sangat sulit. Wajah teduh ibunya selalu memberinya semangat lebih dalam berjuang. Satu per satu botol s**u itu sudah diantarkan, keranjangnya sudah sedikit ringan. Jasmine mempercepat langkahnya. Setelah tugas mengantar s**u selesai, Jasmine masih harus mencuci mobil si pria gila. "ahhhh ... Akhirnya selesai juga!" ucapnya sambil menyeka keringat di keningnya. Jasmine melepaskan jaketnya dan duduk sebentar di teras rumah Peter. Napasnya ngos-ngosan selain jarak yang dia tempuh lumayan jauh, botol-botol s**u itu juga menambah bebannya. Jasmine menggulung rambut panjangnya ke atas, kaos polos kebesaran dan celana jeans yang selalu dia pakai, membuatnya akan mudah melakukan tugas terakhirnya. Jasmine mengambil selang panjang dan menyalakan keran air, dan dimulailah pekerjaan mencuci mobil itu. "Tuhan, seumur hidup, aku tidak pernah kesal dalam mengerjakan sesuatu meskipun sangat sulit! huftt...." Jasmine mengembuskan napasnya kasar sambil menyabuni mobil Peter. "tapi kali ini, pria gila itu benar-benar membuatku serasa ingin meledak!" lanjutnya, kemudian menyiram mobil Peter hingga busanya luruh oleh air. "akhhh ... kenapa satu bulan ini, hidupku sangat sial dimulai sejak bertemu pria gila itu, huh ..." Jasmine mengacak rambutnya kasar, "tenanglah, Jasmine. Hanya satu bulan okay. Kau hanya perlu mencuci mobilnya dan pergi tanpa harus melihat wajah menjengkelkan itu!" Jasmine mengusap-usap dadanya dan tersenyum saat melihat pekerjaannya selesai. "Come on, Jasmine. Hari ini kau harus mendapatkan pekerjaan!" ucapnya. Sebelum beranjak, Jasmine sudah menyiapkan note nya dan meletakkannya di dekat s**u dan koran di atas meja. Jasmine kembali mengenakan jaketnya dan pergi dari rumah Peter. **** Peter keluar dari rumahnya, pagi ini, Peter belum mau melakukan kegiatan rutin paginya, bersepeda, pekerjaanya tadi malam membuatnya tidur larut malam. Peter mengernyit "Masih pukul 04:30 subuh dan mobilku sudah bersih. Kapan wanita gila itu membersihkannya?" ucapnya sambil melihat mobilnya yang sudah bersih dan air menggenang di bawahnya. Peter duduk di dekat meja, melirik sekilas s**u dan koran di dekatnya. Sebuah kertas note menarik perhatiannya. "Mobilmu sudah ku cuci. Ingat tinggal 29 hari lagi ... catat itu!" Peter terkekeh membaca note itu. "Dasar gadis aneh!" ucapnya kemudian mengambil botol s**u itu dan membawanya ke dalam. Dua jam kemudian, Jasmine mengadah dan menatap kantor milik ayah sahabatnya. Kantor itu sangatlah besar, dan Jasmine segera melangkah masuk ke dalam. Jasmine menghampiri meja resepsionis. "Permisi, apa ada lowongan pekerjaan di sini?” tanya Jasmine dan resepsionis itu menatapnya dari bawah ke atas. "Apa kau sudah lulus kuliah?" tanya wanita itu menyelidik melihat tampilan Jasmine yang masih terlihat seperti remaja. Jasmine menggeleng pelan "Tidak, tapi ibu sahabatku memberikanku ini!" Jasmine memberikan card kantor itu dan sebuah note. Resepsionis itu terperangah, wanita di depannya, bebas memilih apa pun pekerjaan yang dia mau. "Kau bisa memilih pekerjaan yang kau mau nona!" ucapnya sambil tersenyum. Jasmine hanya mengernyit bingung, dia belum mengerti apa maksud wanita yang menjadi resepsionis di depannya itu. "Begini, ibu Merry memberimu kebebasan untuk bekerja apa pun di sini!" ucap resepsionis itu dan Jasmine mengangguk mengerti. "Pekerjaan apa yang hanya sampai jam tiga sore?" tanya Jasmine. dan sekarang resepisonis itu yang bingung karena pertanyaan jasmine. "Emm ... kau bisa menjadi sekretaris atasan nona!" jawab resepsionis itu. karena memang hanya pekerjaan itu yang agak ringan dan sampai jam tiga sore. Lagipula sekretaris pribadi atasan masih keluar kota karena beberapa tugas. dan Jasmine pun mengangguk mengerti. "Baiklah, Aku akan bekerja sebagai sekretaris. tapi hanya satu bulan saja!" ucap Jasmine dan kembali resepsionis itu di buat bingung. "kenapa hanya satu bulan nona?" "Aku hanya punya waktu satu bulan dan setelahnya aku akan mengundurkan diri dari kantor ini!" ucap Jasmine menjelaskan alasannya. "Baiklah, saya akan mengaturnya!" Jasmine mengangguk sambil tersenyum pada resepsionis itu. Peter memasuki kantor, semua orang menunduk hormat padanya. Dan Peter hanya membalas mereka dengan ekspresi datarnya. Jasmine melirik sekilas dan matanya membulat tak percaya. "Kenapa pria gila itu di sini?" liriknya sambil menutup wajahnya dengan kertas yang kebetulan berada di depannya. Bagaimana pun Jasmine tidak mau jika Peter sampai melihatnya di sini. Resepsionis itu di buat shock dengan gumaman jasmine "Nona, dia atasan di sini!" bisiknya dan Jasmine terperangah. "What? Pria gila itu, atasan di sini?" Jasmine menepuk pipinya dan resepsionis itu hanya terkekeh melihat tingkah lucu Jasmine. "Ya nona. Dia pemimpin perusahaan ini! saat ini, tuan, memang butuh sekretaris. karena tuan Robert ikut dengan tuan Axel di perusahaan yang lain dan sekretaris penggantinya sedang keluar kota!" Resepsionis itu menjelaskan panjang lebar dan Jasmine hanya mengangguk. "Pria gila itu tidak akan menerimaku sebagai sekretarisnya. dia membenciku! tapi, aku sangat butuh pekerjaan ini," gumam Jasmine sambil mengetuk-etuk keningnya, "apa yang harus kulakukan? aku bingung..." Jasmine menelungkupkan wajahnya di meja itu. "Nona kau baik-baik saja ‘kan?" tanya resepsionis itu, dan Jasmine mendongak lalu tersenyum manis. "Ya. Katakan pada tuan itu, aku akan bekerja mulai besok, okay," ucap Jasmine dan resepsionis itu mengangguk, lalu Jasmine pergi dari perusahan besar itu. "Ehem!" Resepsionis itu menoleh mendengar deheman seseorang. Raut wajah gelagapannya, menandakan seseorang yang menakutkan sedang berada di depannya. "Sudah kau temukan sekretaris untukku?" tanya Peter dengan dingin dan pandangan tajam ke depan. Resepsionis itu mengangguk "Su-dah, tuan!" ucapnya terbata-bata, "sekretaris baru Anda akan bekerja mulai besok pagi!" lanjutnya dan Peter mengangguk kemudian pergi. Sedangkan Jasmine merasa sangat bingung, apa yang harus dia lakukan agar Peter bisa menerimanya bekerja. "Akhhh ... kenapa aku harus selalu berurusan dengan pria gila itu? Menyebalkan!" ucapnya sambil meremas-remas tangannya. "Jasmine, pria gila itu tidak boleh mengenalimu sama sekali agar kau diterima dan bisa bekerja selama satu bulan dan kau bisa membayar uang kuliahmu!" gumamnya sambil terus berjalan. "Ya ... aku punya ide. Jasmine kau memang sangat brilliant!" gumamnya lagi sambil tersenyum, kemudian berjalan cepat. **** Hari sudah malam kehidupan bingar kota Paris sudah mulai merambat. Klub-klub besar kota itu sudah ramai di datangi oleh berbagai kalangan. Seorang wanita dengan gaun sexy nya masuk ke sebuah klub. Bodyguard yang berjaga di sana, menunduk hormat padanya. wanita itu hanya berlalu dengan langkah seksualnya. Rambutnya yang pirang dan lipstik merah menyala yang selalu menghiasi bibirnya menambah kesan sexy dan menggoda. Wanita itu pun masuk ke sebuah ruangan besar, milik seseorang yang berkuasa di negara itu, Paris. "Hai ... Daddy ... Bagaimana pekerjaanmu?" tanyanya dan pria yang berumur hampir 1/2 abad itu menoleh. Wajahnya masih sangat tampan, dan tubuhnya juga masih sangat kekar, tidak ada kerutan yang menghiasi wajahnya. Gadis mana pun masih akan terpesona dan tergila-gila melihat ketampanannya. "Hai, My Queen ... Daddy sangat sibuk dan besok Daddy harus ke London," ucapnya sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi kebesaran itu. "Ahhh ... tuan Alexander! Apa kau tidak ada waktu untuk putrimu ini? Daddy ‘kan baru kemarin kembali dari Belanda!" sungut wanita bernama lengkap "Queen Alexander Michaell" itu. Ayahnya yang dikenal semua orang sebagai "KING'S OF PARIS" hanya terkekeh pelan. Putrinya memang sangat manja sejak masih kecil tidak memiliki seorang ibu, membuat Queen sangat manja padanya. "Ayolah, sayang, Luke ada di sini bersamamu. Daddy hanya sebentar!" ucap Alex dan Queen mengangguk mengerti. "Queen, jika bisa jangan terlalu berpakaian minim seperti itu sayang!" lanjutnya. Sebagai seorang ayah, Alex tidak mau tubuh putrinya di tatap lapar oleh pria-pria di luar sana. Alex pernah menjadi seorang pria yang selalu mempermainkan dan menggunakan tubuh wanita mana saja sesuka hatinya. tapi, semuanya berhenti. saat Alex kehilangan wanita yang dicintainya Flower Rose’s. Dan sejak saat itu, Alex tidak pernah lagi memuaskan gairahnya dengan bermacam wanita. Alex sudah berubah, dia benar-benar mencintai Flower. Flower membuat tubuh juga hatinya mati untuk semua wanita. Kehadiran Luke juga Queen dalam hidupnya, membuat Alex benar-benar berubah menjadi seorang ayah yang baik. "Ini fashion ku, Daddy. Ayolahm putrimu ini sudah dewasa!" ucapnya sambil memainkan ujung rambutnya yang berwarna pirang dengan jarinya. Alex hanya menghela napasnya pelan, sejak kecil Queen selalu mengikuti trend fashion dan membeli peralatan make’up dari berbagai trend ternama dunia. "Okay, Daddy. Aku pergi dulu, cupp ... Bye ..." Queen mengecup pipi Alex kemudian pergi dari ruangan itu. Alex menoleh kilas, lalu beranjak dari duduknya dan mengambil kotak kaca kecil dari lemari di sampingnya. Alex tersenyum memandang benda kecil itu. "Sudah 22 tahun, my flower. dan kau masih tetap saja menguasaiku. Apa takdir akan mempertemukan kita, hemm?" ucap Alex sambil mengusap lembut liontin mawar merah itu. "Aku sangat merindukanmu. Bagaimana keadaanmu sekarang? kau pasti tetap cantik dan memesona,” gumam Alex tetap memandangi liontin itu. Bayangan wajah Flower yang tertawa selalu menari di depannya. Keadaan di klub sangat ramai, Queen sedang menari bersama teman-temannya, sesekali mereka juga menyesap alkohol yang menjadi minuman rutin mereka saat berkunjung ke klub. "Queen, bagaimana rencanamu?" tanya seorang teman wanitanya dan Queen tertawa lebar. "Semuanya berjalan lancar girls!" teriak Queen di tengah bisingnya musik klub. “Kau memang ratunya!" ucap seorang temannya lagi dan Queen hanya mengangguk tertawa keras. Tiba-tiba seseorang menarik tangannya dan langsung mengimpit tubuh Queen dengan tembok di belakangnya. " Justine!" Queen mendesah saat partner seksnya selama ini, sudah mencumbuinya liar. "Kenapa kau sangat menggoda, huh?" bisik Justine sambil mengecupi leher dan bahu terbuka Queen. Queen hanya mendesah, menikmati sentuhan brutal Justine. Queen tidak pernah serius menjalin hubungan dengan satu pria. Baginya dia adalah ratu dan bisa mendapatkan semua yang dia mau, termasuk kepuasan dari pria-pria kaya yang menjadi partnernya selama ini. Queen sangat pemilih, kebanyakan pria yang menjadi partner ranjangnya adalah teman-teman bisnis kakaknya Luke. Hal ranjang sudah menjadi hal biasa untuknya. Bahkan Queen sudah melepas kesuciannya sejak berumur 20 tahun. Kehidupannya yang bebas membuatnya mendapatkan apapun yang dia mau. Quenn menutupi semuanya dari Alex. Alex tidak tahu, jika tubuh Queen bahkan sudah dinikmati oleh bermacam pria. Hanya Luke kakak kembarnya yang tahu. Luke juga sama sepertinya suka berganti-ganti pasangan sesuka hatinya. Kekuasaan mereka membuat semua orang takut dan menunduk patuh. "Carilah kamar Queen. Daddy berada di sini atau pria mu itu akan Daddy hajar habis-habisan!" teriak Luke yang sedang b******u dengan dua orang wanita di sofa. "Justine! Kita masuk ke kamarku!" ucap Queen di tengah cumbuan mereka. Memang di klub itu, Queen memiliki kamar khusus pribadinya hingga tidak akan ada yang berani mengganggu kesenangannya. Queen dan Justine pun menghilang dibalik keramaian dan sudah pasti mereka sudah asyik bergumul di ranjang melampiaskan gairahnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD